Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Diagnosis Kandidiasis Mukokutan general_alomedika 2021-10-06T08:06:24+07:00 2021-10-06T08:06:24+07:00
Kandidiasis Mukokutan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Epidemiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kandidiasis Mukokutan

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Diagnosis kandidiasis mukokutan bergantung pada letak infeksi. Keluhan dapat berupa muncul bercak-bercak atau erosi, dan dapat disertai rasa panas dan gatal. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan erosi dan bercak putih kekuningan. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan menggunakan kerokan kulit KOH, pemeriksaan biakan  dan slide culture.

Anamnesis

Pada kandidiasis mukokutan, keluhan yang dapat muncul bergantung pada lokasi infeksi. Pasien akan mengeluh pada daerah yang terinfeksi muncul bercak-bercak atau erosi, dan dapat disertai rasa panas dan gatal. Kondisi ini dapat terjadi pada mulut, sudut bibir, vagina, lipatan kulit, perianal, dan tempat lain. Pada kandidiasis mukokutan kronik, pasien akan mengeluhkan gejala khas penyakit yang terjadi berulang dan menahun. Saat anamnesis, perlu juga ditanyakan mengenai faktor risiko pada pasien, seperti riwayat gangguan imunitas atau gangguan endokrin.[1,4]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yang dilakukan berdasarkan inspeksi dan perabaan, akan ditemukan tanda infeksi jamur tergantung daerah yang terkena.

Kandidiasis Oral

Kandidiasis oral atau oral trush memiliki gambaran klinis berupa stomatitis akut. Pada selaput lendir mulut muncul bercak-bercak putih kekuningan dengan dasar merah yang disebut pseudomembran. Pseudomembran ini dapat meluas sampai menutupi lidah dan palatum mole, serta dapat terlepas dari selaput lendir sehingga dasarnya tampak merah dan mudah berdarah.[5,6]

Perlece

Kelainan tampak erosi pada kedua sudut mulut dengan dasar merah. Bibir menjadi pecah-pecah dan terjadi fisura pada kedua sudut mulut.[5,6]

Kandidiasis Vulvovaginitis

Pada mukosa vagina terlihat ada bercak putih kekuningan dan menebal dari permukaan, disebut vaginal thrush. Sekret vagina keluar encer pada awal penyakit, kemudian menjadi kental dan tampak seperti butir-butir tepung yang halus. Labia minora dan mayora membengkak dengan banyak ulkus kecil berwarna merah disertai daerah erosi. Kelainan ini dapat menjalar sampai ke kulit sekitarnya, sehingga seluruh kulit lipat paha dan perineum menjadi merah, bengkak, erosi, dengan lesi-lesi satelit.[6,14]

Kandidiasis Balanitis

Sering terjadi pada pria yang tidak dikhitan, di mana glans penis tertutup preputium. Kandidiasis balanitis tampak berupa bercak-bercak eritema dan erosi pada glans penis, dan sering disertai dengan pustulasi. Kelainan ini dapat meluas sampai skrotum, perineum, dan kulit di lipat paha, yang terlihat daerah-daerah eritematous dan lesi-lesi satelit disertai rasa gatal, sakit, atau panas.[6,15]

Kandidiasis Kutis Intertriginosa

Lesi-lesi timbul pada tempat predileksi, yaitu lipatan kulit, seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha, intergluteal, antara jari-jari tangan dan kaki, sekitar umbilikus, dan lipat leher. Kelainan yang tampak berupa kemerahan kulit yang berbatas tegas, erosi, dan bersisik atau skuamosa. Lesi sering dikelilingi oleh lesi-lesi satelit berupa vesikel dan pustula milier, yang bila pecah akan meninggalkan erosi yang kemudian berkembang menyerupai lesi  primernya[6,16]

Kandidiasis Perianal

Infeksi genus candida pada kulit sekitar anus banyak ditemukan pada bayi, dikenal dengan sebutan diaper rash atau ruam popok. Kulit di sekitar anus, lipat paha, kemaluan, perineum, dan lipat pantat menjadi merah, erosi, dan bersisik halus putih.[5,16]

Kandidiasis Unguium

Pada kandidiasis unguium dapat ditemukan diskromia pada kuku, onikolisis atau lepasnya lempeng kuku dari dasar kuku, hipertropia unguium, dan subungual hiperkeratosis atau debris.[3,6]

Diagnosis Banding

Ada beberapa diagnosis banding kandidiasis kutis, antara lain adalah eritrasma, dermatitis, dermatofitosis atau tinea,dan psoriasis.

