Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prolaps Uterus general_alomedika 2020-12-01T13:55:31+07:00 2020-12-01T13:55:31+07:00
Prolaps Uterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Prolaps Uterus

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Prolaps uterus adalah herniasi organ uterus ke dalam liang vagina akibat kegagalan atau gangguan pada penyokong anatomisnya. Prolaps uterus adalah bagian dari prolaps organ panggul (POP). [1] Kondisi ini dapat menyebabkan disfungsi traktus genital dan berkurangnya kualitas hidup. Normalnya, organ dalam panggul seperti uterus, kandung kemih, dan rektum tertahan di dalam karena disokong oleh ligamen dan otot yang merupakan bagian dari dinding panggul. Jika struktur penyangga tersebut melebar karena regangan berlebih, maka prolaps dapat terjadi.[1,2]

Etiologi prolaps uterus umumnya melibatkan defek pada dinding panggul, misalnya akibat melahirkan, tumor, gangguan saraf sakrum, dan neuropati diabetik. Kondisi medis lain yang bisa menyebabkan prolaps uterus adalah peningkatan tekanan intraabdomen, misalnya akibat obesitas, penyakit paru kronik, dan konstipasi. Penyebab lain yang lebih jarang adalah abnormalitas jaringan ikat, misalnya pada sindrom Marfan.[3]

shutterstock_1742221451

Prolaps uterus perlu dicurigai jika pasien mengeluhkan adanya tonjolan di vagina, perasaan penuh pada vagina, kesulitan koitus, nyeri perut bagian bawah, dan gangguan berkemih atau buang air besar. Gali juga faktor risiko pasien seperti usia tua, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat pekerjaan.  Pada pemeriksaan vagina, tentukan derajat prolaps uterus yang dialami pasien. Pemeriksaan penunjang lanjutan dapat diperlukan, tergantung pada skenario klinis masing-masing pasien. Pemeriksaan yang mungkin bermanfaat misalnya urinalisis atau pemeriksaan urodinamik.[2,3]

Pilihan terapi prolaps uterus  dapat dibagi menjadi penanganan konservatif dan pembedahan dengan atau tanpa histerektomi.[4] Untuk penanganan konservatif, dapat dimulai dengan latihan otot dasar panggul sederhana maupun penggunaan pesarium. Sementara itu, pada pasien yang memerlukan pembedahan, pemilihan teknik operasi dilakukan berdasarkan kondisi klinis keseluruhan dan preferensi pasien. Preservasi uterus perlu diupayakan jika memungkinkan.[5,6]

Referensi

1. Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. [Updated 2020 Oct 12]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/
2. Doshani A, Teo RE, Mayne CJ, Tincello DG. Uterine prolapse. BMJ. 2007;335(7624):819-823. doi:10.1136/bmj.39356.604074.BE
3. Lazarou G. Uterine Prolapse. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/264231-overview
4. Pere M, Gomelsky A. Uterine Prolapse and Preservation Methods: a Literature Review. Curr Bladder Dysfunct Rep, 2017. 12, 1–7. https://doi.org/10.1007/s11884-017-0400-0
5. Jefferis H, Jackson SR, Price N. Management of uterine prolapse: is hysterectomy necessary? Obstet Gynaecol. 2016;18(1):17–23.
6. Kow N, Goldman HB, Ridgeway B. Management options for women with uterine prolapse interested in uterine preservation. Curr Urol Rep. 2013 Oct;14(5):395-402. doi: 10.1007/s11934-013-0336-7. PMID: 23700096.

Patofisiologi Prolaps Uterus
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:59
Hasil UKMPPD dari AIPKI hilang
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Dok.. maaf izin bertanya.. apakah ada disini yang pernah urus ulang hasil ukmppd dok? Karna hilang atau yang lainnya.. kalau ada urusnya berapa lama ya dok?
Anonymous
Kemarin, 15:47
Nyeri tekan di perut kiri bawah dekat panggul
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Salam sejawat dokter" Semua, saya ijin mau konsul dok pasien saya mengalami nyeri pada bagian perut kiri bawah setelah di lakukan pemeriksaan fisik tetdapar...
Anonymous
Kemarin, 07:11
Apakah vaksin DPT boleh menggunakan merek yang berbeda?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya ingin konsul pasien 4 bulan, vaksin pertama dan kedua menggunakan hexaxim. Apakah vaksin ke 3 boleh menggunakan pentabio + polio ?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.