Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dispareunia general_alomedika 2023-02-28T13:48:35+07:00 2023-02-28T13:48:35+07:00
Dispareunia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dispareunia

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Etiologi dispareunia dibedakan atas dispareunia dalam dan dispareunia superfisial. Dispareunia dalam bisa disebabkan berbagai kelainan di organ genital dan kelainan non genital seperti kelainan usus dan kandung kemih. Etiologi dispareunia superfisial adalah kelainan pada vulva dan introitus.[2,7,13]

Etiologi

Dispareunia juga dapat dibedakan menjadi dispareunia primer dan sekunder. Pada dispareunia primer, nyeri  terjadi segera pada saat pasien melakukan senggama. Dispareunia sekunder terjadi beberapa waktu setelah senggama.[6-8]

Terdapat beberapa kondisi/penyakit yang dapat menyebabkan dispareunia dalam dan superfisial.

Dispareunia Dalam

Penyakit organ genital yang dapat menyebabkan keluhan dispareunia dalam, adalah:

  • Endometriosis
  • Patologi pada adneksa atau panggul, seperti kista, mioma uteri, keganasan
  • Penyakit radang panggul
  • Nyeri kronis panggul
  • Sindrom kongesti pelvis/pelvic congestion syndrome yang dapat ditandai dengan varises tungkai bawah dan perineum
  • Disfungsi dasar panggul, misalnya retroversi dan prolaps uteri

Penyebab  dispareunia juga dapat bersifat iatrogenik, seperti pemendekan atau penyempitan vagina, perubahan anatomis pasca radioterapi, sirkumsisi wanita/female genital mutilation (FGM). Adapun penyebab non ginekologis dispareunia dalam dapat meliputi inflamasi usus, irritable bowel syndrome, konstipasi, interstitial cystitis.[2,7,13]

Dispareunia Superfisial

Etiologi dispareunia superfisialis dapat dikelompokkan menjadi dispareunia pada usia reproduktif, usia peri atau post reproduktif serta penyebab yang lebih jarang. Di usia reproduktif penyebab dispareunia di antaranya:

  • Vulvovaginitis, bisa disebabkan kandida, herpes simplex, trikomonas

  • Dermatitis vulva, pikirkan akibat alergen tertentu/dermatitis kontak
  • Pasca melahirkan khususnya yang menyusui, akibat terjadinya atrofi vagina
  • Abses atau kista Bartholin
  • Vaginismus

Pada usia peri atau post reproduktif penyebab dispareunia misalnya:

  • Atrofi vulvavaginal
  • Kurang lubrikasi
  • Dermatosis genital, seperti liken sklerosis dan liken planus
  • Dermatitis vulva, pikirkan akibat dari inkontinensia urin
  • Vaginismus

Penyebab yang lebih jarang pada kasus dispareunia adalah:

  • Penyebab iatrogenik, misalnya trauma pasca melahirkan, trauma perineum, radioterapi, sirkumsisi wanita
  • Gangguan neurologis (nyeri neuropatik)
  • Abnormalitas struktur vagina, seperti adanya septum, adanya perlengketan atau jaringan ikat pada kulit karena kongenital ataupun iatrogenik
  • Keganasan (neoplasia vagina atau vulva)[2,7,13]

Faktor Risiko

Faktor risiko dispareunia mencakup faktor risiko yang secara langsung mengakibatkan dispareunia dan juga faktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit etiologi dispareunia. Beberapa faktor risiko dispareunia di antaranya yaitu:

  • Usia postreproduktif/menopause

  • Pasca melahirkan, terutama pada wanita menyusui dimana terjadi atrofi vagina
  • Perilaku seksual berisiko tinggi
  • Riwayat infeksi menular seksual sebelumnya
  • Kebersihan personal alat genital
  • Riwayat penggunaan kontrasepsi
  • Riwayat trauma perineum, episiotomi, riwayat melahirkan pervaginam
  • Riwayat sirkumsisi wanita
  • Riwayat dermatitis[2,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

2. Lee NMW, Jakes AD, Lloyd J, Frodsham LCG. Dyspareunia. BMJ. 2018;1(3):k2341.
6. MacNeill C. Dyspareunia. Obstet Gynecol Clin North Am. 2006 Dec;33(4):565–77. A
7. Orr N, Wahl K, Joannou A, Hartmann D, Valle L, Yong P, et al. Deep Dyspareunia: Review of Pathophysiology and Proposed Future Research Priorities. Sex Med Rev. 2019.
8. Sorensen J, Bautista KE, Lamvu G, Feranec J. Evaluation and Treatment of Female Sexual Pain: A Clinical Review. Cureus. 2018 Mar 27;10(3):e2379.
13. Corden C. Causes and management of dyspareunia. InnovAiT Educ Inspir Gen Pract. 2013;6(2):66–75.

Patofisiologi Dispareunia
Epidemiologi Dispareunia

Artikel Terkait

  • Red Flags Dispareunia
    Red Flags Dispareunia
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
  • Peran Terapi Fisik dalam Penanganan Dispareunia
    Peran Terapi Fisik dalam Penanganan Dispareunia
Diskusi Terkait
dr. Natalia Christine Go
Dibalas 10 Maret 2022, 10:22
Hubungan dispareunia dan tubektomi apakah ada hubungannya - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Natalia Christine Go
1 Balasan
Alo dr. Utomo Budidarmo, Sp.OG, M.Kes. Izin konsul dok, ada pasien yang mengeluhkan dispareunia 2 minggu setelah operasi tubektomi. Apakah memang berhubungan...
dr.Siti Chasanah Syariatin
Dibalas 19 Mei 2021, 14:24
Dispareunia apakah selalu disebabkan oleh vaginismus - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr.Siti Chasanah Syariatin
3 Balasan
Selamat siang Prof. Wimpie.. Apakah dispareunia selalu vaginismus? Sebenarnya pemeriksaan apa yang perlu dilakukan untuk kasus tersebut? Terimakasih
dr. Ayudhea Tannika
Dibalas 29 September 2019, 07:31
Tenaga kesehatan yang tepat untuk menangani kasus vaginismus
Oleh: dr. Ayudhea Tannika
17 Balasan
Alo dokter, Izin bertanya, ada user yang menyampaikan bahwa beliau tidak dapat melakukan penetrasi saat berhubungan intim dengan pasangan, karena otot-otot...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.