Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Angina Pektoris general_alomedika 2019-01-21T10:53:51+07:00 2019-01-21T10:53:51+07:00
Angina Pektoris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Angina Pektoris

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Prognosis pasien dengan angina pektoris lebih buruk dibandingkan prognosis pasien nyeri dada non kardiak. Berbagai faktor risiko penyakit kardiovaskuler juga turut memperburuk luaran klinis pada pasien angina pektoris. Data yang ada belum cukup mutakhir untuk menggambarkan prognosis pasien angina pektoris di komunitas sebab mayoritas data berasal dari register penelitian farmakologi dan intervensi koroner serta kurang heterogen dalam hal karakteristik etnis dan klinis pada populasi pasien.

Komplikasi

Angina pektoris berkaitan dengan spektrum komplikasi yang luas dan tak dapat dilepaskan dari peran perjalanan penyakit jantung iskemik. Gagal jantung iskemik merupakan komplikasi terminal akibat penyakit jantung iskemik yang umumnya diawali dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri sebagai bentuk kerusakan organ target. Berbagai komplikasi antara dapat muncul sebelum pasien jatuh pada kondisi gagal jantung dengan fraksi ejeksi menurun (heart failure with reduced ejection fraction/HFrEF). Komplikasi antara tersebut misalnya regurgitasi mitral iskemik, kardiomiopati iskemik, dan hipertensi pulmonal. [52–54]

Selain itu, aritmia atrial dan ventrikel juga dapat menjadi komplikasi lanjut akibat iskemia miokard yang berlangsung kronik. Atrial fibrilasi merupakan bentuk aritmia yang paling sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) sedangkan takikardia ventrikel (ventricular tachycardia/VT) adalah bentuk aritmia yang rentan menjadi ganas dan berakibat fatal. PJK ditemukan pada 17-46% pasien yang mengalami atrial fibrilasi dan dapat menempatkan pasien pada risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian tromboembolisme apabila terdapat aneurisma atau akinesis apikal ventrikel kiri. [55,56]

PJK juga berkaitan dengan peningkatan risiko demensia dan gagal ginjal. Sebuah meta analisis dan tinjauan sistematik data dari berbagai studi longitudinal menemukan bahwa riwayat PJK berkaitan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 27%. Risiko demensia semakin meningkat hingga 60% apabila pasien juga mengalami manifestasi gagal jantung. [57]

Walaupun gagal ginjal kronik telah lama diketahui sebagai faktor risiko perkembangan PJK, bukti terkini mengisyaratkan peran PJK sebagai faktor risiko independen terhadap kejadian gagal ginjal kronik. Kendati data yang ada masih terbatas dalam mengungkap seberapa kuat asosiasi PJK sebagai faktor risiko gagal ginjal, peran PJK dalam perkembangan penyakit ginjal kronik tetap perlu diwaspadai, khususnya pada pasien yang memiliki komorbiditas seperti diabetes melitus dan hipertensi. [58,59]

Prognosis

Data prognosis pasien angina pektoris biasanya didapat dari hasil pemantauan pasien yang turut serta dalam penelitian obat anti angina atau revaskularisasi koroner. Berdasarkan data dari penelitian semacam itu, tingkat mortalitas tahunan pasien dengan penyakit jantung koroner (PJK) bervariasi antara 1,2-2,4% per tahun sedangkan insidens kematian jantung pada populasi tersebut berkisar antara 0,6% hingga 1,4%. [6]

Namun, terdapat kekhawatiran bahwa data prognosis yang berasal dari register penelitian tidak merefleksikan dengan baik prognosis pasien dengan angina pektoris di komunitas. Penelitian multisenter di Inggris Raya yang melibatkan 8762 pasien dengan nyeri dada baru tanpa riwayat PJK mengungkap bahwa hampir 29% pasien tersebut mengalami nyeri dada berkaitan dengan angina pektoris. Selain itu, laju kematian akibat PJK dan infark miokard non fatal mencapai 2,3% per tahun.

Dibandingkan dengan pasien yang mengalami nyeri dada karena penyebab non kardiak, pasien yang mengalami angina pektoris memiliki risiko kematian 2-3 kali lipat lebih tinggi. [60]

Sementara itu, melihat populasi pasien dengan PJK stabil yang memiliki karakteristik klinis yang bervariasi, prognosis mereka secara individu juga sangat beragam. Secara khusus, pasien dengan penyakit arteri perifer, riwayat infark miokard, dan diabetes memiliki laju kematian yang lebih tinggi, yakni mencapai 3,8% dari total populasi yang dimaksud setiap tahun. Selain ketiga kondisi tersebut, beberapa faktor risiko lainnya juga berkaitan dengan prognosis yang lebih buruk pada pasien dengan PJK, seperti hipertensi, dislipidemia, gaya hidup santai, kegemukan, merokok, dan riwayat PJK dalam keluarga. Karakteristik klinis tertentu seperti fraksi ejeksi ventrikel kiri yang rendah, gagal jantung, jumlah arteri koroner besar yang terlibat, lokasi stenosis proksimal, persentase stenosis yang besar, kapasitas fungsional yang rendah, juga turut berkontribusi pada prognosis yang lebih buruk. [5,6]

