Pendahuluan Dyshidrotic Eczema
Dyshidrotic eczema adalah dermatitis yang ditandai dengan terbentuknya vesikel atau bula pada lateral jari, telapak tangan, atau telapak kaki, bilateral dan simetris. Keluhan timbulnya lesi disertai dengan rasa gatal ataupun nyeri. Vesikel atau bula yang terbentuk memiliki permukaan yang tegang dan tertanam dengan kuat dan dalam pada kulit (deep-seated), tanpa disertai eritema. Dyshidrotic eczema merupakan penyakit yang bersifat kronis dan berulang. [1–4]
Beberapa sumber menyatakan bahwa dyshidrotic eczema dan pompholyx merupakan dua hal yang sama, namun ada pula yang menyatakan bahwa keduanya berbeda. Dyshidrotic eczema memiliki gambaran klinis berupa vesikel yang berukuran 1-2 mm, sedangkan pompholyx merupakan komplikasi dari dyshidrotic eczema dengan gambaran klinis yang lebih berat serta bula yang lebih besar dan dapat bertahan 7-10 hari. Keduanya ini kemudian diklasifikasikan sebagai dermatitis vesikuler pada tangan.[3,5–8]
Etiologi dyshidrotic eczema adalah idiopatik, namun beberapa sumber menghubungkan etiologinya dengan riwayat atopi. Ada pula yang menyatakan bahwa dyshidrotic eczema merupakan gabungan berbagai faktor, seperti faktor lingkungan dan genetik. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan terkait hal ini.[2,4,5,9]
Kortikosteroid dan emolien merupakan pilihan utama pada penatalaksanaan dyshidrotic eczema. Kortikosteroid yang dipilih adalah kortikosteroid potensi kuat agar memiliki penetrasi yang lebih baik. Terapi lain, seperti retinoid dan imunomodulator, juga dapat dipertimbangkan tergantung klinis pasien. Dyshidrotic eczema merupakan penyakit yang kronis dan berulang, sehingga kontrol, edukasi menghindari faktor pencetus, dan monitoring terapi harus dilakukan.[10–12]