Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Hirschsprung Disease general_alomedika 2022-09-16T09:14:44+07:00 2022-09-16T09:14:44+07:00
Hirschsprung Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Hirschsprung Disease

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada Hirschsprung disease atau megakolon kongenital diberikan mengenai fungsi defekasi normal postoperatif. Edukasi juga dapat diberikan bagi orang tua, agar dapat mengenali gejala penyakit. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memastikan tidak defisiensi vitamin A atau asam folat sebelum hamil, serta tidak menggunakan obat-obatan yang berpotensi mengganggu migrasi sel neuron usus, seperti mycophenolate atau simvastatin.

Edukasi

Keluarga pasien perlu diedukasi bahwa fungsi usus penderita tanpa komplikasi atau penyakit penyerta lain, fungsi usus akan kembali normal. Namun, terbentuknya pola defekasi normal (bowel habit) mungkin membutuhkan waktu hingga beberapa tahun.

Permasalahan terkait pola defekasi mungkin timbul saat anak mulai sekolah, dan dapat mengakibatkan gangguan psikologis, serta penurunan kualitas hidup. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya dilakukan toilet training.

Jika terdapat gangguan pada motilitas saluran cerna, misalnya konstipasi, dapat  dilakukan pemberian laksatif jangka panjang, seperti dengan bisacodyl. Namun, apabila laksatif tidak dapat memberikan perbaikan gejala pada pasien, dapat dilakukan tindakan enema.

Orang tua sebaiknya mengetahui gejala Hirschsprung disease pada neonatus, yaitu mekonium yang keluar lebih dari 48 jam. Gejala lain dapat berupa konstipasi, distensi abdomen, refluks, nausea, muntah, dan diare. Jika orang tua menemukan gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera membawa bayi untuk diperiksa dokter.[2–4]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Terjadinya Hirschsprung disease dipengaruhi oleh faktor genetik, seperti mutasi gen, dan juga faktor risiko lainnya, seperti pemakaian obat-obatan yang mengganggu migrasi enteric nervous system (ENS). Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari pemakaian obat-obatan yang diduga dapat menyebabkan Hirschsprung disease selama kehamilan, di antaranya mycophenolate, golongan statin, seperti simvastatin dan atorvastatin, serta ibuprofen.

Kekurangan vitamin A dan asam folat juga diduga berperan dalam terjadinya Hirschsprung disease. Selain itu, vitamin B7 atau biotin terbukti menstimulasi migrasi ENS pada studi in vitro sel embrio manusia. Berdasarkan hal-hal ini, memastikan kecukupan asupan mikronutrien sebelum konsepsi, serta menghindari obat-obatan yang mengganggu migrasi ENS diharapkan dapat menurunkan risiko terjadinya Hirschsprung disease.

Rekomendasi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) untuk mencegah cacat bawaan dapat juga menurunkan risiko Hirschsprung disease. Rekomendasi tersebut, antara lain konsumsi multivitamin setiap hari sebelum dan selama kehamilan, penggunaan obat-obatan dengan bijaksana, dan memiliki berat badan yang normal.

Pasien juga tidak boleh mengonsumsi alkohol, maupun obat-obatan terlarang lainnya, seperti kokain atau amfetamin, terutama selama kehamilan. Selain itu, pasien juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter saat merencanakan kehamilan.[7,20]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Ralls MW, Coran AG, Teitelbaum DH, Destro F, Lima M. Hirschsprung’s Disease. Pediatric Digestive Surgery, 2016. 297–310. doi:10.1007/978-3-319-40525-4_22
2. Puri P, Friedmacher F. Hirschsprung’s Disease. Rickham’s Neonatal Surgery, 2018. 809–828. doi:10.1007/978-1-4471-4721-3_40
3. Wagner J. Hirschsprung disease: Background, Pathophysiology, Epidemiology Medscape. 2021.https://emedicine.medscape.com/article/178493-overview#a6
4. Lotfollahzadeh S, Taherian M, Anand S. Hirschsprung Disease. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562142/
7. Heuckeroth RO. Hirschsprung disease - integrating basic science and clinical medicine to improve outcomes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2018 Mar;15(3):152-167. doi: 10.1038/nrgastro.2017.149.
20. American College of Obstetricians and Gynecologists. Reducing Risks of Birth Defects. ACOG. 2021 https://www.acog.org/womens-health/faqs/reducing-risks-of-birth-defects?utm_source=redirect&utm_medium=web&utm_campaign=otn#pregnancy

Prognosis Hirschsprung Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Muntah pada Neonatus
    Red Flag Muntah pada Neonatus
  • Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
    Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
07 November 2019
Tidak keluarnya mekonium pada bayi yang baru lahir 36 jam
Oleh: dr. Nurul Falah
4 Balasan
Alodok, izin bertanya. Ada user mengeluhkan bayinya yang baru lahir 36 jam belum keluar mekonium sama sekali, lahir UK 37 minggu dengan berat 2,4 kg, lahir...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.