Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Depresi Postpartum general_alomedika 2021-11-26T09:18:40+07:00 2021-11-26T09:18:40+07:00
Depresi Postpartum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Depresi Postpartum

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Depresi postpartum merupakan bentuk penyakit depresi berat yang terjadi dalam 4-6 minggu setelah melahirkan. Walau demikian, sebagian ahli berpendapat bahwa depresi postpartum dapat terjadi bahkan hingga setahun setelah melahirkan.

Meskipun cukup sering ditemukan, namun etiologi depresi postpartum masih belum diketahui. Pasca melahirkan, ibu yang mengalami depresi postpartum akan mengalami gangguan tidur, mood swings, gangguan nafsu makan, takut sesuatu terjadi pada bayinya, merasa sedih dan mudah menangis, ragu-ragu, sulit berkonsentrasi, tidak mau beraktivitas, dan bahkan bisa muncul pikiran bunuh diri [1].

Depositphotos_153482188_m-2015_compressed

Gejala-gejala ini bisa mengancam bukan hanya pada ibu, tapi juga kesehatan keluarga. Karenanya, mereka yang rentan mengalami depresi postpartum perlu segera diidentifikasi dan ditangani. Tata laksana yang disarankan untuk penanganan depresi postpartum adalah antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan cognitive behavioural therapy (CBT). Terapi nonfarmakologis lebih disarankan sebagai terapi lini pertama, kecuali jika gejala sangat berat [1].

Referensi

1. Ghaedrahmati M, Kazemi A, Kheirabadi G, Ebrahimi A, Bahrami M. Postpartum depression risk factors: A narrative review. J. Educ. Health Promot. 2017;6:60. [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28852652]

Patofisiologi Depresi Postpartum

Artikel Terkait

  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
    Cognitive Behavioral Therapy (CBT) VS Antidepresan pada Penatalaksanaan Depresi
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
  • Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja
    Kontroversi Pengaruh Media Sosial pada Kesehatan Mental Remaja

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
17 Maret 2022
Kaitan Resistensi Insulin dengan Gangguan Depresi Mayor - Artikel SKP
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Apakah dokter tahu? Tidak hanya diabetes melitus tipe 2, Gangguan depresi mayor (MDD) ternyata juga dilaporkan berhubungan dengan resistensi...
Anonymous
10 Februari 2022
Gangguan penyesuaian pasca abortus - Kedokteran Jiwa Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Pagi dr. Lahargo, Sp. KJ,Edukasi atau tata laksana seperti apa yang bisa saya berikan untuk pasien yang mengalami gangguan penyeseuian (sedih terus, gangguan...
dr.Nailla Fariq Alfiani
13 Januari 2022
Penghentian amitriptilin - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr.Nailla Fariq Alfiani
2 Balasan
Selamat sore Dr. Citra, Sp.KJ. izin bertanya dok: seorang wanita mengalami depresi memperoleh amitriptilin selama 2 minggu. Saat minggu ke awal pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.