Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum irfan 2018-12-11T10:59:46+07:00 2018-12-11T10:59:46+07:00
Hiperemesis Gravidarum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi Dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Hiperemesis Gravidarum

Oleh :
Yelsi Khairani
Share To Social Media:

Diagnosis hiperemesis gravidarum berdasarkan riwayat mual dan muntah dari anamnesis yang dapat diukur tingkat keparahannya menggunakan skor, dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan laboratorium dan USG dapat dilakukan terutama untuk memastikan kesehatan janin pasien dan menentukan penyebab hiperemesis gravidarum pada pasien.

Anamnesis

Riwayat penyakit yang digali meliputi riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit terdahulu yang mungkin ada kaitannya dengan gejala yang timbul saat ini.

Untuk riwayat penyakit saat ini dapat ditanyakan mengenai onset, tingkat keparahan, pola, faktor yang meringankan dan memperberat (mis. hubungannya dengan makanan, obat-obatan, vitamin prenatal, stres, atau pemicu lainnya). Mual dan muntah yang dialami biasanya akan muncul pada trimester awal kehamilan yakni usia kehamilan 4-7 minggu, mencapai puncaknya pada usia kehamilan 9 minggu, dan menghilang pada usia kehamilan kurang lebih 20 minggu. Tingkat keparahan mual dan muntah pada kehamilan dapat diukur dengan sebuah scoring system seperti skor PUQE (Pregnancy Unique Quantification of Emesis).[2]

Tabel 1 Pregnancy Unique Quantification of Emesis (PUQE) Index 

Skor 1 2 3 4 5
Dalam 24 jam terakhir, berapa lama Anda merasa mual? Tidak sama sekali 1 jam atau kurang 2-3 jam 4-6 jam Lebih dari 6 jam
Dalam 24 jam terakhir, berapa kali Anda muntah? Tidak sama sekali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih
Dalam 24 jam terakhir, berapa kali Anda muntah kering tanpa mengeluarkan apa-apa? Tidak sama sekali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 7 atau lebih

Interpretasi skor:

  • <6 ringan,
  • 7-12 sedang,
  • 13-15 berat

Selain riwayat penyakit sekarang, riwayat kehamilan, riwayat pemakaian kontrasepsi oral dan respon terhadap pemakaiannya, serta riwayat gangguan ginekologis seperti perdarahan atau bercak darah per vaginam tidak kalah pentingnya. Selain itu, ditanyakan pula tentang kemungkinan adanya penyakit gastrointestinal lainnya, penyakit endokrin, penyakit ginjal, penyakit hati, dan lain-lain yang dapat juga menjadi diagnosis banding. Kondisi psikososial, keadaan ekonomi, pekerjaan, dan support system yang dimiliki saat ini perlu juga untuk digali.

Gejala definitif dari hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah. Gejala lainnya yang umum ditemui meliputi ptialisme (hipersalivasi), kelelahan, kelemahan, dan pusing. Selain itu, pasien juga dapat mengalami hal berikut:

  • Gangguan tidur
  • Hiperolfaksi
  • Disgeusia (gangguan indera perasa)
  • Penurunan ketajaman gustatori
  • Depresi
  • Gelisah
  • Mudah marah
  • Perubahan mood
  • Penurunan konsentrasi

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan di antaranya adalah pemeriksaan:

  • Kesadaran
  • Tanda vital
  • Berat badan
  • Saturasi oksigen
  • Tanda-tanda dehidrasi
  • Pemeriksaan status obstetri
  • Pemeriksaan tiroid
  • Status generalis lainnya yang berhubungan dengan anamnesis riwayat penyakit [2,5]

Diagnosis Banding

Diagnosis lain perlu dipertimbangkan jika terjadi mual dan muntah pada kehamilan yang cukup parah atau berulang apalagi jika gejala dan tanda klinis lainnya tidak khas. Kondisi lain yang dapat dipertimbangkan menjadi diagnosis banding pada pasien dengan dugaan hiperemesis gravidarum meliputi:

