Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Penatalaksanaan Hirschsprung Disease general_alomedika 2019-03-28T06:19:12+07:00 2019-03-28T06:19:12+07:00
Hirschsprung Disease
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hirschsprung Disease

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan Hirschsprung disease terbagi menjadi dua, yaitu penatalaksanaan awal dan penatalaksanaan definitif. Penatalaksanaan awal dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum, irigasi, dan dekompresi. [1]

Tatalaksana Awal

Tujuan dari penatalaksanaan awal Hirschsprung disease adalah stabilisasi keadaan umum pasien. Biasanya penderita mengalami gambaran peritonitis, perforasi maupun enterokolitis. Stabilisasi dilakukan dengan tindakan resusitasi cairan jika pasien mengalami dehidrasi. Selain itu, dilakukan pula irigasi dan dekompresi.

Irigasi dilakukan dengan cairan fisiologis 10-20 ml/kgBB, diulangi 2-3 kali sehari.

Dapat pula dilakukan operasi kolostomi untuk membantu pasase feses sementara menunggu terapi definitif. Kolostomi diindikasikan pada pasien dengan enterokolitis berat, perforasi, malnutrisi, atau dilatasi berat pada proksimal usus. [1-3]

Tatalaksana Definitif

Operasi merupakan satu-satunya terapi definitif pada penderita Hirschsprung disease. Prinsip operasi pada Hirschsprung disease adalah membuang bagian aganglionik usus yang dilanjutkan dengan proses anastomosis bagian proksimal dan distal yang bersifat ganglionik, serta mempertahankan fungsi kanal dan sfingter anus.

Operasi biasanya dikerjakan pada usia 6-12 bulan karena kolon mudah mengalami dilatasi pada saat dilakukan washout, serta ukuran usus saat operasi mendekati normal sehingga meminimalisir risiko kebocoran maupun infeksi saat anastomosis.

Prosedur operasi dapat dilakukan sekaligus atau bertahap, tergantung derajat keparahan dari penyakit. Pada kasus dengan area aganglionik pada semua bagian kolon, operasi dilakukan secara bertahap dengan pembentukan stoma dilanjutkan dengan operasi definitif. Sedangkan pada kasus aganglionik pada seluruh usus, selain kolostomi, pasien juga memerlukan nutrisi parenteral total dan transplantasi intestinal. [1,2]

Teknik Operasi

Terdapat 3 teknik operasi pada kasus hirschsprung, antara lain:

  • Swenson: Diseksi dilakukan pada seluruh bagian rektosigmoid yang aganglion dan hanya menyisakan sedikit bagian aganglion
  • Soave: Diseksi dilakukan hanya di bagian endorektal usus yang bersifat aganglionik
  • Duhamel: Teknik menyambungkan bagian aganglionik parsial dengan membentuk kantong rektorektal [1,2]

Referensi

1. Ralls MW, Coran AG, Teitelbaum DH, Destro F, Lima M. Hirschsprung’s Disease. Pediatric Digestive Surgery, 2016. 297–310. doi:10.1007/978-3-319-40525-4_22
2. Puri P, Friedmacher F. Hirschsprung’s Disease. Rickham’s Neonatal Surgery, 2018. 809–828. doi:10.1007/978-1-4471-4721-3_40
3. Wagner J. Hirschsprung disease: Background, Pathophysiology, Epidemiology Medscape. 2018. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/178493-overview#a6

Diagnosis Hirschsprung Disease
Prognosis Hirschsprung Disease

Artikel Terkait

  • Red Flag Muntah pada Neonatus
    Red Flag Muntah pada Neonatus
  • Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
    Video Alomedika - Tanda Bahaya Muntah pada Neonatus
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
07 November 2019
Tidak keluarnya mekonium pada bayi yang baru lahir 36 jam
Oleh: dr. Nurul Falah
4 Balasan
Alodok, izin bertanya. Ada user mengeluhkan bayinya yang baru lahir 36 jam belum keluar mekonium sama sekali, lahir UK 37 minggu dengan berat 2,4 kg, lahir...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.