Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Selulitis general_alomedika 2022-02-09T15:15:28+07:00 2022-02-09T15:15:28+07:00
Selulitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Selulitis

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan selulitis, disebut juga sebagai cellulitis, berkisar antara pemberian antibiotik yang sesuai etiologi, penanganan umum, serta intervensi bedah. Antibiotik yang umum diberikan secara empiris adalah penisilin G secara intravena.

Antibiotik

Penggunaan antibiotik ditargetkan pada organisme penyebab infeksi. Antibiotik pilihan dituliskan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Antibiotik berdasarkan organisme penyebab

Organisme Obat lini Pertama Obat Alternatif
Infeksi Campuran - Ampicillin/sulbactam

- Imipenem/cilastatin, meropenem

- Ticarcillin/clavulanate

- Cefoxitin, clindamycin, atau metronidazole +  aminoglycoside
Streptococcus (A,C,G,B) - Penicillin G + Clindamycin untuk Toxic Shock Syndrome

- Fluoxacillin
- Ceftriaxone + Clindamycin

- Vancomycin, Linezolid, Daptomycin

Enterococcus (systemic infection)

 

- Penicillin G atau Ampicillin + Gentamicin atau Streptomycin - Vancomycin + gentamicin atau streptomycin, linezolid

- Quinupristin / dalfopristin, atau daptomycin

Staphylococcus aureus - Nafcillin (atau oxacillin)

- Vancomycin (pada mikroba yang resisten methicillin)

- Linezolid, daptomycin

- Fluoxacillin

- Cefazolin atau amoxicillin/asam klavulanat, klindamisin, quinupristin/dalfopristin
Clostridium perfringens - Penicillin F + klindamisin - Metronidazole dan imipenem atau meropenem

- Ceftriaxone

- Klorampenikol

Sumber: dr. Rainey, 2018.

Antibiotik Intravena vs Oral untuk Selulitis

Pedoman klinis pada umumnya menyarankan penggunaan antibiotik intravena untuk selulitis sedang-berat (klasifikasi Eron III-IV – lihat tabel 2). Walau demikian, terdapat studi yang menunjukkan bahwa antibiotik oral sama efektifnya dengan antibiotik parenteral. Jika ingin menggunakan terapi oral, pastikan kondisi berikut terpenuhi sebelum memutuskan untuk memberikan terapi oral:

  • Suhu <38 o C
  • Tidak ada ulkus tungkai kronik, edema atau limfedema kronik
  • Tidak ada riwayat selulitis di lokasi yang sama
  • Selulitis tidak terjadi akibat cedera

Pada pasien yang mendapat terapi intravena, berikut adalah kondisi yang harus dipertimbangkan sebelum mengganti antibiotik ke terapi oral:

  • Suhu tubuh di bawah 37.5o C selama setidaknya 48 jam
  • Regresi selulitis dari area yang terkena
  • Penurunan protein C-reaktif[7]

Tabel 2. Klasifikasi Klinis Eron

Kelas Toksisitas Sistemik Komorbid Antibiotik Perawatan
I Tidak ada Tidak ada Oral Rawat jalan
II Ada atau tidak ada Penyakit vaskular perifer, obesitas, insufisiensi vena Intravena Rawat inap 48 jam, lalu rawat jalan
III Toksisitas sistemik yang signifikan (kebingungan, takikardia, takipnea, dan hipotensi) Tidak stabil Intravena Rawat inap
IV Sindroma sepsis Tidak stabil Intravena dengan atau tanpa debridemen Rawat inap

Sumber: dr Rainey, 2018.

Terapi lini pertama untuk selulitis secara empiris adalah penisilin G intravena 1-2 juta IU per 4 sampai 6 jam atau Nafcillin atau Oxacillin, 2 gram IV per 4-6 jam. Alternatif obat yang dapat diberikan adalah ampicillin 1.5-3 gr IV, per 6 jam.

Pilihan Antibiotik pada Pasien Alergi Penisilin

Pada pasien dengan alergi penisilin, alternatif pengobatan adalah sefalosporin, misalnya Cefazolin 1g per 8 jam intravena,  makrolida, misalnya Erithromycin 0.5-1 g IV per 6 jam, atau Klindamisin 600-900 mg IV per 8 jam juga direkomendasikan.

