Penatalaksanaan Inkompetensi Serviks
Penatalaksanaan inkompetensi serviks adalah dengan tindakan cervical cerclage dan pemberian progesteron. Tindakan cervical cerclage adalah meletakan jahitan atau pita (tape) di sekeliling serviks untuk mengencangkan dan menjaga serviks tetap tertutup. Prosedur ini umumnya dilakukan di akhir trimester pertama atau awal trimester kedua, kemudian dilepaskan pada minggu ke-37. [1,6]
Cervical Cerclage
Cervical cerclage atau sirklase serviks dapat dilakukan secara transvaginal dan transabdominal. Dua teknik yang umum digunakan adalah teknik McDonald dan Shirodkar. Tidak didapati data yang menyatakan salah satu teknik lebih unggul dari yang lainya, [1,3,5,7,8]
Sirklase serviks dapat dibagi menjadi sirklase profilaksis dan terapeutik. Sirklase profilaksis dilakukan secara elektif pada wanita yang berisiko tinggi mengalami inkompetensi serviks berdasarkan riwayat obstetri dan telah terbuki terdapat pemendekan serviks yang disertai dengan dilatasi. Sirklase profilaksis normalnya dilaksanakan antara usia kehamilan 12–14 minggu dan dilepas secara elektif di usia kehamilan 36-38 minggu. American College of Obstetrician and Gynecologist (ACOG) merekomendasikan sirklase serviks profilaksis dilakukan hanya pada wanita dengan riwayat keguguran, karena tidak ditemukan manfaat bermakna pada wanita dengan serviks yang pendek. [1,3-5]
Sirklase terapeutik umumnya dilakukan pada keadaan gawat darurat. Indikasi sirklase terapeutik adalah adanya tanda klinis atau hasil USG yang menunjukkan dilatasi serviks >2 cm tanpa adanya kontraksi. Penting untuk memastikan tidak ada gejala korioamnionitis sebelum melakukan tindakan. Beberapa peneliti menganjurkan untuk melakukan amniosintesis sebelum sirklase terapeutik, namun belum ada studi yang mengonfirmasi manfaat dari pendekatan ini. [1,4,9]
Kontraindikasi
Cervical cerclage dikontraindikasikan pada :
- Kelainan letak janin
- Terdapatnya bukti infeksi intrauterin
- Perdarahan aktif
- Persalinan prematur
- Selaput ketuban sudah pecah [4,5,7]
Komplikasi
Komplikasi cervical cerclage dapat timbul pada 11-14% kasus. Komplikasi dapat berupa sepsis, ketuban pecah dini, persalinan prematur, distosia serviks, perdarahan, dan laserasi serviks. [1,7]
Terapi Farmakologis
Progesteron telah lama digunakan untuk mempertahankan kehamilan dan mencegah kelahiran prematur. Sampai saat ini, belum ada data yang mendukung manfaat penggunaan kombinasi progesteron dan cervical cerclage. Data yang membandingkan kedua modalias tersebut juga sangat terbatas dan menunjukan keraguan terkait manfaat penggunaan progesteron pada inkompetensi serviks. Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan pemberian progesteron pada wanita dengan riwayat kelahiran prematur untuk menurunkan risiko rekurensi di kehamilan berikutnya. Progesteron biasanya diberikan pada usia kehamilan 16-24 minggu dan dilanjutkan hingga usia kehamilan 36 minggu. [1,5-8]
Terapi Nonfarmakologis
Terapi nonfarmakologis pada kasus inkompetensi serviks adalah dengan pembatasan aktivitas, tirah baring, dan istirahat panggul. Hal tersebut sering disarankan klinisi, namun belum terbukti efikasinya secara ilmiah dalam pengobatan inkompetensi serviks. [3,5,7,8]