Epidemiologi Hipotensi Ortostatik
Secara epidemiologi,hipotensi ortostatik ditemukan pada sekitar 6% pada populasi umum. Prevalensi meningkat pada usia lanjut yang ditambah dengan penyakit komorbid, seperti diabetes dan Parkinson dan menghasilkan prevalensi sebesar 10-30%. Penyakit ini juga dapat muncul pada usia muda atau dewasa menengah yang apabila tidak memiliki penurunan volume vaskuler biasanya menderita kegagalan otonom kronis.[1,4]
Global
Secara global, prevalensi pasien hipotensi ortostatik di dunia berkisar 6% pada populasi umum. Pada usia lanjut, faktor penuaan yang ditambah dengan penyakit komorbid, seperti diabetes dan Parkinson, meningkatkan prevalensi hipotensi ortostatik sebesar 10-30%. Sebuah klinik geriatri di Texas melaporkan bahwa sebanyak 55% penderita hipotensi ortostatik adalah pasien dengan usia di atas 75 tahun. Bahkan, hipotensi ortostatik merupakan diagnosis utama pada 35% pasien yang dirawat di Amerika Serikat.[1,7]
Indonesia
Berdasarkan sebuah studi acak, yang merupakan bagian dari Indonesian hypertension epidemiologic survey, prevalensi hipotensi ortostatik pada pasien berusia di atas 40 tahun adalah sebesar 12,65% dari total populasi.[8]
Mortalitas
Angka mortalitas hipotensi ortostatik berhubungan dengan kejadian jatuh pada pasien. Selain itu, angka mortalitas hipotensi juga meningkat hingga 1,7 kali lipat dibanding populasi normal dalam 13 tahun setelah pertama kali terdiagnosis hipotensi ortostatik. Hipotensi ortostatik juga meningkatkan risiko untuk menderita komplikasi berupa sindrom koroner akut dan gagal jantung.[4,7]