Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Kista Dan Abses Kelenjar Bartholin general_alomedika 2019-11-29T15:46:32+07:00 2019-11-29T15:46:32+07:00
Kista Dan Abses Kelenjar Bartholin
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Kista Dan Abses Kelenjar Bartholin

Oleh :
dr.William Alexander Setiawan
Share To Social Media:

Kista Bartholin adalah penyumbatan saluran lubrikasi pada vulva sehingga cairan lubrikasi tidak keluar. Penyumbatan ini mengakibatkan pembesaran berisi cairan dan memiliki struktur seperti kantong yang bengkak. Sedangkan abses Bartholin adalah penumpukan pus pada kelenjar Bartholin membentuk benjolan. [1,2]

Kelenjar Bartholin merupakan kelenjar vestibular terbesar yang mirip dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Kelenjar mulai berfungsi pada saat pubertas dan berfungsi untuk mensekresi cairan lubrikasi ke dalam saluran yang bagian dalamnya tersusun oleh sel kolumner, sedangkan bagian luarnya tersusun oleh sel epitel transisional. Kelenjar Bartholin terletak bilateral pada dasar labia minora, masing-masing berukuran sekitar 0,5 cm dan mensekresikan mukus ke dalam duktus yang memiliki panjang 2-2,5 cm. Dalam keadaan normal kelenjar ini tidak teraba. Kelenjar Bartholin dapat tersumbat diakibatkan oleh infeksi, peradangan atau iritasi jangka panjang. [1,3,4]

Sumber: Openi, 2015. Sumber: Openi, 2015.

Kista dan abses kelenjar Bartholin masih sering terjadi, kebanyakan pada usia 20-30 tahun. Kista Bartholin memiliki ukuran yang kecil sekitar 2 hingga 4 cm, unilateral dan asimtomatik. Kista yang lebih besar dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama saat berhubungan seksual atau saat beraktivitas sehari-hari. Kista umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri, namun sering disertai dengan infeksi sehingga cairan dalam kista berubah menjadi nanah, atau disebut abses Bartholin. Selama kista ini tidak terinfeksi oleh virus, bakteri atau jamur, kista ini tidak menimbulkan keluhan, pasien hanya akan ada merasakan benjolan di labia vagina. [1,3,4]

Pada abses Bartholin, biasanya pasien mengalami nyeri vulva yang akut dan bersifat progresif. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri, seperti Escherichia coli atau bakteri penyakit menular seksual (Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae). Diagnosis kista dan abses Bartholin ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan fisik. Manajemen kista dan abses Bartholin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain medikamentosa, insisi dan drainase, pemasangan kateter Word, marsupialisasi, ablasi silver nitrate, terapi laser, dan eksisi. [3,5-9]

Referensi

1. Heller DS, Bean S. Lesions of the Bartholin Gland: A Review. J Low Genit Tract Dis. 2014 Oct;18(4):351–7.
2. Radhakrishna V, Goel R, Parashar G, Santhanakrishnan R. Bartholin’s gland abscess in a prepubertal female: A case report. Ann Med Surg. 2017 Dec;24:1–2.
3. Saeed N, Al-Jufairi Z. Bartholin′s gland abscesses caused by Streptococcus pneumoniae in a primigravida. J Lab Physicians. 2013;5(2):130.
4. Lee MY, Dalpiaz A, Schwamb R, Miao Y, Waltzer W, Khan A. Clinical Pathology of Bartholin’s Glands: A Review of the Literature. Curr Urol. 2014;8(1):22–5.
5. Reif P, Ulrich D, Bjelic-Radisic V, Häusler M, Schnedl-Lamprecht E, Tamussino K. Management of Bartholin’s cyst and abscess using the Word catheter: implementation, recurrence rates and costs. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 2015 Jul;190:81–4.
6. Frega A, Schimberni M, Ralli E, Verrone A, Manzara F, Schimberni M, et al. Complication and recurrence rate in laser CO2 versus traditional surgery in the treatment of Bartholin’s gland cyst. Arch Gynecol Obstet. 2016 Aug;294(2):303–9.
7. Kroese J, van der Velde M, Morssink L, Zafarmand M, Geomini P, van Kesteren P, et al. Word catheter and marsupialisation in women with a cyst or abscess of Bartholin gland (WoMan-trial): a randomised clinical trial. BJOG Int J Obstet Gynaecol. 2017 Jan;124(2):243–9.
8. Boama V, Horton J. Word balloon catheter for Bartholin’s cyst and abscess as an office procedure: clinical time gained. BMC Res Notes. 2016 Dec;9(1):13.
9. Di Donato V, Vena F, Casorelli A, Marchetti C, Musella A, Tomato F, et al. The impact of CO2 laser for treatment of Bartholin’s gland cyst or abscess on female sexual function: a pilot study. Gynecol Endocrinol. 2019 Feb;35(2):150–4.

Patofisiologi Kista Dan Abses Ke...
Diskusi Terbaru
Anonymous
Kemarin, 19:57
Dosis anak berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. izin bertanya berdasarkan buku saku dosis obat pediatri IDAI 2016 tertera“Salbutamol 0,1-0,15 mg/kg, 6jam, oral”Jika seperti ini berarti dosis...
Anonymous
Kemarin, 16:25
Tromboprofilaksis pada Pasien Kanker Penerima Kemoterapi - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD -KHON, zin bertanya dok, saya pernah membaca bahwa pasien yang menjalani kemoterapi berisiko untuk mengalami thromboembolisme vena,...
Anonymous
Kemarin, 16:12
Transplantasi Stem Cell pada Acute Myeloid Leukimia - Hematologi & Onkologi Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Alvin, Sp. PD-KHOM, saya ingin bertanya terkait penggunaan stem cell transplantation (STC) dalam penanganan Acute Myeloid Leukimia di Indonesia,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.