Diagnosis Tinea Pedis
Diagnosis dari tinea pedis biasanya dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik, namun diagnosis pasti dari tinea pedis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan mikroskopik dan kultur kulit.
Anamnesis
Biasanya pasien akan menggambarkan gejala dari tinea pedis berupa rasa gatal, kaki yang bersisik, dan seringkali terdapat fisura yang nyeri di antara jari kaki. Beberapa pasien mendeskripsikan lesi ulseratif atau vesikular. Kebanyakan pasien usia tua mungkin menyebutkan kondisi kaki yang bersisik sebagai kulit kering[1]
Gejala yang ditimbulkan dari tinea pedis dapat berbeda-beda berdasarkan tipe dari tinea pedis itu sendiri.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tinea pedis bergantung dari tipenya.
Tinea Pedis Interdigitalis
Presentasi klinis dari tipe ini merupakan karakteristik paling khas dari tinea pedis, dengan adanya eritema, maserasi, fissura, dan sisik yang sering terlihat di antara jari kaki ke-4 dan ke-5.
Gejala biasanya diawali dengan kulit yang lembut dan lembap juga berwarna putih pucat. Dapat pula dikeluhkan gatal pada area yang terinfeksi, rasa terbakar, dan sedikit berbau. Permukaan dorsal dari kaki biasanya bersih, namun beberapa bagian ekstensi hingga permukaan plantar biasanya dapat menjadi tempat infeksi.
Tipe ini dapat dihubungkan dengan dermatofitosis kompleks yang merupakan infeksi jamur yang kemudian diikuti dengan timbulnya infeksi bakteri. Secara garis besar terdapat dua tipe dari tinea pedis interdigitalis:
- Dermatofitosis simpleks: Kulit pada sela interdigital kering disertai pengelupasan minimal, tipe ini biasanya asimtomatik namun terkadang dapat menimbulkan pruritus
- Dermatofitosis kompleks: Kulit pada area interdigital cenderung basah atau lembap, terdapat maserasi, dan juga bisa terdapat fissura dengan hiperkeratosis, leukokeratosis, dan erosi.Tipe ini biasanya simtomatik, dengan gejala tersering yang muncul adalah rasa gatal dan sedikit berbau. Invasi jamur disertai kondisi kulit yang basah atau lembap akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri sekunder dengan cara menerobos integritas kutaneus
Tinea Pedis Hiperkeratotik
Tinea Pedis Hiperkeratotik (tipe moccasin) ditandai oleh erupsi hiperkeratotik difus yang melibatkan telapak dan juga permukaan medial dan lateral kaki, menunjukkan distribusi moccasin. Eritema kronis pada plantar pedis seringkali disertai dengan sisik tipis .
Papul dapat muncul pada garis perbatasan dari eritema yang mengitari kaki Pada kasus yang berat, kuku jari kaki dapat ikut terinfeksi sehingga menyebabkan kuku yang menebal, hancur, dan bahkan terlepas.
Tipe ini dapat menimbulkan gejala pruritus ataupun muncul tanpa gejala (asimtomatik). Infeksi sering kali terjadi pada kedua kaki dan dapat muncul pada salah satu telapak tangan.
Tinea Pedis Vesikuler
Tinea Pedis Vesikuler (Inflamasi) ditandai dengan adanya rasa nyeri, bula atau vesikel yang gatal dengan dasar yang eritem. Merupakan tipe yang paling jarang terjadi.
