Prognosis Hepatitis B
Faktor yang mempengaruhi komplikasi hepatitis B, baik sirosis maupun karsinoma hepatoseluler seperti kadar HBV DNA, derajat inflamasi dan fibrosis pada awal diagnosis, riwayat konsumsi alkohol, menentukan prognosis hepatitis B.
Komplikasi
Hepatitis B ketika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi berupa progresi menjadi karsinoma hepatoseluler atau sirosis hati.[2,17,18] Komplikasi lain yang dapat muncul adalah sebagai berikut:
- Glomerulonefritis
- Polyarteritis nodosa
-
Manifestasi ekstrahepatik dermatologis, kardiopulmoner, sendi, neurologis, hematologis, maupun gastrointestinal akibat deposisi kompleks imun seperti papular akrodermatitis, acute necrotizing vasculitis

Prognosis
Prognosis pasien dengan infeksi hepatitis B kronik bergantung pada faktor-faktor yang menyebabkannya jatuh pada kondisi sirosis. Secara umum, pasien dengan HBsAg positif memiliki kemungkinan risiko dalam 5 tahun mengalami sirosis antara 8-20%.
Prediktor terkuat progresivitas suatu infeksi hepatitis B menjadi sirosis hati adalah kadar HBV DNA, terlepas dari status HBeAg maupun ALT. Pasien dengan kadar HBV DNA > 106 kopi DNA/ml memiliki insiden sirosis 36,2%, sementara individu dengan kadar HBV DNA < 300 kopi DNA/ml memiliki insiden sirosis hanya 4,5%. Pasien dengan kondisi derajat inflamasi dan fibrosis yang berat pada awal terdiagnosis memiliki kemungkinan sirosis yang lebih tinggi dan prognosis yang lebih buruk dibandingkan pasien dengan derajat fibrosis ringan.
Pada pasien dengan sirosis kompensata, peluang kesintasan untuk 5 tahun mencapai 84%, sedangkan untuk 10 tahun berkurang menjadi 68%. Ketika telah jatuh dalam kondisi sirosis, maka risiko terjadinya sirosis dekompensata mencapai 20-25% tiap tahunnya. Untuk pasien dengan sirosis dekompensata, angka kesintasan mencapai 55%-70% pada 1 tahun dan hanya 14%-35% pada 5 tahun.
Selain sirosis, komplikasi lain berupa karsinoma hepatoseluler (KHS) juga menjadi prediktor untuk prognosis buruk pada pasien dengan infeksi hepatitis B kronik. Hal-hal yang meningkatkan risiko pasien hepatitis B kronik mengalami KHS antara lain jenis kelamin pria, usia lanjut, riwayat konsumsi alkohol, paparan aflatoksin dari lingkungan, riwayat HBeAg positif, dan titer HBV DNA yang tinggi. Risiko terjadinya KHS pada pasien dengan sirosis berkisar antara 6%-15%.