Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Inkompetensi Serviks general_alomedika 2020-01-28T14:14:12+07:00 2020-01-28T14:14:12+07:00
Inkompetensi Serviks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Inkompetensi Serviks

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira
Share To Social Media:

Diagnosis inkompetensi serviks dapat ditegakkan jika ditemukan dilatasi dan penipisan (effacement) progresif yang tidak disertai nyeri atau tanda persalinan lain sebelum minggu ke-37 kehamilan. Diagnosis dapat dibantu dengan mengukur panjang serviks pada USG transvaginam dan kadar fetal fibronectin (fFN). [1,2,6]

Diagnosis dini inkompetensi serviks cukup menantang karena tidak ada tanda atau gejala yang khas sebagai kriteria diagnosis. Ultrasonografi transvaginal dianggap sebagai alat diagnosis dan skrining yang baik untuk wanita risiko tinggi. Wanita yang memiliki risiko tinggi adalah wanita yang mempunyai riwayat keguguran secara spontan pada trimester kedua dan awal trimester tiga. [1,3,5]

Diagnosis inkompetensi serviks umumnya ditegakkan berdasarkan keadaan berikut :

  • Berdasarkan tanda dan gejala : Terjadinya dilatasi serviks yang tidak disertai dengan rasa sakit merupakan tanda klasik inkompetensi serviks. Sebagian besar wanita tidak memiliki gejala atau mengalami gejala ringan pada trimester kedua, seperti kram perut, sakit punggung, tekanan panggul, keputihan yang banyak, berubahnya warna keputihan dari bening menjadi merah muda, dan terdapatnya bercak darah
  • Berdasarkan riwayat obstetrik : Wanita yang mengalami riwayat keguguran berulang pada trimester kedua atau awal trimester ketiga
  • Berdasarkan USG : Wanita yang telah menjalani USG dan terbukti memiliki inkompetensi serviks [1,3-5,7]

Diagnosis berdasarkan USG umumnya menunjukan penipisan pada serviks, atau ditemukannya funnelling dan ballooning membran yang melewati orifisium serviks interna, namun pada saat yang bersamaan orifisium serviks eksterna tertutup rapat. [3]

Anamnesis

Pada anamnesis inkompetensi serviks, perlu ditanyakan riwayat keguguran pada trimester kedua. Beberapa hal lain yang perlu digali adalah pecahnya ketuban sebelum minggu ke-32 kehamilan dan didapati penipisan serviks (kurang dari 25 mm) sebelum minggu ke-27 kehamilan. Faktor risiko lain juga perlu digali, seperi riwayat trauma serviks, manipulasi serviks, dan riwayat infeksi seperti servisitis. [1]

Pasien inkompetensi serviks umumnya asimptomatik. Tetapi keluhan ringan dan nonspesifik seperti rasa ditekan pada pelvis, nyeri pinggang, dan peningkatan duh vagina dapat ditemukan. [6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang lengkap diperlukan untuk menilai kondisi pasien secara umum dan dilanjutkan dengan pemeriksaan sistem organ yang bersifat spesifik. Pemeriksaan fisik yang signifikan pada kasus inkompetensi serviks adalah pemeriksaan dilatasi serviks. Pada inkompetensi serviks, akan ditemukan dilatasi dan penipisan serviks tanpa adanya kontraksi atau tanda persalinan lain. [2,6,7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu penegakan diagnosis inkompetensi serviks adalah USG dan pengukuran kadar fetal fibronectin (fFN). Pada USG akan ditemukan pemendekan panjang serviks, dan gangguan pada fFN mampu menentukan risiko persalinan prematur. [6]

USG

Pengukuran panjang serviks melalui USG, terutama USG transvagina, dilaporkan bermanfaat dalam mendiagnosis inkompetensi serviks. Serviks yang pendek, biasanya didefinisikan sebagai < 25 mm, dilaporkan berhubungan dengan risiko persalinan prematur. Pada USG juga bisa ditemukan funnelling, yaitu gambaran penipisan serviks yang dimulai pada orifisium interna menuju ke arah kaudal.

Pada wanita hamil yang asimptomatik, USG transvaginal serial dapat bermanfaat dalam diagnosis dan evaluasi. Pengukuran panjang serviks melalui USG biasanya dimulai sejak usia kehamilan 16 minggu dan diulangi setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 26-28 minggu.