Lesi sering kali muncul pada permukaan plantar bagian anterior, namun juga dapat berkembang di antara jari kaki ataupun tumit. Bermula dari kemunculan mendadak dari lepuhan berisi cairan yang berada di bawah kulit. Lepuhan biasanya berisi cairan jernih, namun pada lepuhan yang berisi pus umumnya diakibatkan adanya infeksi bakteri sekunder dengan penyebab tersering adalah Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A. Dapat muncul bersamaan dengan infeksi bakteri. [1,5,16-17]
Diagnosis Banding
Diagnosa banding dari tinea pedis bervariasi berdasarkan subtipe klinisnya:
Diagnosa Banding Tinea Pedis Interdigital
Diagnosa banding tinea pedis interdigital :
-
Eritrasma: Infeksi superfisialis kronis yang terjadi pada area intertriginosa di kulit, dimana Corynebacterium minutissimum yang biasanya merupakan bagian dari flora normal kulit, dicurigai menjadi mikroorganisme penyebab eritrasma[23]
-
Infeksi candida interdigital: Infeksi yang disebabkan oleh ragi Candida albicans atau Candida sp., di mana tipe infeksi yang paling umum disebabkan oleh Candida adalah infeksi superfisial pada kulit dan mebran mukosa[24]
Diagnosa Banding Tinea Pedis Hiperkeratotik
Diagnosa banding tinea pedis hiperkeratotik (tipe moccasin) :
- Dermatitis atopik: Biasa disebut juga dengan eksim, suatu kondisi inflamasi kronis pada kulit yang ditandai dengan gejala pruritus, eritema, lesi kulit bersisik, dan sering terlokalisir pada permukaan area fleksural tubuh[25]
- Dermatitis kontak kronis: Inflamasi kulit kronis yang disebabkan oleh interaksi kutaneus dengan senyawa kimia, biologi, atau agen fisik. Dermatitis kontak dapat dibagi menjadi tipe iritan ataupun alergi[26]
- Psoriasis pustular: Merupakan salah satu varian dari psoriasis yang jarang, terdiri dari pustul–pustul yang menyebar di atas eritema kulit[1,27]
- Eksim dishidrotik: Merupakan tipe dari dermatitis yang masih belum diketahui penyebabnya, ditandai dengan erupsi vesikular pruritik pada jari, telapak tangan, dan telapak kaki[28]
- Keratolisis eksfoliatif : Suatu kondisi kulit yang umum ditandai dengan adanya pengelupasan fokal pada telapak tangan dan kadang pada telapak kaki[29]
Diagnosa Banding Tinea Pedis Vesikuler
Diagnosa banding tinea pedis vesikuler (tipe inflamasi) :
- Dermatitis atopik
- Eksim dishidrotik
- Psoriasis pustular
- Skabies: Kondisi kulit yang umum dan menular akibat tungau yang menggali dan membuat terowongan di kulit sehingga menimbulkan reaksi kulit berupa gatal dan ruam[30]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa tinea pedis terutama pada kasus manifestasi yang atipikal.
- Preparat KOH (potassium hidroksida): Untuk menunjukkan ada atau tidak adanya keterlibatan fungi / jamur. Adanya gambaran potongan hifa menandakan keterlibatan jamur sebagai patogen penyebab lesi
-
Kultur jamur: Setelah yakin bahwa jamur adalah patogen penyebab, maka kultur jamur dapat dilakukan untuk menentukan tipe jamur tersebut. Media yang biasa digunakan adalah dermatophyte test medium, mycosel, dan mycobiotic agar. Perhatikan pemilihan media, dikarenakan ada media yang mengandung cycloheximide yang dapat menghambat pertumbuhan jamur nondermatofita, padahal beberapa jamur nondermatofita juga dapat menjadi faktor penyebab tinea pedis
Biopsi kulit dan pemeriksaan histopatologi: Sangat jarang diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dari tinea pedis. Elemen dari jamur di dalam stratum korneum biasanya dapat diidentifikasi dengan periodic acid-schiff atau pewarnaan gomori methenamine-silver, namun dapat tidak terlihat pada tinea pedis tipe inflamasi atau interdigital dengan komplikasi infeksi bakteri sekunder. Netrofil dapat terdeteksi pada stratum korneum, dimana penemuannya dapat dipertimbangkan sebagai infeksi dermatofita. Pada tinea pedis vesikuler, terdapat vesikel intraepidermal spongiotik. Pada tinea pedis kronis tipe moccasin, terlihat gambaran hiperkeratosis dan akantosis epidermal. [1,5,16,31]

Gambar: Tampak muka (kiri) dan belakang (kanan) dari kultur Tricophyton rubrum pada agar Saboraud.