Pemberian vancomycin 15 mg/kgBB IV per 12 jam intravena juga dapat digunakan sebagai alternatif tapi umumnya hanya digunakan pada infeksi yang resisten terhadap antibiotik beta laktam, seperti pada infeksi methicillin resistant staphylococcus aureus (MRSA). [2,3]

Antibiotik pada Infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA)

Pemberian quinupristin-dalfopristin, linezolid, dan daptomycin direkomendasikan pada pasien yang terkena infeksi Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Pemberian meropenem dapat dilakukan pada pasien dengan infeksi yang sudah terkomplikasi. [3]. Pemberian terapi untuk MRSA juga dilakukan pada pasien yang telah menerima terapi empiris seperti cephalexin, dicloxacillin, dan clindamycin, tetapi tidak ada respon dari terapi tersebut. [24]

Durasi Pemberian Antibiotik

Durasi pemberian terapi pada selulitis adalah 5-10 hari, atau lebih tergantung respon tubuh. Pada pasien dengan imun yang terganggu terapi biasa dilakukan 7-14 hari. Selain itu, pemberian direkomendasikan sampai 48-72 jam setelah inflamasi akut menghilang. [2]

Penyebab Kegagalan Terapi Antibiotik

Pada kasus selulitis akut, 16,6% pasien tidak responsif pada terapi yang telah diberikan. Hal ini dapat disebabkan oleh pemilihan antimikrobial yang tidak sesuai, serta kondisi pasien yang mengalami obesitas. Pada pasien tersebut, coba pertimbangkan adanya resistensi antibiotik, kasus yang tidak sering, serta pseudocellulitis.[30,31]

Penanganan Umum

Penanganan umum yang dapat dilakukan terutama adalah elevasi pada area yang terkena. Elevasi sangat penting untuk mengurangi edema lokal. Selain itu, pasien harus tirah baring dan pada lesi dengan bula, harus diberikan perawatan luka steril dengan cairan salin normal.

Tindakan Bedah

Debridemen dengan pembedahan harus dilakukan secepatnya pada pasien dengan necrotizing fasciitis, debridemen juga harus dilakukan bersamaan dengan drainase yang benar. Eksplorasi ulang dan debridemen baiknya dilakukan kembali untuk memastikan seluruh jaringan nekrotik telah dibersihkan serta pus telah dikeluarkan. Debridemen dengan pembedahan juga diindikasikan pada selulitis anaerobik.

Referensi

2. Raff AB, Kroshinsky D. Cellulitis: a review. Jama. 2016 Jul 19;316(3):325-37.
3. Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller AS, Leffell D. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine, 8TH Edition. New York: McGraw-Hill, 2011.
7. Phoenix G, Das S, Joshi M. Diagnosis and management of cellulitis. Bmj. 2012 Aug 7;345:e4955.
24. Gunderson CG. Cellulitis: definition, etiology, and clinical features. The American journal of medicine. 2011 Dec 1;124(12):1113-22.
30. Halilovic J, Heintz BH, Brown J. Risk factors for clinical failure in patients hospitalized with cellulitis and cutaneous abscess. Journal of Infection. 2012 Aug 1;65(2):128-34.
31. Amin AN, Cerceo EA, Deitelzweig SB, Pile JC, Rosenberg DJ, Sherman BM. Hospitalist perspective on the treatment of skin and soft tissue infections. InMayo Clinic Proceedings 2014 Oct 1 (Vol. 89, No. 10, pp. 1436-1451). Elsevier.

Diagnosis Selulitis
Prognosis Selulitis

Artikel Terkait

  • Pemilihan Antibiotik Oral VS Parenteral Pada Selulitis
    Pemilihan Antibiotik Oral VS Parenteral Pada Selulitis
  • Pemeriksaan Imaging dan Kultur Darah Tidak Direkomendasikan pada Selulitis
    Pemeriksaan Imaging dan Kultur Darah Tidak Direkomendasikan pada Selulitis
  • Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
    Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
  • Video Alomedika - Membedakan Kaki Merah: Selulitis Atau Penyebab Lainnya
    Video Alomedika - Membedakan Kaki Merah: Selulitis Atau Penyebab Lainnya
  • Red Flag Keluhan Kaki Merah
    Red Flag Keluhan Kaki Merah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nurbaitil Atiq
14 hari yang lalu
Pasien bayi usia 8 bulan dengan Selulitis
Oleh: dr.Nurbaitil Atiq
2 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien bayi 8bulan bengkak kemerahan pada tungkai sejak 1 hari, muncuk tiba-tiba, kemerahan semakin meluas, teraba hangat, demam (+)...
dr. Renate Parlene Marsaulina
30 Juli 2021
Nonton Video Alomedika - Membedakan Keluhan Kaki Merah: Selulitis atau penyebab
Oleh: dr. Renate Parlene Marsaulina
2 Balasan
ALO Dokter! Selulitis sering kali sulit dibedakkan dengan keluhan kaki merah lainnya. Hal ini karena etiologinya bisa beragam dari infeksi hingga...
dr. Nurul Falah
18 April 2021
Ruam merah pada kaki kiri balita 6 bulan serta demam yang muncul tiba-tiba
Oleh: dr. Nurul Falah
4 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.Seorang ibu mengeluhkan anaknya yang berusia 6 bulan tiba-tiba mengalami demam dan mengalami ruam kemerahan di bagian kaki...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.