Edukasi dan Promosi Kesehatan Selulitis
Edukasi dan promosi kesehatan untuk mencegah selulitis dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, modifikasi faktor risiko, serta edukasi mengenai tanda penyebaran dan infeksi sistemik.
Antibiotik Profilaksis
Strategi dekolonisasi untuk mencegah kejadian luar biasa dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik oral dan topikal. Akan tetapi, keefektifannya masih berdasarkan resistensi bakteri. [3] Penelitian pada hal ini masih sangat sedikit. Pada suatu RCT di Inggris, menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan secara statistik terhadap selulitis dan antibiotik profilaksis. Pada penelitian tersebut, hanya 31% pasien yang di acak karena lambatnya penarikan sampel penelitian. [33]
Sebuah tinjauan sistematis terhadap 5 studi mengenai pencegahan selulitis dengan antibiotik menunjukkan adanya pengaruh antibiotik secara umum, dan penicillin secara khusus terhadap pencegahan selulitis berulang. Pada analisis tersebut, peneliti menemukan penurunan sebesar 50% pada kejadian selulitis berikutnya. Pada beberapa studi, didapatkan kemungkinan terjadinya performance bias, detection bias, dan attrition bias.[34]
Modifikasi Faktor Risiko
Dokter harus menjelaskan mengenai faktor risiko selulitis, terutama faktor risiko yang dapat diubah, serta memotivasi pasien untuk memodifikasi faktor risiko tersebut. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah sebagai berikut:
- Turunkan berat badan
Berhenti merokok dan konsumsi alkohol
- Kontrol gula darah pada diabetes
- Penanganan infeksi jamur atau luka pada kulit, terutama pada pasien immunocompromised
Edukasi Tanda Penyebaran dan Infeksi Sistemik
Pasien harus diedukasi mengenai tanda-tanda penyebaran yang cepat dan infeksi sistemik seperti demam, terbentuknya pus, perluasan kemerahan pada kulit dengan cepat, nyeri hebat, serta tidak dapat digerakkannya anggota tubuh. Apabila menemukan gejala-gejala tersebut, pasien diminta untuk segera menemui dokter. Penanganan yang cepat dan tepat merupakan kunci dalam penanganan selulitis.
Edukasi dan Promosi Kesehatan pada Pasien Immunocompromised
Pasien yang immunocompromised harus diedukasi mengenai kebersihan diri dan selalu memeriksa adanya luka pada kaki dan tangan yang kadang tidak disadari. Dokter juga harus menjelaskan bahwa pasien-pasien tersebut memiliki kemungkinan infeksi yang lebih tinggi dibanding individu lain. Selain itu, terdapat aspek promosi kesehatan yang harus diperhatikan pada pasien immunocompromised untuk mencegah selulitis primer dan/atau berulang:
- Pemeriksaan kaki secara reguler
- Pastikan hidrasi kulit baik
- Tangani kelainan kulit, seperti tinea pedis, onychomycosis, atau dermatitis kronis
- Gunakan stocking jika terdapat limfedema.
- Manajemen ulkus yang baik[34,35]