Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Etiologi Gagal Napas general_alomedika 2018-12-10T16:00:58+07:00 2018-12-10T16:00:58+07:00
Gagal Napas
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gagal Napas

Oleh :
Edwin Wijaya
Share To Social Media:

Etiologi gagal napas dapat dikelompokkan berdasarkan kategori penyakitnya, sebagian etiologi dapat menyebabkan hipoksemia dan hiperkapnia sekaligus. Gagal napas hipoksemik umumnya terjadi akibat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi (V/Q mismatch) yang paling sering disebabkan kelainan pada parenkim paru dan alveolus. [2,3]

Gagal napas hiperkapnik berkaitan dengan retensi karbon dioksida yang umumnya terjadi akibat fungsi ventilasi alveolar yang tidak adekuat, misalnya pada obstruksi, kelainan otot napas, kelainan dinding dada, dan kelainan sistem saraf pusat. [1,2]

Kelainan Parenkim Paru dan Alveolus

  • Pneumonia
  • Edema paru
  • Fibrosis kistik
  • Perdarahan paru
  • Tenggelam
  • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

  • Kontusio paru

Kelainan Jalan Napas

  • Laringomalasia
  • Trakeitis
  • Croup
  • Stenosis subglottis
  • Tracheal ring
  • Aspirasi benda asing
  • Tumor
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

  • Asthma bronkial berat

  • Bronkiolitis
  • Anafilaksis [4]

Kelainan Sistem Saraf Pusat

  • Penyakit serebrovaskular
  • Tumor intrakranial
  • Cedera kepala (trauma)
  • Infeksi sistem saraf pusat, misalnya ensefalitis
  • Toksisitas obat atau zat
  • Ensefalopati metabolik, misalnya uremia, ensefalopati hepatikum
  • Kongenital, misalnya sindrom hipoventilasi kongenital
  • Malformasi vaskular

Kelainan Otot Pernapasan dan Dinding Dada

  • Paralisis diafragma
  • Hernia diafragma
  • Paralisis n. frenikus
  • Kelainan neuromuskular, misalnya sindrom Guillain-Barre, miastenia gravis
  • Kelainan otot, misalnya distrofi otot, polimiositis
  • Kyphoscoliosis
  • Flail chest
  • Kelainan dinding dada kongenital

Sumber: J Poland, PHIL CDC, 1975. Sumber: J Poland, PHIL CDC, 1975.

Gambar: Gambaran X-ray pes atau sampar bilateral progresif. Pes juga dapat menyebabkan gagal napas

Referensi

1. Phuong V, Kharasch VS. Respiratory Failure. Pediatr Rev. 2014;35:476–86

2. Lamba TS, Sharara RS, Singh AC, Balaan M. Pathophysiology and Classification of Respiratory Failure. Crit Care Nurs Q. 2016;39(2):85–93

3. Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff R, Pack AI, Senior RM. Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders. 5th ed. New York: McGraw-Hill; 2015

4. Schneider J, Sweberg T. Acute Respiratory Failure. Crit Care Clin. 2013;29(2):167–83

Patofisiologi Gagal Napas
Epidemiologi Gagal Napas

Artikel Terkait

  • Keamanan Tindakan Intubasi pada Pasien COVID-19 dengan Gagal Napas
    Keamanan Tindakan Intubasi pada Pasien COVID-19 dengan Gagal Napas
  • Soluble Urokinase Plasminogen Activator Receptor (suPAR) sebagai Deteksi Dini Gagal Pernapasan Akut (GPA) pada Pasien COVID-19 dengan Pneumonia - Telaah Jurnal
    Soluble Urokinase Plasminogen Activator Receptor (suPAR) sebagai Deteksi Dini Gagal Pernapasan Akut (GPA) pada Pasien COVID-19 dengan Pneumonia - Telaah Jurnal
Diskusi Terkait
dr. Intan Fajriani
07 Maret 2022
Live Webinar - Kongesti Nasal: Gejala, Tanda, Etiologi, dan Tatalaksana. Kamis, 10 Maret 2022 (15.00 - 17.00 WIB)
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Kongesti Nasal: Gejala, Tanda, Etiologi, dan Tatalaksana.."Narasumber:Dr. dr. Retno Asih, Sp. A(K) -...
Anonymous
23 Februari 2019
bolehkah antikonvulsan diberikan pada bayi distress nafas?
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Bayi usia 6 bulan, dibawah ibunya ke igd dengan mukosa bibir kebiruan. Dari anamnesis didapatkan ada riwayat diare dan demam 2 hari sebelumnya. Riwayat...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.