Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Kolesistitis general_alomedika 2022-11-14T11:21:35+07:00 2022-11-14T11:21:35+07:00
Kolesistitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Kolesistitis

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Data epidemiologi kolesistitis menunjukan 90-95% kolesistitis disebabkan oleh batu empedu atau kolelitiasis. Penyakit ini dilaporkan lebih berisiko terjadi pada jenis kelamin wanita, pasien obesitas, wanita hamil, dan usia >40 tahun dilaporkan berisiko lebih tinggi.

Global

Insidensi kolesistitis akut terjadi pada 3-10% pasien dengan nyeri abdomen dan 20% pasien dengan kolik bilier. Penanganan melalui prosedur kolesistektomi meningkat seiring dengan waktu.

Di Amerika, sekitar 20 juta orang diperkirakan memiliki batu empedu dan 750.000 kolesistektomi dilakukan tiap tahunnya. Pasien dengan kolelitiasis biasanya asimptomatis. Namun setiap tahunnya pada 1-2% pasien, kolelitiasis berkembang menimbulkan gejala.

Sebuah studi observasi yang dilakukan selama 5-7 tahun, menunjukkan bahwa dari subjek dengan kolelitiasis, sebanyak 12% berkembang menjadi kolesistitis. Kejadian kolesistitis pada wanita 2 kali lipat lebih sering dibanding pria.

Pada umumnya, kolesistitis disebabkan oleh batu empedu, sama hal nya seperti pankreatitis akut. Insiden batu empedu meningkat seiring pertambahan usia. Obesitas juga dapat meningkatkan risiko batu empedu, terutama pada wanita berkaitan dengan sekresi kolesterol bilier.[2,8,15]

Indonesia

Belum terdapat data epidemiologi nasional terkait kolesistitis di Indonesia.

Mortalitas

Dahulu, pasien dengan kolesistitis akut memiliki angka mortalitas antara 0-5%. Setelah tahun 2000, angka mortalitas menurun menjadi <1%. Mortalitas pada pasien usia tua lebih tinggi dibanding dengan pasien usia muda. Mortalitas kolesistitis akut juga meningkat pada kondisi dimana telah terjadi ruptur, gangren dan emfisema.[8,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

2. Halpin V. 2014. Acute cholecystitis. BMJ Clin Evid 2014:0411. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4140413/
8. Kimura Y. Takada T, Kawarada Y, Nimura Y, Hirata K, Sekimoto M. Definitions, pathophysiology, and epidemiology of acute cholangitis and cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg (2007) 14:15–26. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2784509/pdf/534_2006_Article_1152.pdf
12. Lee S, Chung CW, Ko KH, Kwon SW. Risk factors for the clinical course of cholecystitis in patients who undergo cholecystectomy. Korean J Hepatobiliary Pancreat Surg. 2011 Aug; 15(3): 164–170. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4582536/
15. Stinton LM, Shaffer EA. Epidemiology of Gallbladder Disease: Cholelithiasis and Cancer. Gut and Liver, 2012; 6(2): 172-187. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3343155/pdf/gnl-6-172.pdf

Etiologi Kolesistitis
Diagnosis Kolesistitis

Artikel Terkait

  • Diet Pasca Kolesistektomi
    Diet Pasca Kolesistektomi
  • Tidak Diperlukan Pemeriksaan Golongan Darah dan Penyimpanan Darah Preoperatif Secara Rutin pada Kolesistektomi Laparoskopik
    Tidak Diperlukan Pemeriksaan Golongan Darah dan Penyimpanan Darah Preoperatif Secara Rutin pada Kolesistektomi Laparoskopik
  • Rekomendasi Terapi Antibiotik pada Kolesistitis dan Kolangitis Akut
    Rekomendasi Terapi Antibiotik pada Kolesistitis dan Kolangitis Akut
  • Teknik Penutupan Laparotomi untuk Mengurangi Risiko Hernia Insisional
    Teknik Penutupan Laparotomi untuk Mengurangi Risiko Hernia Insisional
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 September 2022, 14:44
Terapi diare pada pasien pasca kolesistektomi - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang dr. Bayu, SpPD, apa terapi/obat yang dapat diberikan untuk pasien yang setiap hari diare. Riwayat kolesistektomi + 2 bulan lalu. Apakah obat...
Anonymous
Dibalas 02 Maret 2022, 10:50
Kolesistektomi - Bedah Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Siang dr. irene, SpBSaya mau bertanya, pada indikasi apa tindakan open cholecystectomy lebih dipilih daripada kolesistektomi laparoskopik?Terimakasih, dok.
dr. Novia Mulia Pertiwi
Dibalas 30 Agustus 2021, 14:57
Membedakan nyeri kolesistitis dengan nyeri lambung - Penyakit Dalam Ask The Expert
Oleh: dr. Novia Mulia Pertiwi
1 Balasan
Alo Dr. dr. Fardah, ijin bertanya. Bagaimana cara membedakan nyeri yg disebabkan oleh kolesistitis akut, dgn gejala ulkus atau gastritis pd anamnesis dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.