Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Hiperbilirubinemia general_alomedika 2020-09-16T14:36:28+07:00 2020-09-16T14:36:28+07:00
Hiperbilirubinemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Hiperbilirubinemia

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Hiperbilirubinemia adalah kondisi di mana terjadi akumulasi bilirubin dalam darah, misalnya akibat hepatitis A, anemia hemolitik, kanker pankreas, ataupun ikterus neonatorum. Hiperbilirubinemia dapat terjadi karena produksi bilirubin yang berlebih, gangguan fungsi hepar, atau ekskresi bilirubin yang terganggu.

Hiperbilirubinemia didefinisikan sebagai kadar bilirubin darah lebih dari 3 mg/dL. Hiperbilirubinemia secara klinis dapat diamati pada jaringan seperti sklera, mukosa, dan kulit, karena bilirubin mengalami penumpukan pada jaringan-jaringan tersebut.

shutterstock_1465404281-min

Etiologi hiperbilirubinemia dibagi menjadi hiperbilirubinemia intrahepatik dan ekstrahepatik. Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi. Secara klinis, pasien dengan hiperbilirubinemia dapat datang tanpa keluhan, atau dengan keluhan seperti perubahan warna kulit menjadi kekuningan, gatal, nyeri perut, nyeri sendi, dan perubahan pada urin dan feses. Pemeriksaan penunjang pada hiperbilirubinemia terdiri dari pemeriksaan laboratorium darah lengkap, bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek, alanin transaminase (ALT), aspartat transaminase (AST), alkali fosfatase (ALP), gamma glutamyl-transferase (GGT), waktu protrombin, international normalized ratio (INR), albumin, protein, dan pemeriksaan radiologi sesuai indikasi

Tata laksana, prognosis, dan komplikasi hiperbilirubinemia bergantung pada jenis hiperbilirubinemia dan penyakit yang mendasari. Contoh penyakit yang bisa menyebabkan hiperbilirubinemia adalah hepatitis A, hepatitis B, dan kolesistitis.[1,2]

Referensi

1. Chen H-L, Wu S-H, Hsu S-H, Liou B-Y, Chen H-L, Chang M-H. Jaundice revisited: recent advances in the diagnosis and treatment of inherited cholestatic liver diseases. Journal of Biomedical Science. 2018 Oct 26;25(1):75.
2. Joseph A, Samant H. Jaundice. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 [cited 2020 Jul 11]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/

Patofisiologi Hiperbilirubinemia

Artikel Terkait

  • Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
    Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
    Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
Diskusi Terkait
Anonymous
17 Februari 2022
Bayi kuning apakah wajib fototerapi?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo teman sejawat, mau diskusi nih apakah semua bayi kuning/ikterus neonatorum harus menerima fototerapi? Kapan diwajibkan untuk fototerapi? Mohon masukan
Anonymous
10 Januari 2022
Pasien bayi perempuan usia 1 bulan 16 hari dengan ikterik
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Alo dokter.. ijin konsul dok. Sy ada pasien bayi prmpuan usia 1 bulan 16 hari, dtg dgn keluhan kuning d sklera, wajah, badan dn ekstremitas sejak usia 5 hari...
dr. Musdalifah Rifai
27 Desember 2021
Pasien bayi usia 1 bulan 2 hari dengan gejala jaundice
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
4 Balasan
Alodokter, ijin mau bertanya. Sy ada pasien bayi usia 1 bulan 2 hari, pasien kuning d daerah sklera, wajah, dan badan. Saat ini bab bak nya normal. Pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.