Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Persalinan Preterm general_alomedika 2023-08-25T14:09:38+07:00 2023-08-25T14:09:38+07:00
Persalinan Preterm
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Persalinan Preterm

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tentang persalinan preterm atau persalinan prematur harus mencakup informasi tentang faktor risiko, seperti kebiasaan merokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, dan malnutrisi. Pencegahan persalinan preterm diawali dari kehamilan yang sehat dan pemeriksaan antenatal yang teratur sesuai jadwal.

Edukasi Pasien

Edukasi meliputi penjelasan tentang risiko terjadinya persalinan preterm berulang di kemudian hari, terutama pada ibu dengan riwayat persalinan preterm sebelumnya. Pada ibu hamil dengan panjang serviks pendek, perlu diedukasi gejala dan tanda persalinan preterm, seperti kontraksi uterus dengan frekuensi dan intensitas yang semakin meningkat, adanya sekret pervaginam, atau keluarnya cairan amnion. Bila tanda dan gejala ini terjadi, ibu harus segera ke fasilitas kesehatan terdekat.[1,9]

Ibu hamil yang berisiko mengalami persalinan preterm perlu mendapatkan konseling prenatal, mengenai komplikasi apa saja yang dapat terjadi pada bayi prematur. Selain itu, ibu diedukasi untuk menghindari faktor-faktor risiko persalinan preterm, seperti rokok, alkohol, dan kondisi kurang gizi.[1,7,9]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Ibu hamil disarankan untuk melakukan kunjungan antenatal (antenatal care atau ANC) sesuai anjuran WHO, yaitu sebanyak 8 kali. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga telah mengeluarkan anjuran pemeriksaan penapisan dan pencegahan persalinan preterm berdasarkan jumlah janin dan riwayat persalinan.

Bila ibu hamil janin tunggal tanpa riwayat persalinan preterm, pemeriksaan anatomi dan panjang serviks dengan menggunakan USG dianjurkan pada saat usia 18-22 minggu. Pemberian progesteron pervaginam disarankan bila panjang serviks ≤25 mm.[21]

Bila ibu hamil janin tunggal tetapi memiliki riwayat persalinan preterm sebelumnya, USG endovaginal untuk menilai panjang serviks dianjurkan sejak usia gestasi 16-24 minggu dan dilakukan secara berkala setiap 1-4 minggu. Bila panjang serviks ≤25 mm, dokter dapat mempertimbangkan pemberian progesteron pervaginam atau sirklase dengan menggunakan USG.[21]

Pada kehamilan multipel, lakukan visualisasi serviks dan penilaian anatomi serviks menggunakan USG. Pemeriksaan dilakukan saat usia gestasi 18 0/7 sampai 22 6/7 minggu. Pada kondisi ini, tidak ada data yang cukup tentang efektivitas penggunaan progesterone pervaginam untuk mencegah persalinan preterm.[21]

Pemberian Progesteron Pervaginam

Pemberian progesteron pervaginam dilaporkan tidak efektif pada pasien yang tidak memiliki serviks pendek. Progesteron dapat mencegah penipisan serviks dengan cara mencegah degradasi kolagen yang menyusun struktur jaringan serviks.[1,21]

Sirklase Serviks

Sirklase serviks dapat mengurangi risiko persalinan preterm pada ibu dengan panjang serviks ≤25 mm di USG transvaginal saat usia kehamilan 16-24 minggu. Sirklase serviks juga dilakukan sebagai tata laksana inkompetensi serviks.[1]

Komplikasi sirklase serviks adalah perdarahan, infeksi, peningkatan frekuensi kontraksi, trauma serviks, ketuban pecah dini, sepsis, dan pembentukan jaringan parut pada serviks. Kontraindikasi sirklase serviks adalah anomali pada janin, infeksi intrauterin, perdarahan aktif, dan ketuban pecah dini.[1]

Manajemen Faktor Risiko

Pencegahan persalinan preterm mencakup penatalaksanaan faktor risiko yang dapat memicu terjadinya persalinan preterm. Pada kondisi infeksi seperti bakterial vaginosis dan infeksi saluran kemih, dokter dapat memberikan antibiotik sesuai pedoman klinis yang aman untuk ibu hamil. Namun, antibiotik tidak efektif pada wanita dengan hasil fibronektin fetal positif dan serviks pendek, tanpa disertai proses inflamasi.[2,12]

Metode Profilaksis yang Tidak Direkomendasikan

Pemberian profilaksis 17-OHPC (17-hydroxyprogesterone caproate) yang sebelumnya disetujui sebagai upaya pencegahan persalinan preterm rekuren saat ini sudah tidak dianjurkan karena tidak efektif. Beberapa metode lain yang juga sudah terbukti tidak efektif adalah pemberian tokolitik profilaksis, tirah baring, pembatasan aktivitas fisik, dan penggunaan pesari serviks.[21]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Reren Ramanda

Referensi

1. Suman V, Luther EE. Preterm Labor. StatPearls Publishing. 2022.
2. Shendy M, Hendawy H, Salem A, et al. Preterm Labour. Empowering Midwives and Obstetric Nurse. 2021. doi: 10.5772/intechopen.96049
7. World Health Organization. Preterm Birth. 2023.
9. Ross MG. Preterm Labor. Medscape. 2018.
12. Tsikouras P, Bothou A, Gerede A, et al. Premature Birth, Management, Complications. Global Women’s Health. 2021.
21. American College of Obstetrician and Gynecologists. Updated Clinical Guidance for the Use of Progesterone Supplementation for the Prevention of Recurrent Preterm Birth. 2023.

Prognosis Persalinan Preterm

Artikel Terkait

  • Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
    Efektivitas Kortikosteroid Antenatal untuk Maturasi Paru Janin Prematur
  • Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
    Pengaruh Jangka Panjang Kortikosteroid Antenatal terhadap Kesehatan Bayi
  • Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
    Menilai Pertumbuhan Bayi Prematur
  • Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
    Pedoman Asupan Nutrisi bagi Bayi Prematur
  • Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas
    Efek Neuroprotektif Magnesium Sulfat Antenatal pada Prematuritas

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 13 November 2020, 10:58
Live Webinar Alomedika - Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur. Sabtu, 14 November 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
3 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Webinar dengan topik “Peran Nutrisi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak Lahir Prematur”. Topik akan dibawakan oleh "dr. Putri...
dr. lukmanul hafiz
Dibalas 11 September 2020, 22:50
Live Webinar Alomedika - Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan BBLR 3. Minggu 13 September 2020 (09.00-11.00 WIB)
Oleh: dr. lukmanul hafiz
1 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan rangkaian terakhir Live Webinar Alomedika yang berjudul "Dukungan Nutrisi untuk Kejar Tumbuh Bayi Prematur dan Berat Badan Lahir...
dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
Dibalas 02 Januari 2020, 15:47
Risiko terjadinya birth defect pada Ibu yang mengalami flu dengan demam dan tanpa demam
Oleh: dr.Ruby Aurora Primapuspita Widya Kuntarto
4 Balasan
Alodokter izin bertanya Dok, saya menemukan artikel dan riset dan CDC tahun 2017 yang mengatakan jika ibu terkena flu disertai demam pada trimester 1 maka...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.