Eritrasma

Infeksi eritrasma juga sering terjadi di lipatan, berwarna kemerahan, dengan tepi lesi tidak aktif,pada pemeriksaan wood lamp akan menunjukan warna merah coral.

Dermatitis

Dermatitis intertriginosa dan dermatitis kontak dapat menyerupai kandidiasis. Pada dermatitis biasanya terjadi secara simetris dan tidak membaik dengan terapi antifungal.

Dermatofitosis atau Tinea

Pada dermatofitosis akibat tinea muncul bercak lesi berbentuk central healing.

Psoriasis

Lesi pada psoriasis tampak berbatas  tegas, skuama tebal, dan lebih merah.

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan yang dapat dilakukan ialah pemeriksaan KOH, biakan, dan slide culture.

Pemeriksaan KOH

Pemeriksaan KOH dilakukan pada bahan kerokan kulit atau mukosa, diperiksa dengan larutan KOH 10% atau 20%, akan didapatkan pseudohifa dengan atau tanpa blastospora. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk membedakan dengan infeksi tinea dimana ditemukan hifa sejati yang bercabang dan bersepta.[4,6]

Pemeriksaan Biakan

Pemeriksaan biakan menggunakan bahan dari kerokan kulit atau mukosa yang akan diperiksa ditanam pada Agar Sabouraud Dekstrosa (ASD), dengan antibiotika kloramfenikol untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Inkubasi dalam suhu kamar atau lemari suhu 37 derajat C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony. Untuk membedakan dengan dermatofita, media akan berubah menjadi merah. Identifikasi dibawah mikroskop dilakukan pada slide culture.[4,6]

Slide Culture

Slide culture dilakukan dari media yang positif candida, dengan inokulasi sampel fungi ke media cornmeal agar lalu dipotong 1,5 cm x 1,5 cm, kemudian letakkan di atas gelas objek, kemudian ditutup dengan gelas penutup, disimpan 3 x 24 jam dalam suhu kamar dan keadaan lembab. Slide culture digunakan untuk identifikasi spesies candida melalui pengamatan di bawah mikroskop.[4,6]

Referensi

1. Medscape. Chronic Mucocutaneous Candidiasis. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/1091928-overview#a4
3. Maródi, L. (2014). Mucocutaneous Candidiasis. Stiehm’s Immune Deficiencies, 775–802. doi:10.1016/b978-0-12-405546-9.00040-
4. Singh A, Verma R, Murari A, Agrawal A. Oral candidiasis: An overview. J Oral Maxillofac Pathol. 2014;18(Suppl 1):S81‐S85. doi:10.4103/0973-029X.141325
5. Patil S, Rao RS, Majumdar B, Anil S. Clinical Appearance of Oral Candida Infection and Therapeutic Strategies. Front Microbiol. 2015;6:1391.
6. Martinez, RL. Candidosis, a new challenge. Clinics in Dermatology (2010) 28:178-184
14. Jeanmonod R, Jeanmonod D. Vaginal Candidiasis (Vulvovaginal Candidiasis) [Updated 2020 Feb 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459317/
15. Wray AA, Khetarpal S. Balanitis. [Updated 2020 Jan 21]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537143/
16. Metin A, Dilek N, Bilgili SG. Recurrent candidal intertrigo: challenges and solutions. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2018;11:175‐185. Published 2018 Apr 17. doi:10.2147/CCID.S127841

Etiologi Kandidiasis Mukokutan
Penatalaksanaan Kandidiasis Muko...

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
Diskusi Terkait
dr. Enie Setiawati
12 hari yang lalu
Pasien wanita 40 tahun dengan Candidiasis Vagina
Oleh: dr. Enie Setiawati
6 Balasan
Allo dokter.. ada pasien wanita 40 th, keluhan keputihan (putih susu, tdk berbau, tdk terlalu byk) dan gatal sekali area vagina. Sy diagnosis susp...
Anonymous
23 Mei 2022
Pasien wanita dengan gatal pada kemaluan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya pasien dengan keluhan gatal tidak tertahan kan sejak 1 Minggu yang lalu di kemaluan, gatal terasa sampai didalam vagina, lalu pasien memakai...
dr.Dizi Bellari Putri
04 April 2022
Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter,Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal dinilai dapat memberikan dampak percepatan penanganan kasus dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.