Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Kandidiasis Mukokutan general_alomedika 2021-10-18T10:20:56+07:00 2021-10-18T10:20:56+07:00
Kandidiasis Mukokutan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Epidemiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kandidiasis Mukokutan

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kandidiasis mukokutan adalah dengan memberikan medikamentosa antifungal, dan mengontrol faktor risiko yang mendasari. Antifungal topikal lebih disarankan, tetapi apabila terjadi resistensi atau respon yang buruk maka antifungal sistemik dapat dipertimbangkan.[8,17,19]

Antifungal

Tata laksana kandidiasis mukokutan dengan medikamentosa antifungal dapat diberikan secara topikal maupun sistemik. Yang diutamakan adalah pemberian antifungal topikal.

Antifungal Topikal

Antifungal topikal yang paling sering digunakan adalah golongan imidazole, seperti clotrimazole, miconazole ketoconazole, atau golongan alinamine seperti terbinafin. Clotrimazole tersedia dalam bentuk larutan, lotion, krim kulit, krim vagina, tablet vagina, dan tablet hisap. Untuk menghindari maserasi, hanya lotion yang boleh diaplikasikan ke bagian lipatan kulit. Regimen clotrimazole standar untuk vagina adalah tablet 100 mg sekali sehari diberikan pada saat tidur selama 7 hari, tablet 200 mg sekali sehari diberikan selama 3 hari, atau tablet 500 mg dosis tunggal. Terdapat pula sediaan krim 5 gram yang dioleskan sekali sehari selama 3 hari untuk krim 2%, atau 7 hari untuk krim 7%. Sedangkan tablet hisap untuk terapi thrush dapat dilarutkan secara perlahan di mulut, diberikan 5 kali sehari selama 14 hari.[8,17,19]

Miconazole tersedia dalam salep, krim, larutan, semprot, atau serbuk. Terapi Kandidiasis vagina dapat diberikan sediaan krim vagina 2% dan 4%, atau sediaan supositoria vagina  diaplikasikan pada waktu tidur dengan ketentuan 100 mg diberikan selama 7 hari, 200 mg selama 3 hari, atau 1200 mg dosis tunggal. Amfoterisin B tersedia dalam bentuk lotion, krim, dan salep yang diaplikasikan pada lesi 2-4 kali sehari.[8,17,19]

Antifungal Sistemik

Pengobatan sistemik dilakukan jika pengobatan lokal tidak berhasil, atau jika infeksi Candida menyebar ke bagian tubuh lain, seperti jantung dan paru-paru. Beberapa preparat antifungal sistemik adalah:

  • Amfoterisin B, diberikan secara intravena mulai dari dosis 0,05-0,1 mg dan ditingkatkan hingga 0,5 mg, dengan jadwal 3 kali seminggu. Terapi kemudian dilanjutkan dengan pemberian 2 kali seminggu

  • Flucytosine, diberikan melalui oral dengan dosis 100 mg/kg/hari terbagi dalam interval pemberian 6 jam. Terutama diberikan kombinasi dengan amfoterisin B
  • Itraconazole, diberikan per oral bersama makanan dengan dosis awal 200 mg diberikan 3 kali sehari selama 3 hari, dilanjutkan 200 mg diberikan 2 kali sehari selama 5-10 hari. Untuk penggunaan intravena, 200 mg diberikan selama 1 jam, 2 kali sehari selama 2 hari, diikuti dengan 200 mg sekali sehari selama 12 hari. Pemberian secara larutan adalah 100 mg dua kali sehari selama 2-4 minggu

  • Fluconazole, untuk kandidiasis oral diawali 200 mg pada hari pertama, kemudian 100 mg sehari selama sedikitnya 2 minggu. Flukonazol dapat diberikan hingga dosis 400 mg sehari, tergantung tingkat keparahan pasien

  • Voriconazole, diberikan secara oral dengan dosis awal 6 mg/kg setiap 12 jam, diikuti dengan 4 mg/kg setiap 12 jam. Setelah pasien membaik, pemberian oral dilanjutkan pada dosis 200-300 mg setiap 12 jam. Obat oral sebaiknya diberikan 1 jam sebelum atau 1 jam sesudah makan
  • Terbinafine, diberikan satu tablet 250 mg sehari selama 3 bulan[8,17,19]

Referensi

8. van de Veerdonk FL, Netea MG. Treatment options for chronic mucocutaneous candidiasis. Journal of Infection. 2016 Jul 5;72:S56-60.
17. Puel A, Cypowyj S, Maródi L, Abel L, Picard C, Casanova JL. Inborn errors of human IL-17 immunity underlie chronic mucocutaneous candidiasis. Current opinion in allergy and clinical immunology. 2012 Dec;12(6):616.
19. Hani U, G Shivakumar H, Vaghela R, Osmani AM, Shrivastava A. Candidiasis: A fungal infection-current challenges and progress in prevention and treatment. Infectious Disorders-Drug Targets (Formerly Current Drug Targets-Infectious Disorders). 2015 Mar 1;15(1):42-52.

Diagnosis Kandidiasis Mukokutan
Prognosis Kandidiasis Mukokutan

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
Diskusi Terkait
dr. Enie Setiawati
12 hari yang lalu
Pasien wanita 40 tahun dengan Candidiasis Vagina
Oleh: dr. Enie Setiawati
6 Balasan
Allo dokter.. ada pasien wanita 40 th, keluhan keputihan (putih susu, tdk berbau, tdk terlalu byk) dan gatal sekali area vagina. Sy diagnosis susp...
Anonymous
23 Mei 2022
Pasien wanita dengan gatal pada kemaluan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya pasien dengan keluhan gatal tidak tertahan kan sejak 1 Minggu yang lalu di kemaluan, gatal terasa sampai didalam vagina, lalu pasien memakai...
dr.Dizi Bellari Putri
04 April 2022
Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter,Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal dinilai dapat memberikan dampak percepatan penanganan kasus dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.