Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dehidrasi general_alomedika 2021-04-16T16:41:26+07:00 2021-04-16T16:41:26+07:00
Dehidrasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dehidrasi

Oleh :
dr. Daniel Budiono
Share To Social Media:

Etiologi dehidrasi antara populasi anak, dewasa dan lansia berbeda. Penyebab tersering dehidrasi pada anak adalah diare. Sedangkan pada populasi dewasa dan lansia disebabkan oleh kurangnya asupan oral.

Etiologi Dehidrasi pada Populasi Anak

Etiologi dehidrasi pada anak-anak dan balita yang paling sering adalah diare. Anak-anak yang mengalami diare memiliki tingkat metabolik yang lebih tinggi, dan anak-anak tidak dapat mengkomunikasikan rasa haus ketika mengalami dehidrasi.

Penyebab lain dehidrasi pada anak-anak adalah ketoasidosis diabetik pada anak-anak dengan diabetes melitus tipe 1, diabetes insipidus, luka bakar pada anak, dan keringat yang berlebihan. Asupan cairan yang tidak adekuat dibandingkan pengeluaran cairan menyebabkan keadaan dehidrasi. Anak-anak dan balita memiliki tingkat metabolic yang lebih tinggi, sehingga lebih rentan terhadap dehidrasi.[6]

Etiologi Dehidrasi pada Populasi Dewasa

Etiologi dehidrasi pada orang dewasa dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis dehidrasi. Penyebab dehidrasi isotonik adalah keadaan yang menyebabkan kehilangan cairan, seperti muntah, diare, luka bakar, hiperglikemia, dan hiperaldosteronisme. Penyebab dehidrasi hipotonik adalah pemberian terapi diuretik, yang menyebabkan lebih banyak natrium yang keluar dibandingkan air.

Dehidrasi hipotonik ditandai kadar natrium dan osmolaritas yang rendah. Penyebab dehidrasi hipertonik adalah demam, pernafasan yang cepat, dan diabetes insipidus. Diabetes hipertonik ditandai kadar natrium dan osmolaritas yang tinggi.[4,5]

Faktor Risiko

Faktor risiko dehidrasi pada anak-anak dan orang dewasa terdiri dari keadaan yang menyebabkan asupan cairan terganggu dan peningkatan pengeluaran cairan tubuh.

Kurang Asupan Cairan

Kurangnya asupan cairan dapat terjadi pada orang yang sedang berada dalam perjalanan yang sulit mendapatkan air minum, seperti di tengah laut maupun di padang pasir. Pada pasien yang mengalami disfagia, penurunan kesadaran, atau kelainan pada sistem persarafan yang menyebabkan hilangnya rangsangan rasa haus dapat menyebabkan seseorang tidak mendapatkan asupan cairan adekuat.[1,4,6]

Peningkatan Ekskresi Air Melalui Kulit

Peningkatan ekskresi air melalui kulit, seperti pada keadaan panas, aktivitas fisik berat, luka bakar, atau penyakit kulit juga dapat menyebabkan dehidrasi.[1,4,6]

Peningkatan Ekskresi Air Melalui Ginjal

Peningkatan ekskresi air melalui ginjal, seperti pemberian terapi diuretik, penyakit ginjal akut atau kronik, penyakit Addison, hiperglikemia, dan hiperaldosteronisme juga dapat menyebabkan dehidrasi.[1,4,6]

Peningkatan Ekskresi Air Melalui Saluran Cerna

Peningkatan ekskresi air melalui saluran pencernaan, seperti muntah, diare, terapi pencahar, dan fistula juga merupakan faktor risiko dehidrasi.[1,4,6]

Peningkatan Insensible Water Loss

Peningkatan insensible water loss, seperti pada keadaan sepsis, penyakit paru obstruktif kronik, dan pernapasan yang cepat dapat menjadi faktor risiko dehidrasi.[1,4,6]

 

Referensi

1. Serra-Prat M, Lorenzo I, Palomera E., et al. Total body water and intracellular water relationship with muscle strength, frailty, and functional performance in an elderly population: A cross sectional study. J Nutr Health Aging.2019;23(1):96-101.
4. Reber E, Gomes F, Dahn IA, et al. Management of dehydration in patients suffering swallowing diffiulties. J Clin Med. 2019; 8:1923-42.
5. Asdie RH, Witjaksono DP, Loehoeri S. Rehidrasi. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3. 6th ed. Interna Publishing. Jakarta. 2017: p. 4052-61.
6. Powers KS. Dehydration: Isonatremic, Hyponatremic, and Hypernatremic Recognition and Management. Pediatr Rev. 2015 Jul;36(7):274-83

Patofisiologi Dehidrasi
Epidemiologi Dehidrasi

Artikel Terkait

  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
Diskusi Terkait
Anonymous
20 hari yang lalu
Terapi dehidrasi berat disertai bronkopneumonia pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya izin bertanya. Jika seandainya ada anak-anak yang mengalami GEA dehidrasi berat disertai juga dengan penyakit lainnya seperti bronkopneumonia. Bagaimana...
Anonymous
24 Desember 2022
Cairan rehidrasi untuk neonatus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, Mohon petunjuk, utk cairan rehidrasi bayi 0 bln or neonatus, 1 bln dst apa saja yg menjadi pilihan ya, dok? Dan panduan tatalaksana dehidrasi...
Anonymous
23 Desember 2022
Pemberian rehidrasi pada anak di rumah sakit
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya untuk terapi dehidrasi ringan sedang pada anak diberikan rencana terapi B yaitu pemberian oralit 75cc/kgBb/3-4jam. Namun apabila...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.