Etiologi Hipotensi Ortostatik
Etiologi hipotensi ortostatik secara garis besar dapat dibagi menjadi gangguan sistem saraf pusat dan gangguan yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat. Pada pasien dengan gangguan sistem saraf pusat dibagi lagi menjadi gangguan pada otak dan gangguan pada medula spinalis. Sedangkan pasien hipotensi ortostatik yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat terbagi lagi menjadi neuropati otonom akut dan kronis.[1,5]
Hipotensi ortostatik dapat juga disebabkan oleh obat-obatan tertentu, yaitu diuretik, seperti furosemide dan spironolactone; alpha blockers, seperti prazosin dan tamsulosin; beta blockers, seperti atenolol; dan nitrat, seperti nitrogliserin.[4,6]
Gangguan Sistem Saraf Pusat
Gangguan sistem saraf pusat yang dapat menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik dapat dibagi menjadi gangguan saraf pusat di otak dan gangguan saraf pusat di medula spinalis.[1,3]
Gangguan saraf pusat di otak terdiri dari:
Synucleinopathies (multiple system atrophy, dementia Lewy body, dan Parkinson)
- Wernicke-korsakoff syndrome
- Kegagalan barorefleks
- Olivopontocerebellar atrophy
Gangguan saraf pusat di medula spinalis terdiri dari:
- Tetraplegia traumatik
- Siringomielia
- Tumor medulla spinalis
Multiple sclerosis[1,3]
Gangguan yang Tidak Berhubungan dengan Sistem Saraf Pusat
Gangguan yang tidak berhubungan dengan sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan hipotensi ortostatik dapat dibagi menjadi dua, yaitu neuropati otonom akut dan kronis.[1,3]
Neuropati autonomik akut antara lain:
- Sindrom Guillain-Barre
- Autoimmune autonomic ganglionopathy
- Acute paraneoplastic autonomic neuropathy
- Botulisme
- Porphyria
- Neuropati otonom toksik, karena logam berat dan obat-obatan, seperti alpha blocker (tamsulosin)[3]
Neuropati autonomik kronis antara lain :
- Neuropati otonom diabetik
- Neuropati otonom amiloid
- Autoimun otonom ganglionopati
- Disotonomia familial dan otonom genetik lainnya
- Neuropati
- Kegagalan otonom murni
- Neuropati otonom idiopatik
Faktor Risiko
Faktor risiko hipotensi ortostatik adalah usia, obat-obatan, merokok, indeks massa tubuh (IMT) yang rendah, hipertensi yang diobati maupun tidak, dan diabetes. Sekitar 20% pasien diabetes pada usia setengah baya mengalami hipotensi ortostatik. Lebih dari 30% pasien parkinson atau dementia dengan badan lewy mengalami hipotensi ortostatik, yang dapat muncul 5 tahun sebelum muncul gangguan neurologi.[3-5]