Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tinea Pedis yogi 2022-04-13T14:18:01+07:00 2022-04-13T14:18:01+07:00
Tinea Pedis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tinea Pedis

Oleh :
dr. Apri Haryono Hafid
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tinea pedis atau athlete’s foot dilakukan agar pasien mengetahui bahwa infeksi jamur dapat terus berulang kali terjadi bila pasien tidak menyingkirkan faktor risiko penyebab dan tidak menggunakan obat dengan tepat.[1,9,10]

Edukasi

Pasien diedukasi bahwa penyakit yang dideritanya merupakan infeksi jamur pada kaki. Infeksi dapat terjadi karena beberapa alasan, yaitu penggunaan kaos kaki yang sama berulang, sepatu tertutup yang lama, keringat berlebihan, lembab, sering mandi/membiarkan kaki basah terlalu lama.[1,8-10]

Sampaikan pada pasien bila tinea pedis dapat berulang kali terjadi apabila pasien tidak merubah kebiasaan-kebiasaan tersebut. Beritahu bahwa obat antifungal seperti terbinafine, ketoconazole dapat diberikan untuk menyembuhkan tinea pedis dan edukasi cara menggunakan obat antifungal sebagaimana mestinya agar terapi optimal dan mencegah resistensi terhadap jamur.[2,3,17]

Peringatkan pasien jangan menggaruk lesi pada kaki karena selain memperparah penyakit juga dapat menyebarkan infeksi jamur ke tangan dan kuku.[5,8,20]

Komplikasi yang lebih berat seperti selulitis, pioderma, limfangitis dan osteomyelitis juga disampaikan terutama pada pasien dengan riwayat disabilitas, diabetes, dan imunokompromais.[1,4,19]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ditujukan terutama pada pasien yang sudah terkena tinea pedis, agar terapi dapat berjalan optimal dan pasien tidak mengalami rekurensi. Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak terkena tinea pedis, meliputi:

  • Memotong kuku jari menjadi pendek dan tetap dijaga kebersihannya sebab kuku jari dapat menjadi sumber atau tempat penyebaran infeksi
  • Memakai alas kaki seperti sandal atau sepatu apabila berada di area publik
  • Mengeringkan kaki segera setelah selesai mandi[1,8]

Bila sudah terkena tinea pedis maka hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat penyembuhan dan agar tidak menyebarkan infeksi pada orang sekitar, adalah:

  • Menjaga kebersihan kaki dengan baik dan tetap dalam kondisi kering
  • Tidak melakukan aktivitas yang dilakukan bersamaan dengan orang lain di fasilitas umum, seperti berenang di kolam renang public, memakai sandal saat berjalan dan menggantinya tiap 2-3 hari
  • Tidak menggunakan sepatu tertutup
  • Tidak memakai kaus kaki yang terbuat dari bahan nilon yang tidak mudah kering apabila basah
  • Mengobati infeksinya dengan pengobatan yang sesuai[1,8]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Athieqah Asy Syahidah

Referensi

1. Nigam PK, Saleh D. Tinea Pedis. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470421/.
2. Rajagopalan M, Inamadar A, Mittal A, Miskeen AK, Srinivas CR, Sardana K, et al. Expert Consensus on The Management of Dermatophytosis in India (ECTODERM India). BMC Dermatol. 2018 Jul 24;18(1):6.
3. Mochizuki T, Tsuboi R, Iozumi K, Ishizaki S, Ushigami T, Ogawa Y, et al. Guidelines Committee of the Japanese Dermatological Association: Guidelines for the management of dermatomycosis (2019). J Dermatol. 2020 Dec;47(12):1343-73.
4. Perhimpunan dokter spesialis kulit dan kelamin indonesia. Panduan praktik klinis bagi dokter spesialis kulit dan kelamin di Indonesia. Jakarta: Perdoski; 2017.
5. Martinez-Rossi NM, Peres NTA, Bitencourt TA, Martins MP, Rossi A. State-of-the-Art Dermatophyte Infections: Epidemiology Aspects, Pathophysiology, and Resistance Mechanisms. J Fungi (Basel). 2021;7(8):629.
8. Toukabri N, Dhieb C, El Euch D, Rouissi M, Mokni M, Sadfi-Zouaoui N. Prevalence, Etiology, and Risk Factors of Tinea Pedis and Tinea Unguium in Tunisia. Can J Infect Dis Med Microbiol. 2017;2017:6835725.
9. Sasagawa Y. Internal environment of footwear is a risk factor for tinea pedis. J Dermatol. 2019 Nov;46(11):940-946.
10. Urban K, Chu S, Scheufele C, Giesey RL, Mehrmal S, Uppal P, Delost GR. The global, regional, and national burden of fungal skin diseases in 195 countries and territories: A cross-sectional analysis from the Global Burden of Disease Study 2017. JAAD Int. 2.
17. Gupta AK, Renaud HJ, Quinlan EM, Shear NH, Piguet V. The Growing Problem of Antifungal Resistance in Onychomycosis and Other Superficial Mycoses. Am J Clin Dermatol. 2021 Mar;22(2):149-57
18. Jartarkar, S.R.; Patil, A.; Goldust, Y.; Cockerell, C.J.; Schwartz, R.A.; Grabbe, S.; Goldust, M. Pathogenesis, Immunology and Management of Dermatophytosis. J. Fungi 2022, 8, 39. https://doi.org/10.3390/jof8010039
19. Robbins C. (2020). Tinea pedis. https://emedicine.medscape.com/article/1091684-overview#a4
20. Matsaung B, Schellack G, Schellack N. Managing athlete’s foot. S Afr Fam Pract. 2018; 60(5):37-41.

Prognosis Tinea Pedis
Panduan E-Prescription Tinea Pedis
Diskusi Terkait
Anonymous
15 September 2022
Adakah batas minimal usia untuk menggunakan antibiotik bubuk
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok.Izin bertanya mengenai pemakaian bubuk PK.Adakah usia tertentu yang tidak boleh menggunakan PK ?Bagaimana cara yang tepat menggunakan PK ( seperti...
Anonymous
31 Maret 2022
Otomikosis kapan dirujuk? - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dr. Suyanti, Sp. T.H.T.K.L,Ijin bertanya dok. Pada pasien dengan otomikosis yang sudah menerima tetes telinga clotrimazole selama 2 minggu, tetapi belum...
dr.Monica Selviany Wulang
30 Maret 2022
Pasien anak perempuan usia 11 tahun dengan Tinea Pedis yang berulang
Oleh: dr.Monica Selviany Wulang
2 Balasan
Alo Dokter! Ijin berdiskusi dok. Saya memiliki pasien anak perempuan 11 thn, 22kg keluhan luka pada kedua telapak kaki seperti pada gambar. Awalnya gatal...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.