Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kolesistitis general_alomedika 2024-09-12T10:08:13+07:00 2024-09-12T10:08:13+07:00
Kolesistitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kolesistitis

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Etiologi dari kolesistitis mayoritas (90-95%) adalah batu empedu atau kolelitiasis.

Batu Empedu

Batu empedu dapat terbentuk dari bilirubin dan kolesterol. Tingginya konsentrasi bilirubin pada cairan empedu dan hipokinesia dari kandung empedu dapat membuat presipitasi dan membentuk batu calcium bilirubinate. Pada kondisi pemecahan sel darah merah berlebih yang meningkatkan kadar bilirubin seperti pada penyakit sickle cell, risiko untuk kolelitiasis menjadi meningkat. Peningkatan kalsium yang berlebih dalam tubuh, seperti pada pasien hiperparatiroid, juga dapat memicu terbentuknya batu kalsium.[1,8]

Infeksi Bakteri

Kolesistitis dapat diikuti dengan infeksi sekunder bakteri-bakteri gastrointestinal. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi kandung empedu di antaranya adalah Escherichia coli, Klebsiella, Streptococcus faecalis, Clostridium welchii, Proteus, Enterobacter, dan  Streptococcus anaerob. Infeksi sekunder ini sering menyebabkan komplikasi, seperti nekrosis, gangren, dan perforasi kandung empedu, yang membutuhkan terapi lebih invasif. Kondisi bakteremia meningkatkan angka mortalitas karena dapat menyebabkan sepsis dan gagal ginjal akut.[6,11]

Stasis Cairan Empedu dan Iskemia

Sebanyak 5-10% kolesistitis tidak disebabkan oleh batu empedu melainkan melalui proses stasis cairan empedu dan iskemia. Faktor predisposisi dari kondisi ini adalah pasien yang memiliki penyakit seperti sepsis, riwayat menjalani pembedahan besar, luka bakar, dan pasien dengan nutrisi parenteral total jangka panjang. Kolesistitis dapat ditemukan pada pasien HIV akibat infeksi oportunistik dari Microsporidia, Cytomegalovirus, atau Cryptosporidium.[3,8,9]

Infeksi Parasit

Penyebab lain dari kolesistitis tanpa batu yang banyak ditemukan pada Negara Negara Asia adalah infeksi helminth. Askariasis hepatobilier didapat ketika cacing bermigrasi dari duodenum menuju traktus biliaris dan menimbulkan obstruksi. Obstruksi duktus sistikus dapat ditimbulkan oleh cacing, telur, atau nidus dari Ascaris lumbricoides. Pada umumnya, cacing yang bermigrasi ke traktus biliaris akan kembali ke duodenum dalam 7 hari, jika menetap, cacing akan mati dan membentuk batu.[8,10]

Faktor Risiko

Faktor risiko kolesistitis biasa disingkat dengan 4F, yaitu female (wanita), fourties (usia 40 tahunan), fat (obesitas), dan fertile (satu atau lebih anak), berhubungan dengan pembentukan batu empedu yang menjadi penyebab utama kolesistitis. Selain itu, riwayat keluarga, penurunan berat badan berlebih, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan kontrasepsi oral, obat octreotide dan ceftriaxone juga dapat meningkatkan risiko kolesistitis.[12,13]

Obat octreotide merupakan analog dari somatostatin yang menghambat pengeluaran kolesistokinin, sehingga menyebabkan stasis dan penurunan motilitas kandung empedu. Ceftriaxone dimetabolisme ke dalam cairan empedu dalam bentuk obat aktif, sehingga konsentrasi yang tinggi dapat membuat pseudolitiasis.[14]

Menurut studi Framingham yang mengikuti subjek penelitian berusia 30-59 tahun selama 10 tahun, didapatkan bahwa pasien paling banyak mendapat kolelitiasis di rentang usia 55-62 tahun, dengan prevalensi pada wanita 2 kali lipat lebih banyak dibanding pria, serta lebih banyak ditemukan pada populasi obesitas. Dilaporkan juga bahwa pasien dengan jumlah paritas tinggi lebih memiliki risiko untuk kolesistitis dan menjalani cholecystectomy.[8,15]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

