Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Meningitis general_alomedika 2022-02-22T13:20:52+07:00 2022-02-22T13:20:52+07:00
Meningitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Meningitis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Trias klasik diagnosis awal meningitis adalah demam, nyeri kepala, dan kaku kuduk. Pungsi lumbal masih menjadi pemeriksaan penunjang utama untuk diagnosis meningitis.

Anamnesis

Pasien dengan meningitis biasanya akan memperlihatkan trias klasik, yaitu demam, nyeri kepala, dan kaku kuduk. Keluhan ini akan terjadi beberapa jam sampai 2 hari setelah onset. Keluhan lain yang dapat timbul pada pasien dengan kecurigaan meningitis adalah mual, muntah, fotofobia, penurunan kesadaran atau disorientasi.

Pada tahap awal meningitis, pasien bisa datang hanya dengan keluhan seperti flu. Hal ini terkadang sulit dibedakan dengan diagnosis banding seperti infeksi saluran napas atas atau influenza.

Pasien dengan meningitis bakteri biasanya memiliki riwayat otitis, sinusitis, atau pneumonia. Pada pasien dengan meningitis virus biasanya didapatkan keluhan neurologis dalam 1-7 hari setelah onset. Keluhan sistemik yang dapat timbul dengan kecurigaan meningitis virus adalah myalgia, fatigue, atau anoreksia. Pasien juga dapat memiliki riwayat gondongan atau parotitis.

Sekitar 30-40% pasien anak maupun dewasa dapat mengalami kejang pada meningitis bakteri tingkat lanjut. Pada bayi, keluhan dapat berupa bayi menjadi kurang aktif, malas menyusu, muntah-muntah, high-pitch crying, dan adanya instabilitas suhu tubuh. [3,8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan sebaiknya mencakup pemeriksaan umum, tanda meningeal, dan pemeriksaan neurologi.

Pemeriksaan Fisik Generalis

Pada pemeriksaan fisik generalis dapat ditemukan adanya tanda-tanda penyakit infeksi lokal berupa otitis, sinusitis, atau pneumonia. Pada pemeriksaan tanda vital yang akan ditemui adalah suhu tubuh yang meningkat).

Pada pemeriksaan kesadaran dapat ditemui penurunan status mental (GCS <14).

Pada bayi dapat ditemukan adanya bulging fontanelle, high-pitch crying, hipotonia, dan iritabel atau tidak aktif.

Tanda-Tanda Iritasi Meningeal

Terdapat beberapa pemeriksaan untuk menilai adanya iritasi meningeal, yaitu kaku kuduk, Laseque sign, Kernig sign, dan Brudzinski sign.

Pemeriksaan kaku kuduk dilakukan dengan menekukkan kepala pasien (fleksi) yang sedang berbaring dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Apabila terdapat tahanan dan dagu tidak mencapai dada dikatakan kaku kuduk positif yang menandakan ada kemungkinan iritasi meninges. Perhatikan pula apakah terdapat fleksi pada kedua tungkai, jika terdapat fleksi maka dikatakan pemeriksaan Brudzinski I positif. [3,8]

Pemeriksaan Laseque dilakukan dengan pasien berbaring lurus dan ekstensi pada kedua tungkai. Pemeriksaan dikatakan positif apabila timbul tahanan atau rasa nyeri pada tungkai yang difleksikan sebelum mencapai 70 derajat.

Pemeriksaan Kernig dilakukan ketika pasien berbaring lurus dan dilakukan fleksi paha pada sendi panggul sampai membuat sudut 90 derajat, setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. Kernig positif apabila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum tercapai sudut 135 derajat. [3,8]

Pemeriksaan Neurologis Fokal

Sekitar 10-20% pasien dapat ditemui adanya abnormalitas neurologis fokal berupa abnormalitas nervus kranial (III, IV, VI, dan VII). Dapat ditemukan adanya papil edema pada 1% pasien yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan intrakranial. [3,8]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding meningitis adalah ensefalitis, neoplasma otak, abses otak, dan kejang demam.

Ensefalitis

Ensefalitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus. Manifestasi klinis yang sering terjadi adalah demam, nyeri kepala, mual, muntah, letargi, dan limfadenopati. Biasanya didapatkan adanya penurunan kesadaran dan perubahan perilaku atau karakter pada pasien. Dapat ditemukan defisit neurologis seperti hemiparesis, kejang fokal, dan disfungsi autonom. Pemeriksaan fungsi lumbar perlu dilakukan pada pasien dengan kecurigaan ensefalitis.

Neoplasma Otak

Neoplasma otak biasanya terjadi secara progresif. Pada awalnya pasien dapat tidak mengalami keluhan apapun hingga timbulnya nyeri kepala, penurunan status mental, ataksia, kelemahan, dan gangguan cara berjalan. Pada tingkat lanjut, dapat ditemukan adanya kejang fokal, gangguan visual, gangguan bicara, dan abnormalitas sensorik. Modalitas utama untuk menegakkan diagnosis adalah CT Scan.

