Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Hipotensi Ortostatik general_alomedika 2020-03-09T16:56:16+07:00 2020-03-09T16:56:16+07:00
Hipotensi Ortostatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hipotensi Ortostatik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Etiologi hipotensi ortostatik secara garis besar dapat dibagi menjadi gangguan sistem saraf pusat dan gangguan yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat. Pada pasien dengan gangguan sistem saraf pusat dibagi lagi menjadi gangguan pada otak dan gangguan pada medula spinalis. Sedangkan pasien hipotensi ortostatik yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat terbagi lagi menjadi neuropati otonom akut dan kronis.[1,5]

Hipotensi ortostatik dapat juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu, yaitu diuretik, seperti furosemide dan spironolactone; alpha blockers, seperti prazosin dan tamsulosin; beta blockers, seperti atenolol; dan nitrat, seperti nitrogliserin.[4,6]

Gangguan Sistem Saraf Pusat

Gangguan sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik dapat dibagi menjadi gangguan saraf pusat di otak dan gangguan saraf pusat di medula spinalis.[1,3]

Gangguan saraf pusat di otak terdiri dari:

  • Synucleinopathies (multiple system atrophy, dementia Lewy body, dan Parkinson)

  • Wernicke-korsakoff syndrome
  • Kegagalan barorefleks
  • Olivopontocerebellar atrophy

Gangguan saraf pusat di medula spinalis terdiri dari:

  • Tetraplegia traumatik
  • Siringomielia
  • Tumor medulla spinalis
  • Multiple sclerosis[1,3]

Gangguan yang Tidak Berhubungan dengan Sistem Saraf Pusat

Gangguan yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan hipotensi ortostatik dapat dibagi menjadi dua, yaitu neuropati otonom akut dan kronis.[1,3]

Neuropati autonomik akut antara lain:

  • Sindrom Guillain-Barre
  • Autoimmune autonomic ganglionopathy
  • Acute paraneoplastic autonomic neuropathy
  • Botulisme
  • Porphyria
  • Neuropati otonom toksik, karena logam berat dan obat-obatan, seperti alpha blocker (tamsulosin)[3]

Neuropati autonomik kronis antara lain :

  • Neuropati otonom diabetik
  •  Neuropati otonom amiloid
  • Autoimun otonom ganglionopati
  • Disotonomia familial dan otonom genetik lainnya
  • Neuropati
  • Kegagalan otonom murni
  • Neuropati otonom idiopatik

Faktor Risiko

Faktor risiko hipotensi ortostatik adalah usia, obat-obatan, merokok, indeks massa tubuh (IMT) yang rendah, hipertensi yang diobati maupun tidak, dan diabetes. Sekitar 20% pasien diabetes pada usia setengah baya mengalami hipotensi ortostatik. Lebih dari 30% pasien parkinson atau dementia dengan badan lewy mengalami hipotensi ortostatik, yang dapat muncul 5 tahun sebelum muncul gangguan neurologi.[3-5]

Referensi

1. Low. PA and Tomalia, VA. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. J Clin Neurol 2015;11(3):220-226. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4507375/pdf/jcn-11-220.pdf
3.BMJ. orthostatic hypotension. 2019. Available from : https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/972
4. Ringer, Matthew and Lappin, SL. Orthostatic Hypotension. Statpearl. 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448192/
5.Joseph, A et al. Orthostatic hypotension: A review. Nephrol Ther. 2017 Apr;13 Suppl 1:S55-S67. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28577744
6.Mudamakin,JRGA et al. Risiko hipotensi ortostatik pada pasien geriatri dengan hipertensi di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Singaraja, Propinsi Bali. MEDICINA 2018, Volume 49, Number 2: 227-231. Available from : https://www.medicinaudayana.org/index.php/medicina/article/viewFile/281/185?__cf_chl_jschl_tk__=8c873a6c752204d164202bdd54ba1cb2720e84dd-1579181871-0-AT0uEwVBpD2Hy8tDOKuOt2pwYdjGlD-06DEgTjCQO0MpTnzsVwN5PBOBksK_4PomJDckKjAky5ad6nv7s5JgB3uMtjSmuwfXJXeLOMkx2RmisfncLGEZ0HTsAHBAS8txW4lCH-e_Tz0QpjSis9unUWW05K02yQk_b-vERYtG1iuQMMLOWslGxTrCkdVXeEJ3722nFKKKjeCaYpUssKJowV5HBKz-GWX9FgfKr3v7PCoSXvcvWDGBFeEzrZAcsbJpIeVO9IaJUUN2xvTh4WyxiuvheI8DyqrTn4f2jbDjDdD_meaUGwkFbx4bU1rF4rSEmQ

Patofisiologi Hipotensi Ortostatik
Epidemiologi Hipotensi Ortostatik
Diskusi Terbaru
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 13:53
Suplemen Omega-3 Meningkatkan Risiko Atrial Fibrilasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
ALO Dokter!Tahukah, Dok? Beberapa studi telah melaporkan bahwa penggunaan suplemen asam lemak omega-3 dapat meningkatkan risiko atrial fibrilasi. Padahal...
dr.Dizi Bellari Putri
Hari ini, 09:35
Ask the Expert Spesialis Mata di Forum Diskusi Alomedika - Selasa 5 Juli 2022
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
1 Balasan
Alo Dokter!Alomedika akan kembali mengadakan "Ask the Expert" bersama Dokter Spesialis Mata. Yuk, catat tanggal dan jamnya!- Hari: Selasa, 5 Juli 2022-...
Anonymous
Hari ini, 08:06
Salep 24 bagaimana cara penggunaannya
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin dok berdiskusi perihal salep 24 yang digunakan untuk pasien scabies dibawah 2 bulan dipakai 3 hari berturut” 72 jam terus menerus atau seperti permetrin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.