Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Angina Pektoris general_alomedika 2019-01-21T10:18:54+07:00 2019-01-21T10:18:54+07:00
Angina Pektoris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Angina Pektoris

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Secara prinsip, ketidakseimbangan kebutuhan dan pasokan oksigen di kardiomiosit merupakan etiologi angina pektoris. Pada aterosklerosis koroner, aliran darah koroner terganggu sehingga angina pektoris terjadi di tengah peningkatan kebutuhan oksigen.

Namun, aliran darah koroner dapat pula terganggu walaupun tidak terdapat suatu penyakit jantung koroner epikardial. Hal ini dapat ditemui pada kasus penyakit katup aorta berat disertai hipertrofi ventrikel kiri, hipertensi sistemik, kardiomiopati dilatasi idiopatik, dan kardiomiopati hipertrofik. Pada pasien dengan hipertrofi ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy/LVH), iskemia terjadi akibat kurangnya kepadatan kapiler, perubahan patologis pada arteri dan arteriol intramiokard, penurunan cadangan aliran koroner, serta peningkatan tekanan diastolik di lapisan subendokardium. [22,23] Penyakit jantung koroner epikardial non obstruktif yang disertai disfungsi endotel dan gangguan cadangan aliran koroner juga dapat menyebabkan angina mikrovaskuler. [24,25]

Pada kondisi anemia berat atau hemoglobinopati, pasokan oksigen secara kronik menurun. Situasi semacam ini dapat menyebabkan iskemia atau jejas miokard serta manifestasi angina pektoris yang dipengaruhi oleh penurunan ambang iskemia. [1,21]

Faktor Risiko

Manajemen berbagai faktor risiko penyakit jantung koroner merupakan kunci dalam mengurangi kejadian angina pektoris maupun progresivitas menuju sindrom koroner akut.

Dyslipidemia

Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat risiko kejadian koroner seiring dengan peningkatan kolesterol LDL pada pria dan wanita yang sebelumnya tidak memiliki penyakit jantung iskemik. Fenomena serupa juga terjadi pada pasien yang mengalami angina pektoris akibat penyakit jantung iskemik stabil. [26]

Hipertensi

Hipertensi juga meningkatkan risiko kematian terkait kejadian kardiovaskuler yang dapat menurun dengan strategi penanganan hipertensi yang optimal. [27]

Diabetes Mellitus

Pasien dengan diabetes melitus (DM) berisiko 2-4 kali lipat lebih tinggi terhadap penyakit jantung dan lebih mungkin memiliki risiko lesi arteri koroner yang difus dan luas. Hal ini sangat mungkin berkaitan dengan luaran yang lebih buruk pada pasien penyakit jantung iskemik disertai DM dibandingkan tanpa DM. [5,28]

Gaya Hidup Sedentari

Walaupun mekanisme yang mendasari peran gaya hidup sedentari pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler belum diketahui, kurangnya aktivitas fisik ditemukan lebih sering pada individu yang memiliki penyakit jantung dibandingkan orang sehat. [29]

Terdapat bukti yang menemukan bahwa rehabilitasi jantung berbasis aktivitas fisik dapat menurunkan risiko kematian kardiovaskuler hingga 26% serta mengurangi angka perawatan di RS. Namun, hal tersebut tidak berkaitan dengan penurunan mortalitas total yang mungkin berhubungan dengan adanya komorbiditas lain yang berpengaruh pada angka kematian. [30]

Berat Badan Berlebih

Kegemukan sangat berkaitan dengan risiko kejadian kardiovaskuler. Pada individu yang gemuk (IMT 25-29,9 kg/m2) dan sangat gemuk (IMT > 30 kg/m2), risiko kejadian kardiovaskuler masing-masing meningkat 32% dan 81% dibandingkan individu dengan berat badan normal. [5]

Merokok

Merokok juga diketahui memiliki hubungan dosis-respons dengan risiko kardiovaskuler sebagaimana ditunjukkan oleh risiko relatif kejadian kardiovaskuler hingga 5 kali lipat pada perokok berat dibandingkan bukan perokok. [5]

