Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Azoospermia general_alomedika 2018-09-13T15:31:56+07:00 2018-09-13T15:31:56+07:00
Azoospermia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Azoospermia

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan untuk masalah infertilitas, termasuk azoospermia, harus dapat dilakukan oleh dokter umum. Edukasi yang diberikan mencakup factor risiko yang dapat dimodifikasi dan pola hidup sehat. Dokter juga harus memberikan pemahaman bahwa infertilitas dapat disebabkan oleh faktor laki-laki, perempuan, atau gabungan keduanya. Oleh karena itu, keduanya harus dilakukan pemeriksaan infertilitas.[4]

Penanganan Infertilitas

Pasien dengan azoospermia umumnya datang dengan keluhan infertilitas. Penanganan infertilitas dibagi menjadi 3 level, yaitu tingkat primer, sekunder, dan tersier.

Layanan primer dilakukan oleh dokter umum pada pasangan dengan lama infertilitas <24 bulan, umur perempuan <30 tahun, tidak terdapat kelainan anatomi pelvis dan organ reproduksi laki-laki, serta riwayat pengobatan <4 bulan. Pemeriksaan berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, serta melakukan interpretasi analisis sperma. Selain itu, dokter umum memberikan konsultasi dan edukasi serta merujuk pasangan infertil dengan komplikasi.

Layanan sekunder dilakukan oleh dokter spesialis obstetri ginekologi dan dokter spesialis uroandrologi. Sedangkan layanan tersier dilakukan oleh subspesialis yang dapat melakukan prosedur teknologi reproduksi berbantu.[4]

Referensi

4. HIFERI, PERFITRI, IAUI, POGI, Konsensus penanganan infertilitas, Jakarta, 2013.

Prognosis Azoospermia

Artikel Terkait

  • Perbedaan IVF dan IUI
    Perbedaan IVF dan IUI
  • Jenis Pengobatan Infertilitas
    Jenis Pengobatan Infertilitas
  • Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
    Efikasi Penggunaan GnRH pada Luaran Prosedur IVF
  • Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
    Manfaat Histeroskopi dalam Penanganan Kasus Infertilitas
  • Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik
    Manfaat Metformin dalam Program IVF pada Pasien Sindrom Ovarium Polikistik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
21 September 2022
Pasien wanita usia 28 tahun dengan keputihan, riwayat haid tidak teratur dan belum hamil sudah 1 tahun menikah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi dok. Pasien perempuan usia 28 tahun keluhan saat ini keputihan berwarna putih kekuningan. Keluhan dirasakan pada hari ke-13 dari...
dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
03 Agustus 2022
Kapan waktu terbaik melakukan tes infertilitas? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Sartini Roma Dame Nainggolan
3 Balasan
ALO dr. Shandy, Sp. OG, izin bertanya dok, kapan waktu terbaik melakukan tes infertilitas? apakah harus setelah lebih dari 1 tahun menikah? atau ada kah...
Anonymous
14 Juli 2022
Pasien dengan nilai antibodi sperma autoimun tinggi pada serum darah
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya memiliki pasien dengan nilai asa seperti pada gambar,,terapinya bagaimana,,mohon kiranya bagi dr sp andrologi agar bs membantu

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.