Pendahuluan Varises
Varises adalah keadaan abnormal dimana vena memanjang, dilatasi, dan berliku akibat gangguan aliran balik vena. [1,2] Ukuran dari pelebaran vena ini umumnya di atas 4mm, dapat menonjol hingga terlihat pada kulit, dan pada beberapa kasus menimbulkan warna kebiruan. [3]
Patofisiologi varises adalah stasis dan peningkatan tekanan di vena yang dapat disebabkan oleh kelainan struktural ataupun biokimia pada pembuluh darah. Faktor yang meningkatkan risiko timbulnya varises adalah riwayat keluarga, usia, jenis kelamin, kehamilan, obesitas, dan faktor genetik. [2,4]
Epidemiologi varises di dunia mencapai 25%, sedangkan di Indonesia data epidemiologi nasional masih belum tersedia namun diperkirakan berkisar antara 5-30%. [1,5]
Diagnosis varises dapat ditegakkan secara klinis dengan adanya pelebaran pembuluh darah vena, kemudian didukung dengan pemeriksaan penunjang berupa venografi kontras, MRI, dan color-flow duplex ultrasonography. [1]
Tatalaksana untuk mengatasi varises dapat dilakukan dengan phlebectomy, skleroterapi, ataupun ablasi radiofrekuensi. [6] Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada kasus varises adalah insufisiensi vena kronik, ulkus vena, perdarahan akibat erosi vena, dan lipodermatosclerosis. [7]