Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Kandidiasis Mukokutan general_alomedika 2020-07-08T10:38:14+07:00 2020-07-08T10:38:14+07:00
Kandidiasis Mukokutan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Epidemiologi
  • Etiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kandidiasis Mukokutan

Oleh :
dr. Brenda Desy Romadhon
Share To Social Media:

Patofisiologi kandidiasis mukokutan berhubungan dengan virulensi agen, kerentanan host, dan faktor lingkungan. Spesies Candida albicans merupakan flora normal pada manusia. Jamur ini berkoloni secara fisiologis pada kulit, membran mukosa saluran pencernaan, genitourinaria, dan saluran pernapasan. Selain itu, jamur ini juga hidup pada benda dan alam sekitar manusia.[1,4]

Jamur candida yang merupakan flora normal tubuh dapat berubah menjadi patogen pada individu dengan imunokompromise, seperti pada pasien HIV, tuberkulosis, atau lupus eritematosus sistemik dengan keadaan umum buruk. Dapat juga terjadi pada  kehamilan, bayi, lansia, dan pasien gangguan endokrin seperti diabetes mellitus.[4,5]

Faktor lingkungan seperti iklim, panas, dan kelembaban udara dapat menyebabkan meningkatnya produksi keringat dan menunjang berkembangnya jamur di mukokutan. Sanitasi dan hygiene kulit host juga berperan penting. Kontak dengan penderita, misalnya pada thrush dan balanitis, melalui ciuman dan hubungan seksual dapat menyebabkan penularan.[4,5]

Patofisiologi Chronic Mucocutaneous Candidiasis (CMC)

Kandidiasis mukokutan kronis merupakan infeksi jamur candida pada mukokutan yang bersifat berulang dan persisten seumur hidup. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kondisi ini terjadi hanya pada individu yang memiliki kerentanan tertentu terhadap jamur candida. Kerentanan ini disebabkan oleh suatu abnormalitas pada sel Limfosit T interleukin (IL)-17. Pasien yang mengalami defisiensi ataupun menurunnya fungsi Limfosit T seperti pada pasien AIDS, akan sangat rentan mengalami CMC. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa adanya mutasi gen berpengaruh terhadap kerentanan individu pada penyakit ini.[1,4]

Referensi

1. Medscape. Chronic Mucocutaneous Candidiasis. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/1091928-overview#a4
4. Singh A, Verma R, Murari A, Agrawal A. Oral candidiasis: An overview. J Oral Maxillofac Pathol. 2014;18(Suppl 1):S81‐S85. doi:10.4103/0973-029X.141325
5. Patil S, Rao RS, Majumdar B, Anil S. Clinical Appearance of Oral Candida Infection and Therapeutic Strategies. Front Microbiol. 2015;6:1391.

Pendahuluan Kandidiasis Mukokutan
Epidemiologi Kandidiasis Mukokutan

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
    Pilihan Antijamur Topikal dan Sistemik yang Aman pada Kehamilan
Diskusi Terkait
dr. Enie Setiawati
12 hari yang lalu
Pasien wanita 40 tahun dengan Candidiasis Vagina
Oleh: dr. Enie Setiawati
6 Balasan
Allo dokter.. ada pasien wanita 40 th, keluhan keputihan (putih susu, tdk berbau, tdk terlalu byk) dan gatal sekali area vagina. Sy diagnosis susp...
Anonymous
23 Mei 2022
Pasien wanita dengan gatal pada kemaluan
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Izin bertanya pasien dengan keluhan gatal tidak tertahan kan sejak 1 Minggu yang lalu di kemaluan, gatal terasa sampai didalam vagina, lalu pasien memakai...
dr.Dizi Bellari Putri
04 April 2022
Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr.Dizi Bellari Putri
2 Balasan
ALO Dokter,Kemudahan mengakses obat antijamur untuk mengobati kandidiasis vulvovaginal dinilai dapat memberikan dampak percepatan penanganan kasus dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.