Referensi

1. Kloner RA, Chaitman B. Angina and Its Management. J Cardiovasc Pharmacol Ther. 2017; 22(3):199–209.
5. Fihn SD, Gardin JM, Abrams J, Berra K, Blankenship JC, Dallas AP, et al. 2012 ACCF/AHA/ACP/AATS/PCNA/SCAI/STS Guideline for the Diagnosis and Management of Patients With Stable Ischemic Heart Disease: Executive Summary. Circulation. 2012. 126(25):3097–137. http://dx.doi.org/10.1016/j.jacc.2012.07.013
21. Vlachopoulos C, Georgakopoulos C, Pollalis D, Tousoulis D. Stable Angina Pectoris . Coronary Artery Disease. Elsevier Inc.; 2018. 157-200 p. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/B9780128119082000118
22. Stanton T, Dunn FG. Hypertension, Left Ventricular Hypertrophy, and Myocardial Ischemia. Med Clin North Am. 2017; 101(1):29–41. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0025712516373229
23. Gabara L, Jokhi P, Curzen N. Ischaemic heart disease: stable angina. Med (United Kingdom). 2018; 46(9):520–7. https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2018.06.001
24. Gould KL, Johnson NP. Coronary Physiology Beyond Coronary Flow Reserve in Microvascular Angina: JACC State-of-the-Art Review. J Am Coll Cardiol. 2018;72(21):2642–62.
25. Lanza GA, Parrinello R, Figliozzi S. Management of microvascular angina pectoris. Am J Cardiovasc Drugs. 2014;14(1):31–40.
26. Bauters C, Tricot O, Lemesle G, Meurice T, Hennebert O, Farnier M, et al. Reaching low-density lipoprotein cholesterol treatment targets in stable coronary artery disease: Determinants and prognostic impact. Arch Cardiovasc Dis. 2018;111(11):634–43. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1875213617302255
27. Brunström M, Carlberg B. Association of Blood Pressure Lowering With Mortality and Cardiovascular Disease Across Blood Pressure Levels. JAMA Intern Med. 2017; 1–9. http://archinte.jamanetwork.com/article.aspx?doi=10.1001/jamainternmed.2017.6015
28. Luthra S, Leiva-Juárez MM, Taggart DP. Systematic Review of Therapies for Stable Coronary Artery Disease in Diabetic Patients. Ann Thorac Surg. 2015; 100(6):2383–97. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0003497515011947
29. Vasankari V, Husu P, Vähä-Ypyä H, Suni JH, Tokola K, Borodulin K, et al. Subjects with cardiovascular disease or high disease risk are more sedentary and less active than their healthy peers. BMJ Open Sport Exerc Med. 2018; 4(1):e000363. http://bmjopensem.bmj.com/lookup/doi/10.1136/bmjsem-2018-000363
30. Anderson L, Oldridge N, Thompson DR, Zwisler AD, Rees K, Martin N, et al. Exercise-Based Cardiac Rehabilitation for Coronary Heart Disease Cochrane Systematic Review and Meta-Analysis. J Am Coll Cardiol. 2016;67(1):1–12.

Patofisiologi Angina Pektoris
Epidemiologi Angina Pektoris

Artikel Terkait

  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
Diskusi Terkait
Anonymous
29 Desember 2022
Bagaimana edukasi untuk pasien dengan asam lambung DD/ angina pektoris - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore dr. Farhanah SpJP. Bagaimana cara mudah memberikan edukasi pasien untuk membedakan nyeri dada akibat asam lambung atau angina pektoris suspek...
Anonymous
29 Desember 2022
Kapan tes treadmill diperlukan - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Farhanah, Sp.JP(K)Izin bertanya dok, sebaiknya pasien dengan kondisi seperti apa sajakah yang perlu dirujuk ke dokter spesialis jantung untuk...
Anonymous
01 Agustus 2022
Tatalaksana angina stabil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, apa tatalaksana yang tepat untuk kasus angina stabil? 

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.