Etiologi Selulitis
Etiologi selulitis, yang dikenal juga sebagai penyakit cellulitis, paling sering adalah Staphylococcus aureus, dan streptococcus grup A. [5,6] Bakteri lain yang dapat menyebabkan terjadinya selulitis di antaranya adalah streptococcus grup B, C, dan G, Pneumococcus, Haemophilus influenza (pada anak), Escherichia coli, Cryptococcus neoformans, dan Pseudomonas aeruginosa.
Penentuan etiologi selulitis penting untuk menentukan terapi penanganannya, terutama pada pasien immunocompromised.
Etiologi Selulitis yang Disebabkan Pressure Ulcer
Pada pasien dengan selulitis yang disebabkan pressure ulcer, organisme yang menyebabkan infeksi dapat berasal dari kulit maupun usus, antara lain: S. aureus, enterococci, Pseudomonas aeruginosa, dan Bacteroides fragilis. Pseudomonas aeruginosa merupakan etiologi paling sering pada pasien dengan penurunan imunitas.[4]
Etiologi Selulitis yang Menyebar dari Infeksi yang Terlokalisasi
Selulitis yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus biasanya menyebar dari infeksi yang terlokalisasi seperti abses, folikulitis, karbunkel, dan luka operasi. Selulitis juga dapat disebabkan oleh pemasangan kateterisasi suprapubik.
Etiologi Selulitis Berulang pada Ekstremitas yang Umumnya Disertai Vena Stasis
Streptococcus pyogenes menyebabkan selulitis yang cepat menyebar dan menyebabkan limfangitis dan demam. Infeksi berulang yang disebabkan streptococcus biasanya terjadi di ekstremitas dan biasanya disertai dengan vena stasis.
Etiologi Selulitis Periorbital dan Bukal pada Anak
Haemophilus influenza dapat menyebabkan selulitis periorbital dan bukal pada anak.
Etiologi Selulitis akibat Gigitan Hewan
Pada selulitis yang muncul di lokasi gigitan hewan, infeksi oleh Pasteurella multocida, Capnocytophaga canimorsus, dan mikroorganisme lainnya dari mulut hewan tersebut dapat menyebabkan necrotizing cellulitis. Gigi hewan seperti kucing yang memiliki gigi taring yang tajam dapat menyebabkan luka yang dalam, sedangkan gigitan anjing dapat menyebabkan crush injury.
Etiologi Selulitis akibat Gigitan Manusia
Berbagai streptococci, S. aureus, Eikenella, Corynebacterium, dan organisme anaerobik: peptococci dan peptostreptococci, dapat menyebabkan infeksi akibat gigitan manusia.
Etiologi Selulitis pada Luka Kotor atau Luka yang Tidak Didebridemen
Luka yang kotor atau yang tidak didebridemen dengan baik selama beberapa hari setelah trauma atau operasi, atau setelah penggunaan jarum suntik, akan menyebabkan selulitis anaerobik. Mikroorganisme penyebab selulitis anaerobik, umumnya adalah Clostridium perfringens.[2,4,7]
Faktor Risiko
Pasien yang memiliki beberapa kondisi berikut, lebih mudah terkena selulitis:
- Gangguan imun: area yang terkena terapi radiasi, pasien immunocompromised, pasien diabetes mellitus
- Edema dependen, seperti pada gagal jantung, gagal hati, operasi kelenjar getah bening, limfedema
- Indeks Masa Tubuh Overweight
- Penggunaan alkohol dan merokok
- Kehamilan[2,7,8]
Faktor Risiko Selulitis Berulang
Pada selulitis berulang, terdapat tambahan faktor risiko yang berbeda dengan selulitis primer, antara lain:
- Keganasan
- Prosedur pembedahan ipsilateral
- Insufisiensi vena[2]