Etiologi Hiperbilirubinemia
Etiologi hiperbilirubinemia dibagi menjadi hiperbilirubinemia intrahepatik dan ekstrahepatik. Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.
Hiperbilirubinemia intrahepatik terutama disebabkan gangguan pada hepatosit, seperti infeksi, drug-induced liver injury, sirosis hepatis, karsinoma hepatoseluler. Hiperbilirubinemia terisolasi (hiperbilirubinemia tanpa kelainan fungsi hati lain) disebabkan oleh kelainan herediter, yaitu sindroma Gilbert, sindroma Crigler-Najjar tipe 1 dan tipe 2, sindroma Dubin-Johnson, dan sindroma Rotor. Kolestasis intrahepatik juga dapat menyebabkan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia ekstrahepatik dapat disebabkan oleh koledokolitiasis, kanker pankreas, striktur traktus biliaris, kolangiokarsinoma, kolangitis autoimun, atau infeksi seperti tuberkulosis dan askariasis.[3]
Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.
Etiologi hiperbilirubinemia terkonjugasi:
- Sindroma Dubin-Johnson
- Sindroma Rotor
- Infeksi virus: hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, Epstein Barr
- Hepatitis noninfeksi: alkoholik, nonalkoholik steatohepatitis, autoimun
- Kolestatik: primary biliary cholangitis, primary sclerosing cholangitis
- Penyakit infiltratif: amyloidosis, limfoma, tuberkulosis, sarkoidosis
- Sepsis
- Toksin dan obat-obatan
- Krisis hepatik pada anemia sel sabit
- Kehamilan
- Koledokolitiasis
- Tumor pada duktus biliaris, striktur
- Atresia bilier
Pankreatitis akut dan kronik
- Infeksi parasit
Etiologi hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi:
- Anemia hemolitik
- Sindroma Gilbert dan Crigler-Najjar tipe 1 dan 2
- Hipertiroid
Neonatal jaundice[2]
Faktor Risiko
Faktor risiko hiperbilirubinemia berbeda-beda pada setiap kelompok usia.
- Pada neonatus: faktor risiko hiperbilirubinemia adalah kelainan kongenital, hemolisis, dan gangguan konjugasi bilirubin
- Pada anak-anak: hepatitis A merupakan salah satu penyebab utama hiperbilirubinemia
- Pada lansia: batu empedu, penyakit hepar yang disebabkan obat, dan keganasan
Pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami hiperbilirubinemia akibat sirosis alkoholik maupun non-alkoholik, hepatitis B kronik, keganasan pankreas, dan sclerosing cholangitis. Pada wanita, faktor yang menyebabkan hiperbilirubinemia adalah batu empedu, primary biliary cirrhosis, dan kanker empedu.[2]