Referensi

5. Fihn SD, Gardin JM, Abrams J, Berra K, Blankenship JC, Dallas AP, et al. 2012 ACCF/AHA/ACP/AATS/PCNA/SCAI/STS Guideline for the Diagnosis and Management of Patients With Stable Ischemic Heart Disease: Executive Summary. Circulation. 2012. 126(25):3097–137. http://dx.doi.org/10.1016/j.jacc.2012.07.013
6. Montalescot G, Sechtem U, Achenbach S, Andreotti F, Arden C, Budaj A, et al. 2013 ESC guidelines on the management of stable coronary artery disease. Eur Heart J. 2013; 34(38):2949–3003. https://academic.oup.com/eurheartj/article-lookup/doi/10.1093/eurheartj/eht296
52. Lala A, Pinney SP. Recognizing Pulmonary Hypertension and Right Ventricular Dysfunction in Heart Failure. Prog Cardiovasc Dis. 2016;58(4):416–24. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0033062016300056
53. Sandoval Y, Sorajja P, Harris KM. Contemporary Management of Ischemic Mitral Regurgitation: A Review. Am J Med [Internet]. 2018 Aug;131(8):887–95. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0002934318301281
54. Yokoshiki H, Mitsuyama H, Watanabe M, Mitsuhashi T, Shimizu A. Cardiac resynchronization therapy in ischemic and non-ischemic cardiomyopathy. J Arrhythmia. 2017. 33(5):410–6. http://doi.wiley.com/10.1016/j.joa.2017.03.002
55. Michniewicz E, Mlodawska E, Lopatowska P, Tomaszuk-Kazberuk A, Malyszko J. Patients with atrial fibrillation and coronary artery disease – Double trouble. Adv Med Sci. 2018;63(1):30–5.
56. Lo R, Chia KKM, Hsia HH. Ventricular Tachycardia in Ischemic Heart Disease. Card Electrophysiol Clin. 2017; 9(1):25–46. http://dx.doi.org/10.1016/j.ccep.2016.10.013
57. Wolters FJ, Segufa RA, Darweesh SKL, Bos D, Ikram MA, Sabayan B, et al. Coronary heart disease, heart failure, and the risk of dementia: A systematic review and meta-analysis. Alzheimer’s Dement. 2018. 14(11):1493–504. https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1552526018300268
58. Al-Shamsi S, Regmi D, Govender RD. Chronic kidney disease in patients at high risk of cardiovascular disease in the United Arab Emirates: A population-based study. Cheng X, editor. PLoS One. 2018; 13(6):e0199920. https://dx.plos.org/10.1371/journal.pone.0199920
59. Malleshappa P, Shah B V. Prevalence of Chronic Kidney Disease and the Incidence of Acute Kidney Injury in Patients with Coronary Artery Disease in Mumbai, India. Heart Views. 16(2):47–52. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26240732
60. Timmis AD, Feder G, Hemingway H. Prognosis of stable angina pectoris: Why we need larger population studies with higher endpoint resolution. Heart. 2007;93(7):786–91.

Penatalaksanaan Angina Pektoris
Edukasi dan Promosi Kesehatan An...

Artikel Terkait

  • Hilangnya Nyeri Dada Setelah Nitrogliserin Tidak Berkorelasi Dengan Coronary Artery Disease
    Hilangnya Nyeri Dada Setelah Nitrogliserin Tidak Berkorelasi Dengan Coronary Artery Disease
  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
Diskusi Terkait
Anonymous
2 hari yang lalu
Nyeri dada kiri di satu titik
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya, pasien dengan keluhan nyeri dada kiri di satu titik, muncul tiba-tiba, durasi ±1 menit, biasa hilang dengan menghela napas dalam....
Anonymous
29 Desember 2022
Bagaimana edukasi untuk pasien dengan asam lambung DD/ angina pektoris - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat sore dr. Farhanah SpJP. Bagaimana cara mudah memberikan edukasi pasien untuk membedakan nyeri dada akibat asam lambung atau angina pektoris suspek...
Anonymous
29 Desember 2022
Kapan tes treadmill diperlukan - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Farhanah, Sp.JP(K)Izin bertanya dok, sebaiknya pasien dengan kondisi seperti apa sajakah yang perlu dirujuk ke dokter spesialis jantung untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.