Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Patofisiologi Hirschsprung Disease general_alomedika 2019-03-28T06:18:32+07:00 2019-03-28T06:18:32+07:00
Hirschsprung Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Hirschsprung Disease

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Dasar patofisiologi Hirschsprung disease adalah keadaan aganglionik pada intestinal, terutama bagian distal. Kondisi aganglionik pada usus akan menimbulkan efek inabilitas melakukan relaksasi, menyebabkan gangguan pada refleks inhibisi rektoanal yang normalnya terjadi pada proses defekasi. [5] Mekanisme disfungsi motilitas usus pada Hirschsprung disease masih belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa teori yang diduga menyebabkan hal tersebut:

Inervasi Nitrergik

Nitrit oksida (NO) merupakan hasil sintesis dari reaksi yang melibatkan enzim nitrit oksida sintase (NOS). NO merupakan neurotransmitter yang berfungsi untuk merelaksasi otot polos. Kadar NOS pada penderita Hirschsprung disease ditemukan lebih rendah dibandingkan normal, sehingga menyebabkan penurunan relaksasi yang berdampak pada gangguan peristaltik usus.

Sel Interstitial Cajal

Sel interstitial Cajal adalah pemacu aliran listrik pada usus yang berfungsi mengatur pergerakan atau motilitas usus. Sel ini tersebar di seluruh bagian usus dan terletak pada bagian submukosa serta lapisan otot. Meskipun distribusi sel ditemukan normal pada penderita hirschsprung, namun penelitian menunjukkan adanya gangguan fungsi.

Sel Enteroendokrin

Sel enteroendokrin berperan dalam kontraksi dinding usus dengan bantuan dari zat 5-hidroksitriptamin. Jenis sel ini mengalami peningkatan pada area aganglionik penderita Hirschsprung dibandingkan dengan usus normal.

Sel Otot Polos

Terdapat defisiensi beberapa zat yang normalnya ada dalam sel otot polos usus normal, seperti sitoskeleton dan NCAM yang penting untuk mempertahankan dan berperan dalam perkembangan sistem saraf usus.

Matriks Ekstraseluler

Zona aganglionik pada usus penderita Hirschsprung disease memiliki kadar laminin, kolagen tipe IV, glikosaminoglikan, dan proteoglikan lebih tinggi dibandingkan dengan area ganglionik yang normal. Hal ini diduga berperan dalam perkembangan penyakit. [2,6]

Referensi

2. Puri P, Friedmacher F. Hirschsprung’s Disease. Rickham’s Neonatal Surgery, 2018. 809–828. doi:10.1007/978-1-4471-4721-3_40
5. de Lorijn F, Boeckxstaens G, Benninga M. Symptomatology, pathophysiology, diagnostic work-up, and treatment of Hirschsprung disease in infancy and childhood. Current Gastroenterology Reports. 2007;9(3):245-253.
6. Rintala R, Losty P, Hutson J, Flake A, Rickham P, lwai N. Rickham's Neonatal Surgery. London: Springer; 2018.

Pendahuluan Hirschsprung Disease
Etiologi Hirschsprung Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Muntah pada Neonatus
    Red Flag Muntah pada Neonatus
  • Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
    Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
07 November 2019
Tidak keluarnya mekonium pada bayi yang baru lahir 36 jam
Oleh: dr. Nurul Falah
4 Balasan
Alodok, izin bertanya. Ada user mengeluhkan bayinya yang baru lahir 36 jam belum keluar mekonium sama sekali, lahir UK 37 minggu dengan berat 2,4 kg, lahir...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.