Abses Otak

Pada abses otak, biasanya simptom akan timbul kurang lebih 2 minggu setelah onset. Trias klasik penanda abses otak adalah demam, nyeri kepala (biasanya berat dan pada salah satu bagian yang mengalami abses), dan adanya defisit neurologis fokal. Sekitar 25% pasien juga dapat mengalami kaku kuduk. Pada pemeriksaan imaging dengan CT Scan didapatkan gambaran nodular enhancement.

Kejang Demam

Kejang demam merupakan kondisi umum yang sering terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun. Kejang demam biasanya disebabkan oleh infeksi ekstrakranial. Pada kondisi kejang demam diperlukan pemeriksaan laboratorium dan radiologis untuk memastikan tidak ada keterlibatan intrakranial. [3,8]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan berupa pungsi lumbal, CT Scan, MRI, dan pemeriksaan laboratorium.

Pungsi Lumbal

Pungsi lumbal atau analisis cairan dan kultur cairan serebrospinal masih menjadi metode definitif dalam mendiagnosis meningitis. Parameter yang diperiksa pada pungsi lumbal adalah opening pressure, jumlah sel darah putih, glukosa, protein, dan pemeriksaan mikrobiologi. Pungsi lumbal pada bayi harus dipertimbangkan dengan hati-hati.[3,9]

Pada meningitis bakteri biasanya ditemukan adanya peningkatan tekanan, peningkatan sel darah putih (>80% neutrophil), penurunan glukosa, peningkatan protein, dan ditemukan patogen bakteri.

Pada meningitis virus ditemukan tekanan normal atau sedikit meningkat, peningkatan sel darah putih (biasanya mononuklear), glukosa dalam batas normal atau sedikit menurun, protein dalam batas normal atau sedikit meningkat, dan ditemukan gen virus pada PCR.

Pada pemeriksaan meningitis tuberkulosis biasanya ditemukan peningkatan sel darah tekanan dan sel darah putih (biasanya limfosit), penurunan glukosa, peningkatan protein, dan pada pemeriksaan basil tahan asam akan positif. [3]

CT Scan

CT Scan kepala dapat dilakukan pada pasien dengan kecurigaan adanya infeksi bakteri atau space occupying lession (SOL). Pada infeksi bakteri, beberapa pasien akan memperlihatkan adanya meningeal enhancement. Menurut Infectious Diseases Society of America, CT Scan sebaiknya tidak menunda pemeriksaan pungsi lumbal. Beberapa kondisi yang mengharuskan skrining CT Scan sebelum pungsi lumbal adalah status pasien immunocompromise, kejang dalam 1 minggu, papilledema, dan defisit neurologis fokal.[3,9]

CT scan juga dilakukan untuk mengeksklusi SOL. Misalnya, pada pasien dengan defisit neurologis fokal. CT scan juga dapat membantu menyingkirkan diagnosis perdarahan intrakranial. [16]

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah tidak spesifik digunakan untuk mendiagnosis meningitis. Kultur darah dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi infeksi bakteri, terutama penyakit meningococcal.

Referensi

3. Bamberger DM. Diagnosis, initial management, and prevention of meningitis. Am Fam Physician. 2010;82(12): 1491-1498.
8. Hasbun R. Meningitis. Medscape, 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/232915-overview
9. Bashir HE, Laundy M, Booy. Diagnosis and treatment of bacterial meningitis. Arch Dis Child. 2003; 88:615-620.
16. Greig, P. R. (2006). Role of computed tomography before lumbar puncture: a survey of clinical practice. Postgraduate Medical Journal, 82(965), 162–165.doi:10.1136/pgmj.2005.041046

Epidemiologi Meningitis
Penatalaksanaan Meningitis

Artikel Terkait

  • Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbar
    Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbar
  • Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
    Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
  • Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
    Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
  • Indikasi Pencitraan Otak sebelum Pungsi Lumbal pada Meningitis
    Indikasi Pencitraan Otak sebelum Pungsi Lumbal pada Meningitis
  • Red Flag Nyeri Kepala Pada Anak
    Red Flag Nyeri Kepala Pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Muzdhalifatul Laila
18 Maret 2022
Vaksin meningitis apakah ada kontraindikasinya
Oleh: dr.Muzdhalifatul Laila
3 Balasan
Alo dokter.. Ijin bertanya apa sajakah faktor kontraindikasi utk vaksin meningitis? Terimakasih
Anonymous
17 Maret 2022
Bagaimana bedakan penyebab meningitis - Saraf Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Anyeliria, Sp.S izin bertanya pada pasien dengan meningitis bagaimana cara membedakan penyakit karena virus atau bakteri dari gejala awalnya?...
dr. Yoga Wahyu Pratiwi
25 Oktober 2019
Pemberian vaksin meningitis untuk ibu hamil yang akan naik pesawat
Oleh: dr. Yoga Wahyu Pratiwi
5 Balasan
Alodokter, dok ijin bertanya, bagaimana pemberian vaksin meningitis bagi ibu hamil yang akan umroh, apakah ada perhatian khusus mengenai hal ini?Terima kasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.