Etiologi Gagal Napas
Etiologi gagal napas dapat dikelompokkan berdasarkan kategori penyakitnya, sebagian etiologi dapat menyebabkan hipoksemia dan hiperkapnia sekaligus. Gagal napas hipoksemik umumnya terjadi akibat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi (V/Q mismatch) yang paling sering disebabkan kelainan pada parenkim paru dan alveolus. [2,3]
Gagal napas hiperkapnik berkaitan dengan retensi karbon dioksida yang umumnya terjadi akibat fungsi ventilasi alveolar yang tidak adekuat, misalnya pada obstruksi, kelainan otot napas, kelainan dinding dada, dan kelainan sistem saraf pusat. [1,2]
Kelainan Parenkim Paru dan Alveolus
- Pneumonia
- Edema paru
- Fibrosis kistik
- Perdarahan paru
- Tenggelam
-
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
- Kontusio paru
Kelainan Jalan Napas
- Laringomalasia
- Trakeitis
- Croup
- Stenosis subglottis
- Tracheal ring
- Aspirasi benda asing
- Tumor
-
Asthma bronkial berat
- Bronkiolitis
-
Anafilaksis [4]
Kelainan Sistem Saraf Pusat
- Penyakit serebrovaskular
- Tumor intrakranial
- Cedera kepala (trauma)
- Infeksi sistem saraf pusat, misalnya ensefalitis
- Toksisitas obat atau zat
- Ensefalopati metabolik, misalnya uremia, ensefalopati hepatikum
- Kongenital, misalnya sindrom hipoventilasi kongenital
- Malformasi vaskular
Kelainan Otot Pernapasan dan Dinding Dada
- Paralisis diafragma
- Hernia diafragma
- Paralisis n. frenikus
- Kelainan neuromuskular, misalnya sindrom Guillain-Barre, miastenia gravis
- Kelainan otot, misalnya distrofi otot, polimiositis
- Kyphoscoliosis
- Flail chest
- Kelainan dinding dada kongenital

Gambar: Gambaran X-ray pes atau sampar bilateral progresif. Pes juga dapat menyebabkan gagal napas