Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hiperbilirubinemia general_alomedika 2020-09-16T15:02:20+07:00 2020-09-16T15:02:20+07:00
Hiperbilirubinemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hiperbilirubinemia

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Etiologi hiperbilirubinemia dibagi menjadi hiperbilirubinemia intrahepatik dan ekstrahepatik. Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.

Hiperbilirubinemia intrahepatik terutama disebabkan gangguan pada hepatosit, seperti infeksi, drug-induced liver injury, sirosis hepatis, karsinoma hepatoseluler. Hiperbilirubinemia terisolasi (hiperbilirubinemia tanpa kelainan fungsi hati lain) disebabkan oleh kelainan herediter, yaitu sindroma Gilbert, sindroma Crigler-Najjar tipe 1 dan tipe 2, sindroma Dubin-Johnson, dan sindroma Rotor. Kolestasis intrahepatik juga dapat menyebabkan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia ekstrahepatik dapat disebabkan oleh koledokolitiasis, kanker pankreas, striktur traktus biliaris, kolangiokarsinoma, kolangitis autoimun, atau infeksi seperti tuberkulosis dan askariasis.[3]

Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.

Etiologi hiperbilirubinemia terkonjugasi:

  • Sindroma Dubin-Johnson

  • Sindroma Rotor

  • Infeksi virus: hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, Epstein Barr
  • Hepatitis noninfeksi: alkoholik, nonalkoholik steatohepatitis, autoimun
  • Kolestatik: primary biliary cholangitis, primary sclerosing cholangitis

  • Penyakit infiltratif: amyloidosis, limfoma, tuberkulosis, sarkoidosis
  • Sepsis
  • Toksin dan obat-obatan
  • Krisis hepatik pada anemia sel sabit
  • Kehamilan
  • Koledokolitiasis
  • Tumor pada duktus biliaris, striktur
  • Atresia bilier
  • Pankreatitis akut dan kronik

  • Infeksi parasit

Etiologi hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi:

  • Anemia hemolitik
  • Sindroma Gilbert dan Crigler-Najjar tipe 1 dan 2
  • Hipertiroid
  • Neonatal jaundice[2]

Faktor Risiko

Faktor risiko hiperbilirubinemia berbeda-beda pada setiap kelompok usia.

  • Pada neonatus: faktor risiko hiperbilirubinemia adalah kelainan kongenital, hemolisis, dan gangguan konjugasi bilirubin
  • Pada anak-anak: hepatitis A merupakan salah satu penyebab utama hiperbilirubinemia
  • Pada lansia: batu empedu, penyakit hepar yang disebabkan obat, dan keganasan

Pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami hiperbilirubinemia akibat sirosis alkoholik maupun non-alkoholik, hepatitis B kronik, keganasan pankreas, dan sclerosing cholangitis. Pada wanita, faktor yang menyebabkan hiperbilirubinemia adalah batu empedu, primary biliary cirrhosis, dan kanker empedu.[2]

 

Referensi

2. Joseph A, Samant H. Jaundice. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 [cited 2020 Jul 11]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/
3. Sullivan JI, Rockey DC. Diagnosis and evaluation of hyperbilirubinemia. Current Opinion in Gastroenterology. 2017 May;33(3):164–170.

Patofisiologi Hiperbilirubinemia
Epidemiologi Hiperbilirubinemia

Artikel Terkait

  • Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
    Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
    Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
    Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
13 Oktober 2022
Pekerja pembuat makanan memiliki penyakit hepatitis A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore Izin diskusi dok jika di site Karyawan catering bertugas menangani makan sudah melakukan MCU dan ternyata anti HAV IgM (+) . Lalu sekitar 7 hari...
Anonymous
19 Juli 2022
Pasien anak usia 7 bulan dengan penyakit kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Seorang anak 7 bln kuning mucul tiba2 sejak 4 hr yll. Muntah 1 x isi susu. Keluhan lain disangkal. Anak msh ktf. Bb tb normal. Pasien suka makan buah naga....
Anonymous
17 Februari 2022
Bayi kuning apakah wajib fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo teman sejawat, mau diskusi nih apakah semua bayi kuning/ikterus neonatorum harus menerima fototerapi? Kapan diwajibkan untuk fototerapi? Mohon masukan

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.