  • Toksisitas obat
  • Gangguan makan
  • Gastroparesis
  • Migrain
  • Torsi ovarium
  • Pseudotumor serebri
  • Gangguan psikologis
  • Tumor sistem saraf pusat
  • Lesi vestibuler
  • Infeksi saluran kemih

Diagnosis banding lain yang lebih jarang terjadi adalah:

  • Pankreatitis akut
  • Apendisitis
  • Penyakit bilier
  • Ketoasidosis diabetikum
  • Esofagitis
  • Fatty Liver
  • Gastroenteritis
  • GERD
  • Hepatitis
  • pertiroidisme dan hiperparatiroidisme
  • Irritable Bowel Syndrome
  • Nefrolitiasis
  • Ileus paralitik
  • Penyakit ulkus peptikum[5]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan pada pasien hiperemesis gravidarum:

  • Dipstik urin: Ketonuria (Keton +1 atau lebih), keton berdampak buruk terhadap perkembangan janin
  • Pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi penyulis seperti anemia dan infeksi
  • Ureum dan Kreatinin, dilakukan bila dicurigai ada gangguan ginjal
  • Elektrolit, pada muntah yang hebat bisa terjadi electrolyte imbalance

  • Glukosa darah sewaktu (GDS), karena pasien yang mual-muntah umumnya sulit makan sehingga bisa mengalami hipoglikemia
  • Fungsi tiroid (TSH, fT4)
  • Fungsi hati (SGOT,SGPT): perlu dibedakan antara peningkatan yang normal terjadi pada hiperemesis gravidarum dan akibat penyakit pada hati seperti hepatitis B atau penyebab lainnya
  • Amilase: menentukan ada tidaknya prostatitis
  • Kultur urin: infeksi saluran kemih dapat menyebabkan mual muntah

Selain pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan USG untuk memastikan kesejahteraan janin dan memeriksa kemungkinan adanya kehamilan multipel atau penyakit tropoblastik.[2,3]

Referensi

2. RCOG Green-top Guideline, The Management of Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum, RCOG Press, London, 2016. Tersedia pada
https://www.rcog.org.uk/globalassets/documents/guidelines/green-top-guidelines/gtg69-hyperemesis.pdf

3. D. Siddik, dalam Ilmu Kebidanan, ed. T.Rachimhadi dan G.H.Wiknjosastro, PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo, Jakarta 2014, hal.814-818.

5. D.A. Ogunyemi, Hyperemesis Gravidarum, http://emedicine.medscape.com/article/254751, 2017.

Epidemiologi Hiperemesis Gravidarum
Penatalaksanaan Hiperemesis Grav...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
    Rasionalisasi Pemberian Antiemetik pada Hiperemesis Gravidarum
  • Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
    Multivitamin Prenatal dan Risiko Emesis Gravidarum
Diskusi Terkait
dr.Dizi Bellari Putri
10 Maret 2022
Terapi cairan untuk pasien hiperemesis gravidarum di rumah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo dr. Utomo, SP. OGizin bertanya tatalaksana suportif cairan bagi pasien hiperemesis gravidarum di rumah bagaimana ya dokTerimakasih dok
Anonymous
05 Oktober 2021
Ibu hamil hiperemesis gravidarum dengan nyeri tenggorokan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ada pasien dengan HEG mengeluhkan nyeri tenggorokan dan sempat muntahnya ada darah sedikit, faring hiperemis. Obat apa ya yang aman untuk nyeri...
dr. Athia Khairunnisa
23 April 2021
Antiemesis untuk ibu hamil trimester pertama - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Athia Khairunnisa
1 Balasan
Alo dr. Adhitya Indrapraja, Sp.OGIzin bertanya dok,Obat antiemesis apa dan berapa dosisnya yang aman diresepkan oleh dokter umum di klinik rawat jalan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.