Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis B general_alomedika 2022-09-27T15:49:40+07:00 2022-09-27T15:49:40+07:00
Hepatitis B
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hepatitis B

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan hepatitis B yang terpenting adalah terkait pencegahan, yakni pemberian vaksin hepatitis B dan profilaksis pasca pajanan. Karena transmisi terbanyak terjadi dari ibu ke bayi, pemberian vaksin hepatitis B pada masa awal kehidupan berperan besar dalam manajemen hepatitis B.[1,3,5,12]

Edukasi Pasien

Edukasi pada pasien hepatitis B dilakukan terkait pencegahan kerusakan hepar lebih lanjut, pencegahan transmisi, dan edukasi pada keluarga pasien yang berkontak dekat dengan pasien.

Edukasi Terkait Kerusakan Hepar Lebih Lanjut

Pasien dengan hepatitis B perlu disarankan untuk menghindari atau membatasi konsumsi alkohol. Sampaikan pada pasien agar tidak memulai obat baru, termasuk obat bebas dan obat herbal, tanpa berkonsultasi dengan petugas kesehatan. Arahkan pasien untuk mendapat vaksin hepatitis A sebagai langkah preventif.

Edukasi Terkait Langkah Pencegahan Transmisi

Pasien yang sudah terinfeksi hepatitis B harus diedukasi untuk:

  • Menggunakan kondom untuk melindungi pasangan seks yang belum imun
  • Menutupi luka pada kulit untuk mencegah penyebaran melalui sekret atau darah yang mungkin keluar dari luka
  • Tidak mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, jaringan lain, atau air mani
  • Tidak berbagi barang-barang rumah tangga, termasuk sikat gigi, pisau cukur, atau peralatan suntik pribadi.
  • Jika ke dokter gigi atau melakukan pengobatan medis lain, pasien harus menginformasikan pada petugas kesehatan mengenai hepatitis B yang dideritanya

Edukasi Individu yang Kontak Erat

Pasangan seksual pasien yang terinfeksi hepatitis B harus dianjurkan untuk menggunakan kondom sebagai tindakan pencegahan transmisi. Orang di sekeliling pasien perlu diedukasi bahwa hepatitis B tidak ditularkan dari berpelukan, batuk, air, makanan, atau kontak kasual lainnya.

Sampaikan bahwa pasien tidak perlu dikucilkan dari pergaulan sosial, termasuk sekolah dan pekerjaan. Sampaikan bahwa hepatitis B dapat diobati dan dikendalikan.[1,4,5,12]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan hepatitis B adalah melalui vaksinasi dan pemberian profilaksis pasca pajanan.[1,3,4,12]

Vaksinasi

Vaksinasi hepatitis B tersedia dalam bentuk vaksin tunggal maupun kombinasi. Pada anak di Indonesia, vaksin hepatitis B diberikan sesuai jadwal vaksin oleh Ikatan Dokter Anak Indoensia (IDAI).

Pada dewasa, vaksin diberikan 3 kali, dengan rekomendasi jarak dosis ke-2 minimal 4 minggu dari dosis pertama dan dosis ke-3 minimal 16 minggu dari dosis pertama atau 8 minggu dari dosis kedua. Injeksi booster hanya disarankan pada pasien imunokompromais yang mengalami penurunan anti-HBs di bawah 10 mIU/mL.[1,5,12]

Profilaksis Pasca Pajanan

Profilaksis pasca pajanan (PEP) diberikan dengan imunoglobulin hepatitis B (HBIG) 0,06 ml/kg berat badan disertai dengan vaksin hepatitis B pada lokasi injeksi yang terpisah. Regimen profilaksis pasca pajanan diberikan berdasarkan riwayat vaksinasi pasien dan jenis pajanan yang dialami. Sebagai contoh, PEP pada paparan perkutan seperti akibat needle stick injury  pada pasien yang belum divaksin dilakukan menggunakan pemberian HBIG dan vaksinasi regimen lengkap.[12]

Tabel 1. Regimen Profilaksis Pasca Pajanan

Jenis Pajanan Belum Divaksin Sudah Divaksin
Paparan dari sumber dengan HBsAg positif
Perkutan (misalnya gigitan atau jarum suntik) atau paparan mukosa terhadap darah atau cairan tubuh HBsAg-positif Berikan regimen penuh vaksin hepatitis B dan HBIG

Lengkapi seri vaksin hepatitis B dan HBIG, jika seri vaksin tidak lengkap

atau

Kontak seks atau berbagi jarum dengan orang HBsAg positif Berikan dosis booster vaksin hepatitis B, jika vaksinasi sebelumnya tanpa tes
Korban serangan seksual atau pelecehan oleh penyerang yang HBsAg positif
Paparan dari sumber dengan status HBsAg tidak diketahui
Perkutan (misalnya gigitan atau jarum suntik) atau paparan mukosa terhadap darah atau cairan tubuh yang berpotensi menular dari sumber dengan status HBsAg yang tidak diketahui Berikan regimen penuh vaksin hepatitis B Lengkapi regimen vaksin hepatitis B
Kontak seks atau berbagi jarum suntik dengan orang dengan status HBsAg yang tidak diketahui
Korban kekerasan seksual atau pelecehan oleh pelaku dengan status HBsAg yang tidak diketahui

Sumber: dr.Bedry Qintha, Alomedika, 2022.[12]

Skrining

Skrining hepatitis B perlu dilakukan pada populasi berikut:

  • Tinggal di daerah endemis hepatitis B
  • Belum diimunisasi pada saat bayi
  • Lelaki seks dengan lelaki (LSL)
  • Pengguna narkoba suntik
  • Pasien yang membutuhkan pengobatan imunosupresi
  • Donor darah maupun donor organ
  • Pasien dengan peningkatan parameter laboratorium fungsi hepar yang tidak diketahui penyebabnya
  • Pasien yang membutuhkan hemodialisis

  • Seluruh ibu hamil dan bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif,
  • Pasien dengan penyakit hati kronik
  • Pasien dengan HIV atau serumah dengan penderita hepatitis B

Jika pada populasi tersebut hasil tes menunjukkan seronegatif, maka perlu dilanjutkan dengan pemberian vaksinasi. Tes skrining dilakukan dengan pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs.[5]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Tripathi N, Mousa OY. Hepatitis B. StatPearls, Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022.
3. Pyrsopoulos NT. Hepatitis B. Medscape, 2021.
4. CDC. Hepatitis B Questions and Answers for Health Professionals. 2022. https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/hbvfaq.htm
5. Terrault N, Lok A, McMahon B, Chang K, Hwang J, Jonas M, et al. Update on Prevention, Diagnosis, and Treatment and of Chronic Hepatitis B: AASLD 2018 Hepatitis B Guidance. Hepatology 2018;67:1560–99. https://doi.org/10.1002/hep.29800.
12. CDC. Sexually transmitted infections treatment guideline. 2021. https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/STI-Guidelines-2021.pdf

Prognosis Hepatitis B

Artikel Terkait

  • Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
    Waktu Inisiasi Farmakoterapi Hepatitis B Kronis
  • Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
    Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 April 2025, 06:44
Apakah pasien hepatitis B harus diterapi seumur hidup?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya. Apakah terapi pd pasien hepatitis b harus diberikan seumur hidup?Jika tidak, kapan kita bisa stop untuk terapi hepatitis b...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 13 Juni 2024, 08:56
Terapi Hepatitis B apakah harus seumur hidup?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi dokter. Untuk terapi hepatitis biasanya berlangsung berapa lama? Apakah penderita harus minum obat seumur hidup? Kemudian kapan kita bisa cek...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.