Penatalaksanaan Tinea Pedis
Penatalaksanaan pada tinea pedis ditujukan untuk menghilangkan gejala, mengurangi risiko terjadinya infeksi bakteri sekunder, dan membatasi penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya atau peyebaran kepada individu lain. Terapi antifungal topikal merupakan pilihan utama terapi bagi kebanyakan pasien dan agen sistemik diperlukan pada pasien yang gagal dengan terapi topikal.
Secara garis besar, pasien dengan tinea pedis interdigital dapat diterapi dengan antifungal topikal. Pasien dengan tinea pedis tipe moccasin, vesikuler, ataupun pada tinea pedis persisten mungkin membutuhkan terapi antifungal oral.
Kekambuhan dari tinea pedis setelah penggunaan agen topikal umum terjadi dikarenakan banyaknya pasien yang menghentikan terapi begitu gejala menghilang. Oleh karena itu, diperlukan edukasi terhadap pasien tentang pentingnya pemakaian agen topikal dengan durasi terapi sesuai yang direkomendasikan
Agen antifungal topikal pada umumnya digunakan selama 1-6 minggu, tergantung terhadap jenis yang dipakai. Pemakaian harus diaplikasikan pada area lesi yang terinfeksi dan diperluas hingga beberapa sentimeter hingga ke kulit normal
Antifungal Topikal
Antifungal topikal yang umum digunakan adalah golongan azole.
Antifungal Azole
Antifungal golongan azole efektif terhadap segala bentuk tinea pedis, terutama untuk tinea pedis interdigital karena agen ini efektif melawan dermatofit dan Candida sp. Pilihan yang dapat digunakan adalah :
- Miconazole Krim 2%: Aplikasikan tipis, 2 kali sehari dan dilanjutkan hingga 10 hari setelah gejala menghilang
- Clotrimazole Krim 1%: Aplikasikan tipis, 2-3 kali sehari dan dilanjutkan hingga 2 minggu setelah gejala menghilang
- Miconazole 2% + Hydrocortisone 1%: Digunakan pada keadaan dengan gejala inflamasi yang lebih mendominasi. Aplikasikan tipis, 2 kali sehari hingga gejala inflamasi menghilang atau maksimum pemakaian 2 minggu. Setelah terapi kombinasi topikal ini selesai digunakan, pasien harus beralih ke Miconazole krim (tunggal) dengan lama pemakaian hingga 10 hari setelah gejala menghilang
- Ketoconazole 2% krim: Aplikasikan tipis 1x perhari, selama 6 minggu pemakaian
Antifungal Allylamine
Antifungal Allylamine efektif dalam mengobati tinea pedis. Pada penelitian in vitro, agen ini menunjukkan aktivitas yang poten dalam melawan dermatofit sehingga dapat digunakan untuk mengatasi tinea pedis refraktori seperti tinea pedis hiperkeratotik kronis. Agen ini juga memiliki aksi fungisidal seperti menghancurkan dinding sel sehingga dianggap lebih poten dibanding golongan azole yang bersifat fungistatik, seperti menghambat pertumbuhan fungi.
- Terbinafine: Aplikasikan 1x sehari selama 1 minggu, dapat diulang sesuai kebutuhan
- Naftifine 1% & 2% krim, gel: 1% aplikasikan tipis 2x sehari selama 4 minggu; 2% aplikasikan tipis 1x sehari selama 2 minggu
Antifungal Sistemik
Kebanyakan pasien tinea pedis dapat disembuhkan dengan terapi topikal, namun beberapa keadaan tertentu memerlukan terapi oral / sistemik untuk mengatasinya :
- Pasien dengan subtipe tinea pedis yang lebih resisten terhadap pengobatan seperti Tinea pedis tipe moccasin dan tinea pedis vesikuler atau ulseratif
- Pasien tinea pedis interdigital yang berat dan melibatkan area interdigital multipel atau sudah menyebar ke bagian plantar kaki
- Pasien dengan infeksi kuku akibat jamur
- Pasien yang tidak berhasil diterapi dengan terapi topikal
Contoh antifungal oral adalah:
Terbinafine: Lini pertama terapi oral pada penderita tinea pedis yang memerlukan terapi sistemik. Terbukti lebih efektif dibandingkan itraconazole dan memiliki interkasi obat yang lebih minimal. Dosis 1x250mg selama 2-6 minggu. Pada penderita tinea pedis dengan komplikasi infeksi kuku, durasi pengobatan dilanjutkan setidaknya hingga 3 bulan
- Itraconazole: Dosis yang direkomendasikan untuk pasien di atas 12 tahun ialah 1x100mg selama 30 hari atau 1x200mg selama 7 hari. Tidak digunakan pada pasien dengan disfungsi ventrikular atau dengan riwayat gagal jantung [1,7,16,32]