Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Hipotensi Ortostatik general_alomedika 2023-05-12T10:33:42+07:00 2023-05-12T10:33:42+07:00
Hipotensi Ortostatik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Penatalaksanaan
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hipotensi Ortostatik

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi hipotensi ortostatik berhubungan dengan pooling darah pada extremitas inferior karena gaya gravitasi segera setelah berdiri dari posisi supine. Sebelum membahas mengenai patofisiologi hipotensi ortostatik, perlu dipahami mekanisme pertahanan normotensi ortostatik.[1]

Mekanisme Pertahanan Normotensi Ortostatik

Mekanisme pertahanan normotensi ortostatik membuat seorang individu normal memiliki tekanan darah yang sama baik dalam posisi berbaring maupun berdiri. Mekanisme ini memerlukan volume plasma normal, barorefleks yang intak, dan tonus venomotor yang baik.[1,4]

Seseorang dengan keadaan hipovolemia dapat mengalami hipotensi ortostatik karena volume plasma berkurang secara signifikan. Keadaan ini juga dapat terjadi pada kondisi venous pooling yang berlebihan.[1]

The splanchnic mesenteric bed juga sangat penting karena banyaknya volume cairan yang ada serta respons barorefleks yang dimilikinya. Volume splanchnic-mesenteric meningkat hingga 200–300% setelah makan. Peningkatan kapasitansi vena ini menyebabkan terjadinya fenomena venous pooling yang menyebabkan hipotensi ortostatik post-prandial pada mereka yang rentan.[1]

Mekanisme Hipotensi Ortostatik

Posisi berdiri akan menyebabkan penurunan tekanan darah dan tekanan nadi seseorang. Hal ini karena adanya pooling sekitar 300–800 mL darah pada ekstremitas inferior. Penurunan volume darah kemudian menyebabkan penurunan venous return ke jantung, yang selanjutnya berhubungan dengan penurunan cardiac output. Hal ini berdasarkan prinsip Frank-Starling.[1,4,5]

Kondisi ini akan ditangkap oleh jalur aferen baroreseptor di sinus karotis, arkus aorta sinaps, serabut saraf vagal unmyelinated (untuk baroreseptor tekanan rendah). Kemudian reseptor akan mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat, terutama nukleus traktus solitarius.

Jalur ini kemudian akan diteruskan oleh barorefleks vagal menuju nukleus ambigus dan mengirimkan sinyal eferen ke nodus sinoatrial untuk meningkatkan kerja simpatis, seperti peningkatan denyut jantung.[1,4,5]

Sedangkan jalur barorefleks adrenergik dari nukleus traktus solitarius akan menuju kaudal ventrolateral medula dan kemudian akan berlanjut ke rostral ventrolateral medula. Kemudian, sinyal eferen simpatis terus berlanjut ke intermediolateral column of the thoracic spinal cord, lalu ke ganglia otonom dan ke jantung, arteriol, dan venula. Mekanisme ini akan menghasilkan sistem resistensi sistemik untuk meningkatkan tekanan darah atau hipertensi. Hal ini meningkatkan resistansi vaskular perifer.[1,4]

Gangguan pada mekanisme di atas akan menyebabkan terjadinya hipotensi ortostatik.[1,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Low. PA and Tomalia, VA. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. Orthostatic Hypotension: Mechanisms, Causes, Management. J Clin Neurol 2015;11(3):220-226. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4507375/pdf/jcn-11-220.pdf
4. Ringer M, Lappin SL. Orthostatic Hypotension. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448192/
5. Joseph, A et al. Orthostatic hypotension: A review. Nephrol Ther. 2017 Apr;13 Suppl 1:S55-S67. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28577744

Pendahuluan Hipotensi Ortostatik
Etiologi Hipotensi Ortostatik

Artikel Terkait

  • Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
    Fludrocortisone Sebagai Terapi Hipotensi Ortostatik
Diskusi Terbaru
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
Kemarin, 14:41
Balita 4 tahun dengan keluhan kurang Nafsu makan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
3 Balasan
Anak perempuan 4 tahun lebih dengan keluhan panas dan kurang nafsu makan sudah 5 hari. Mengeluh sakit di leher dan tdk ada pembesaran KGB atau tdk ada...
Anonymous
Kemarin, 10:46
Gangguan cemas pada remaja
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi dok, saya punya pasien kebetulan adik saya sendiri, laki laki remaja usia 18 tahunS: saat ini mengeluh punya kecendrungan untuk selalu...
dr. Musdalifah Rifai
2 hari yang lalu
Efek samping post anastesi spinal
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
1 Balasan
Alodokter! Ijin bertanya, sy ada pasien usia 56 tahun dengan post nekrotomi hari ke 5. Pasien masih sering sering menggigil saat sore menjelang malam tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.