Pada wanita yang tidak memiliki riwayat persalinan prematur, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan pengukuran panjang serviks melalui USG transabdominal antara usia gestasi 18-22 minggu. Apabila ada kecurigaan pemendekan serviks, lakukan USG transvaginal. [1,5,6]

Fetal Fibronectin

Fetal fibronectin (fFN) adalah glikoprotein berukuran besar yang bermanfaat dalam meningkatkan adhesi sel plasenta ke uterus. Apabila terdapat gangguan adhesi plasenta, fFN akan dilepaskan ke dalam sekresi servikovagina.

Penggunaan fFN sebagai prediktor persalinan prematur dilaporkan efektif, sayangnya hanya terbatas pada usia kehamilan 22-34 minggu dan selama selaput ketuban intak dan dilatasi serviks < 3 cm.

Pengambilan sampel fFN dilakukan dengan apusan pada forniks posterior vagina sebelum dilakukan pemeriksaan bimanual vagina atau USG transvaginam. Berbagai studi melaporkan bahwa hasil pengukuran panjang vagina dari USG < 30 mm yang dikombinasikan dengan fFN, mampu meningkatkan nilai prediktif terkait persalinan prematur. [6]

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilaksanakan sebelum tindakan cervical cerclage. Hal ini karena 50% kasus inkompetensi serviks berhubungan dengan invasi bakteri. Sebelum prosedur cervical cerclage dilaksanakan, pasien harus menjalani beberapa tes seperti urinalisis dan skrining bakterial vaginosis. Infeksi segera ditangani sebelum tindakan dilakukan. [1,3-5]

Referensi

1. Brown R, Gagnon R, Delisle MF. No 373 Cervical Insufficiency and Cervical Cerclage. Journal Obstetrics and Gynecology Canada. 2019 Feb;41(2):233-247. doi: 10.1016/j.jogc.2018.08.009.
2. American College of Obstetrician and Gynecologists. Practice Bulletin No. 142. (2014). Obstetrics & Gynecology, 123(2, PART 1), 372–379. doi:10.1097/01.aog.0000443276.68274.cc
3. Thakur M, Kunal M. Cervical Incompetence. NCBI Bookshelf. A service of the National Library of Medicine, National Institutes of Health. StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525954/
4. Monckeberg M, Valdez R, Kusanovic JP, Schepeler, Nien JK, Pertossi E, Silvia P, Silvia K, Venegas P, Guajardo U, Romero R, Illanes SE. Patient with Acute Cervical Insufficiency Without Intra-Amniotic Infection/Inflammation Treated With Cerclage Have A Good Prognosis. Journal of Perinatal Medicine 2019; 47(5): 500–509. DOI: 10.1515/jpm-2018-0388
5. Barinov SV, Artymuk NV, Novikova ON, Shamina IV, Tirskaya YI, Belinina AA, Lazareva OV, Kadcyna TV, Borisova AV, Stepanov SS, Di Renzo GC. Analysis Of Risk Factors And Predictors Of Pregnancy Loss And Strategies For The Management Of Cervical Insufficiency In Pregnant Women At A High Risk Of Preterm Birth. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine 2019 Sep 3:1-9. doi: 10.1080/14767058.2019.1656195.
6. Norwitz ER. Cervical Insufficiency. Medscape, 2016. https://emedicine.medscape.com/article/1979914-overview
7. Boelig RC, Berghella V. Current options for mechanical prevention of preterm birth. Semin. Perinatol. 2017 Dec;41(8):452-460. doi: 10.1053/j.semperi.2017.08.003.

Epidemiologi Inkompetensi Serviks
Penatalaksanaan Inkompetensi Ser...
Diskusi Terbaru
dr. Ferry Roferdi
Hari ini, 09:03
Surat sakit
Oleh: dr. Ferry Roferdi
1 Balasan
Alodokter. Mohon ijin bertanya. Apakah ada kriteria khusus untuk pasien agar mendapatkan surat sakit? Jika ada mohon share beserta sumbernya. Dikarenakan...
Anonymous
Hari ini, 08:21
Gatal gatal
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Pasien dengan gatal gatal +/- 1 bulan yang lalu, awalnya seperti bentol lalu menyebar seluruh tubuh alergi makanan (-) aktivitas pasien berkerja di kebun,...
Anonymous
Hari ini, 01:32
Asma Anak
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Saya bertugas di PKM di daerah terpencil. Saya memiliki pasien anak asma eksaserbasi akut umur 3 tahun 2 bulan dgn BB 10.3 kg, sya sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.