Pendahuluan Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A merupakan vaksin yang dibuat untuk mencegah infeksi virus hepatitis A. Ada dua jenis vaksin hepatitis A yaitu vaksin dari virus yang diinaktivasi dengan formaldehid dan vaksin hidup yang dilemahkan. Kedua vaksin ini mengandung antigen virus hepatitis A yang memiliki kemiripan dari segi struktur nukleotida dan asam amino mencapai 95% dari virus aslinya. [1]
Vaksin hepatitis A yang diinaktivasi merupakan vaksin yang paling banyak ditemukan. Vaksin ini menggunakan jaringan fibroblas untuk memperbanyak virus. Ketika dilakukan purifikasi, virus diinaktivasi oleh formaldehid. Alumunium hidroksida ditambahkan sebagai adsorban. Vaksin ini tersedia dalam dua dosis, yaitu dosis untuk anak (untuk anak usia 12 bulan sampai 18 tahun) dan dosis untuk dewasa (usia 19 tahun ke atas). Vaksin ini diberikan dua dosis secara intramuskular dengan rentang antar dosis 6 – 12 bulan. [1,2]
Jenis vaksin yang lain, yaitu vaksin hepatitis A yang dilemahkan menggunakan strain virus H2 dan L-A-1. Vaksin ini mulai banyak digunakan di Cina pada tahun 2008. Pemberiannya dilakukan secara subkutan sehingga sedikit berbeda dengan vaksin yang diinaktivasi. [3]
Vaksin hepatitis A dapat diberikan pada semua orang yang berusia 1 tahun atau lebih, terutama pada kelompok yang berisiko terinfeksi hepatitis A. Di Indonesia, vaksin hepatitis A belum dimasukkan ke dalam program imunisasi wajib. [1,4]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Vaksin Hepatitis A
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Vaksin, serum, dan immunoglobulin [5] |
Subkelas | Vaksin [5] |
Akses | Resep [5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C; Kategori TGA: B2 [6] |
Wanita menyusui | Belum diketahui kadar dalam ASI, tetapi aman diberikan pada wanita menyusui [7] |
Anak-anak | Aman digunakan pada anak [8] |
Infant | Hanya dapat diberikan pada anak usia > 12 bulan [8] |
FDA | Approved [9] |