Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Mononukleosis EBV general_alomedika 2021-03-19T15:03:49+07:00 2021-03-19T15:03:49+07:00
Mononukleosis EBV
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Mononukleosis EBV

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Mononukleosis atau “kissing disease” adalah infeksi yang umumnya disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini merupakan herpesvirus dengan DNA untai ganda yang dapat menyerang sel limfosit B. Sekitar 95% orang dewasa di dunia diperkirakan pernah terinfeksi EBV. Namun, selain karena EBV, mononukleosis juga bisa disebabkan oleh cytomegalovirus, adenovirus, virus hepatitis A, rubella, HIV, dan toxoplasma.

Gejala klasik dari mononukleosis adalah limfadenopati, faringitis, dan demam. Namun, penyakit ini juga dapat bersifat asimtomatik. Pada pemeriksaan fisik, tanda yang mungkin ditemukan adalah limfadenopati, faringitis dengan eksudat tonsil, petechiae di palatum, bercak merah di kulit, dan splenomegali.

shutterstock_1313474441-min

Diagnosis mononukleosis EBV dapat ditegakkan melalui manifestasi klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium darah yang menunjukkan limfositosis. Namun, pemeriksaan pilihan utama untuk diagnosis penyakit ini adalah tes antibodi heterofil.

Penatalaksanaan mononukleosis EBV umumnya bersifat suportif. Obat yang diberikan bersifat simtomatik untuk mengatasi gejala seperti demam, nyeri faringitis, dan lemas. Pasien diedukasi untuk beristirahat dan mengonsumsi diet yang sehat. Akan tetapi, pada kasus tertentu dengan komplikasi seperti splenomegali yang berisiko ruptur atau obstruksi jalan napas akibat limfadenopati di leher, perlu dilakukan evaluasi dan tata laksana yang lebih agresif.[1-3]

Referensi

1. Hoover K, Higginbotham K. Epstein Barr Virus. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559285/
2. Mohseni M, Boniface MP, Graham C. Mononucleosis. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470387/
3. Burke AC. Epstein-Barr Virus (EBV) Infectious Mononucleosis (Mono). Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/222040-overview

Patofisiologi Mononukleosis EBV

Artikel Terkait

  • Red Flag Limfadenopati Servikal
    Red Flag Limfadenopati Servikal
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 15:55
Penggunaan Epinefrin dengan Anestesi Lokal di Jari Tangan dan Kaki Aman - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan epinefrin sebagai tambahan anestesi lokal dulunya didogma berbahaya karena dianggap bisa menyebabkan nekrosis akibat vasokonstriksi....
Anonymous
Hari ini, 11:11
Vitamin A diberikan sampai anak umur berapa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok untuk pemberian vitamin A yg rutin di bulan Febuari dan Agustus itu rutin diberikan sampai anak umur berapa? apa cukup di 1 tahun pertama saja atau harus...
Anonymous
Hari ini, 09:42
Induksi persalinan di puskesmas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok.Izin bertanya, kapan kita bisa memutuskan induksi persalinan dg oxytocin jika setting nya di puskesmas ?Dan bagaimana prosedurnya yang tepat dlm...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.