Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Dermatitis Kontak Alergi general_alomedika 2021-08-18T10:01:36+07:00 2021-08-18T10:01:36+07:00
Dermatitis Kontak Alergi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Dermatitis Kontak Alergi

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Dermatitis kontak alergi (Dermatitis KA) adalah inflamasi pada kulit akibat reaksi hipersensitivitas tipe lambat, ditandai dengan eritema dan pruritus yang timbul setelah kontak dengan substansi asing. [1] Identifikasi alergen pada Dermatitis KA adalah tahap pertama dari tatalaksana. Dilaporkan bahwa alergen tersering pada anak adalah nikel, neomisin, kobalt, pengharum, emas, formaldehida, lanolin, thimerosal, dan kalium dikromat. [2,3]

Pada Dermatitis KA, paparan alergen memicu respon imun adaptif. Elisitasi sel T CD8+ dan CD4+ spesifik alergen atau hapten pasca paparan berulang akan menimbulkan gejala klinis berupa rasa gatal, lesi eritema, edema, papul, vesikel, bahkan fisura, likenifikasi, dan pigmentasi yang timbul tak hanya pada area kontak tetapi dapat menyebar ke area tubuh lain. Salah satu dermatiti KA adalah hand dermatitis akibat mencuci tangan dengan sabun yang mengandung alergen. [4,5]

DKA

Pemeriksaan penunjang uji tempel dapat membantu identifikasi alergen penyebab. Penghindaran alergen merupakan tatalaksana utama dermatitis KA. Penggunaan kortikosteroid topikal, antagonis calcineurin, terapi ultraviolet, serta terapi sistemik  dapat membantu menangani gejala klinis yang timbul. [4,6]

Referensi

1. Usatine RP, Riojas M. Diagnosis and Management of Contact Dermatitis. Am Fam Phys, 2010. 82(3): 249-255.
2. Mowad CM, Anderson B, Scheinman P, Pootongkam S, Nedorost S, Brod B. Allergic contact dermatitis. Journal of the American Academy of Dermatology, 2016. 74(6): 1043–1054. doi:10.1016/j.jaad.2015.02.1144
3. Admani S, Jacob SE. Allergic Contact Dermatitis in Children: Review of the Past Decade. Current Allergy and Asthma Reports, 2014. 14(4). doi:10.1007/s11882-014-0421-0
4. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paler AS, Leffell DJ, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8th ed. McGraw-Hill. 2012:152.
5. Perrez JAS, Bosch R, Gonzalez S, Gonzalez E. Pathogenesis and diagnosis of contact dermatitis: Applications of reflectance confocal microscopy. World J Dermatol 2014 August 2; 3(3): 45-49.
6. Brasch J, et al. Guideline contact dermatitis. Allergo J Int 2014; 23: 126–38.

Patofisiologi Dermatitis Kontak ...

Artikel Terkait

  • Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
    Membedakan Dermatitis Kontak Iritan dengan Dermatitis Kontak Alergi
  • Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
    Membandingkan Potensi Kortikosteroid Topikal dan Penggunaannya di Bidang Dermatologi
  • Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
    Penanganan Hand Dermatitis pada Tenaga Kesehatan di Era Pandemi COVID-19
Diskusi Terkait
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
26 hari yang lalu
Pasien usia 34 tahun dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
5 Balasan
Permisi dr.Diah SpKKPasien 34 thn dengan gatal-gatal dan muncul bercak kemerahan sdh lebih dari 1 bulan. Pekerjaan di lapangan perusahaan tambang Nikel....
dr. Kaleb Daud Samson Salossa
28 hari yang lalu
Pasien laki-laki usia 34 tahun dengan lesi bercak kemerahan sekitar > 1 bulan
Oleh: dr. Kaleb Daud Samson Salossa
11 Balasan
Ijin Diskusi dan sharing knowledge sejawat sekalian,Pasien 34 thn laki-laki dengan lesi bercak kemerahan sekitar lebih dari 1 bulan. Lesi terasa gatal saat...
dr.Khairunisa Sinulingga
03 Maret 2022
Pasien wanita usia 23 tahun dengan bercak bercak hitam pada bagian tangan
Oleh: dr.Khairunisa Sinulingga
1 Balasan
Saya memiliki pasien wanita, 23 tahun, pekerjaan sbg baby sitter. Datang keluhan tangan memiliki bercak2 hitam. Sebelumnya terdapat bintil-bintil kemerahan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.