1. Jones MW, Genova R, O'Rourke MC. Acute Cholecystitis. 2022. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459171/
3. Bloom AA. Cholecystitis. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/171886-overview
6. Kelly KJ, Weber SM. Cholecystitis. In: Blumgart's Surgery of the Liver, Biliary Tract and Pancreas. Sixth Edition. (2017) 1:556-563.e2. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-34062-5.00033-9
8. Kimura Y. Takada T, Kawarada Y, Nimura Y, Hirata K, Sekimoto M. Definitions, pathophysiology, and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg (2007) 14:15–26. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2784509/pdf/534_2006_Article_1152.pdf
9. Afdhal NH. 2019. Acalculous cholecystitis: Clinical manifestations, diagnosis, and management. https://www.uptodate.com/contents/acalculous-cholecystitis-clinical-manifestations-diagnosis-and-management
10. Poddighe D, Sazonov V. Acute acalculous cholecystitis in children. World J Gastroenterol. 2018; 24(43): 4870-4879. https://www.wjgnet.com/1007-9327/full/v24/i43/4870.htm#B1
11. Washington MK. 2009. Gallbladder and Extrahepatic Bile Ducts. In: Modern Surgical Pathology. Second Edition. (2009) 1: 960-975. https://doi.org/10.1016/B978-1-4160-3966-2.00028-X
12. Lee S, Chung CW, Ko KH, Kwon SW. Risk factors for the clinical course of cholecystitis in patients who undergo cholecystectomy. Korean J Hepatobiliary Pancreat Surg. 2011 Aug; 15(3): 164–170. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4582536/
13. Bass G1, Gilani SN, Walsh TN. Validating the 5Fs mnemonic for cholelithiasis: time to include family history. Postgrad Med J. 2013 Nov;89(1057):638-41. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23934104
14. Kimura Y, Takada T, Strasberg SM, Pitt HA, Gouma DJ, Garden OJ. TG13 current terminology, etiology, and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis.. J Hepatobiliary Pancreat Sci (2013) 20:8–23 . https://link.springer.com/content/pdf/10.1007%2Fs00534-012-0564-0.pdf
15. Stinton LM, Shaffer EA. Epidemiology of Gallbladder Disease: Cholelithiasis and Cancer. Gut and Liver, 2012; 6(2): 172-187. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3343155/pdf/gnl-6-172.pdf

Patofisiologi Kolesistitis
Epidemiologi Kolesistitis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Tidak Diperlukan Pemeriksaan Golongan Darah dan Penyimpanan Darah Preoperatif Secara Rutin pada Kolesistektomi Laparoskopik
    Tidak Diperlukan Pemeriksaan Golongan Darah dan Penyimpanan Darah Preoperatif Secara Rutin pada Kolesistektomi Laparoskopik
  • Rekomendasi Terapi Antibiotik pada Kolesistitis dan Kolangitis Akut
    Rekomendasi Terapi Antibiotik pada Kolesistitis dan Kolangitis Akut
  • Teknik Penutupan Laparotomi untuk Mengurangi Risiko Hernia Insisional
    Teknik Penutupan Laparotomi untuk Mengurangi Risiko Hernia Insisional
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 September 2022, 14:44
Terapi diare pada pasien pasca kolesistektomi - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Bayu, SpPD, apa terapi/obat yang dapat diberikan untuk pasien yang setiap hari diare. Riwayat kolesistektomi + 2 bulan lalu. Apakah obat...
Anonymous
Dibalas 02 Maret 2022, 10:50
Kolesistektomi - Bedah Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Siang dr. irene, SpBSaya mau bertanya, pada indikasi apa tindakan open cholecystectomy lebih dipilih daripada kolesistektomi laparoskopik?Terimakasih, dok.
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 30 Agustus 2021, 14:57
Membedakan nyeri kolesistitis dengan nyeri lambung - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
1 Balasan
Alo Dr. dr. Fardah, ijin bertanya. Bagaimana cara membedakan nyeri yg disebabkan oleh kolesistitis akut, dgn gejala ulkus atau gastritis pd anamnesis dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.