Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Prognosis Hiperemesis Gravidarum irfan 2020-11-03T17:17:21+07:00 2020-11-03T17:17:21+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Prognosis Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Yelsi Khairani
Share To Social Media:

Prognosis pada hiperemesis gravidarum masih lebih sering terjadi morbiditas tapi mortalitas sudah sangat jarang ditemukan.

Komplikasi

Dengan adanya tata laksana rehidrasi intravena, prognosis hiperemesis gravidarum saat ini menjadi baik namun di sisi lain morbiditas baik berupa komplikasi maternal maupun komplikasi janin harus diwaspadai.

Komplikasi yang dapat terjadi pada hiperemesis gravidarum antara lain adalah dehidrasi, gangguan elektrolit, dan malnutrisi. Sementara pada hiperemesis gravidarum yang menetap/berulang komplikasi yang dapat terjadi di antaranya:

  • Gagal ginjal akut
  • Ruptur diafragma
  • Ruptur esofagus
  • Sindrom Boerhaave
  • Hipoprotrombinemia yang disebabkan defisiensi vitamin K
  • Anemia yang disebabkan defisiensi folat dan besi
  • Perdarahan robekan Mallory-Weiss, pneumotoraks, pneumomediastinum, pneumoperikardium
  • Ensefalopati Wernicke yang disebabkan defisiensi thiamin
  • Depresi

Komplikasi di atas merupakan komplikasi hiperemesis gravidarum yang dapat terjadi pada ibu, sedangkan komplikasi yang dapat terjadi pada janin adalah berat badan lahir yang rendah.[4,15,16]

Prognosis

Mual dan muntah pada kehamilan merupakan kondisi yang self-limited dan akan hilang dengan sendirinya pada akhir trimester pertama walaupun ada juga yang berlanjut sampai pertengahan trimester kedua. Mual dan muntah pada kehamilan dengan derajat yang ringan sampai sedang tidak menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang berarti, tetapi sering kali quality of life (QOL) dari perempuan yang mengalaminya akan terganggu. Perempuan hamil yang mengalami mual dan muntah mayoritas mengaku merasa terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti bekerja dan istirahat.

Mortalitas pada hiperemesis gravidarum juga sudah sangat jarang ditemukan dengan tata laksana rehidrasi intravena yang segera dilakukan. Namun, morbiditas pada hiperemesis gravidarum masih lebih sering terjadi. Morbiditas tersebut berupa komplikasi maternal dari hiperemesis gravidarum yang telah dijelaskan sebelumnya yakni gagal ginjal akut, ruptur diafragma, ruptur esofagus-sindrom Boerhaave, hipoprotrombinemia yang disebabkan defisiensi vitamin K, anemia yang disebabkan defisiensi folat dan besi, perdarahan robekan Mallory-Weiss, pneumotoraks, pneumomediastinum, penumoperikardium, ensefalopati Wernicke yang disebabkan defisiensi thiamin, dan depresi. Untuk janin, kemungkinan yang akan terjadi adalah berat bayi lahir rendah (BBLR). Kondisi hiperemesis gravidarum tidak akan sampai abortus dan jarang sekali kondisi ini harus diakhiri dengan terminasi kehamilan.[5,17]

Referensi

5. D.A. Ogunyemi, Hyperemesis Gravidarum, http://emedicine.medscape.com/article/254751, 2017.

17. F.H. Khan, Hyperemesis Gravidarum in Emergency Medicine, http://emedicine.medscape.com/article/796564, 2016.

Penatalaksanaan Hiperemesis Grav...
Edukasi Dan Promosi Kesehatan Hi...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
10 Maret 2022
Terapi cairan untuk pasien hiperemesis gravidarum di rumah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Utomo, SP. OGizin bertanya tatalaksana suportif cairan bagi pasien hiperemesis gravidarum di rumah bagaimana ya dokTerimakasih dok
Anonymous
05 Oktober 2021
Ibu hamil hiperemesis gravidarum dengan nyeri tenggorokan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ada pasien dengan HEG mengeluhkan nyeri tenggorokan dan sempat muntahnya ada darah sedikit, faring hiperemis. Obat apa ya yang aman untuk nyeri...
dr. Athia Khairunnisa
23 April 2021
Antiemesis untuk ibu hamil trimester pertama - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Athia Khairunnisa
1 Balasan
Alo dr. Adhitya Indrapraja, Sp.OGIzin bertanya dok,Obat antiemesis apa dan berapa dosisnya yang aman diresepkan oleh dokter umum di klinik rawat jalan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.