Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Lupus Eritematosus Sistemik general_alomedika 2022-01-19T10:10:32+07:00 2022-01-19T10:10:32+07:00
Lupus Eritematosus Sistemik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Lupus Eritematosus Sistemik

Oleh :
dr.Della Puspita Sari
Share To Social Media:

Etiologi lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus eritematosus (SLE) disebabkan karena interaksi berbagai faktor yaitu kerentanan genetik, faktor lingkungan, dan hormonal. Selain itu beberapa kondisi lain juga dapat menjadi faktor yang memicu timbulnya gejala.

Faktor Genetik

Terdapat lebih dari 100 lokus gen yang berhubungan dengan kerentanan seseorang mengalami SLE. Beberapa diantaranya seperti defisiensi gen tunggal yang mengkode komplemen C2,C4,C1q. Kekurangan C4 menyebabkan berkurangnya eliminiasi sel B self-reactive, sedangkan kekurangan C1q menyebabkan gangguan pembersihan debris selular pasca apoptosis. Polimorfisme nukleotida tunggal juga menjadi faktor yang dapat memicu terjadinya SLE seperti yang ditemukan pada gen STAT4, PTPN22, CD3, PP2Ac, TNIP1, PRDM1, JAZF1, UHRF1BP1, dan IL10. Selain itu kelainan jumlah gen C4, FCGR3B dan TLR7 berhubungan dengan ekspresi penyakit.[4-7]

Mutasi pada major histocompatibility complex (MHC) 8.1 haplotype termasuk alel HLA-B8, HLA-DR3 dan C4B yang mengatur diferensiasi sel B untuk memproduksi antibodi anti-dsDNA pada tahap awal aktivasi sistem imun juga ditemukan pada pasien dengan SLE. Selain itu kondisi ini juga dapat berhubungan dengan mutasi pada gen pengkode nuklease seperti TREX1, polimorfisme nukleotida yang mengkode protein yang memproduksi interferon tipe I, serta mutasi lain yang menyebabkan gangguan dalam pembentukan sitokin pengatur sinyal aktivasi reseptor antigen di permukaan sel T dan sel B. Tiap perubahan genetik memiliki kontribusi dan memberikan efek kumulatif terhadap timbulnya SLE.[4-7,9]

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang berperan dalam SLE di antaranya adalah infeksi virus, beberapa obat-obatan, paparan sinar UV, dan merokok.

Infeksi Virus

Infeksi virus terutama Epstein-Barr Virus (EBV) dapat memicu timbulnya gejala SLE. Pada penderita SLE, respon sel T terhadap infeksi EBV tidak normal dan menyebabkan peningkatan sel mononuklear yang terinfeksi sekaligus meningkatkan jumlah DNA EBV dalam darah pasien SLE. Kondisi ini menyebabkan aktivasi sistem imun didapat dan diferensiasi sel B serta produksi autoantibodi yang spesifik terhadap sekuens asam amino yang dimiliki oleh protein sel tubuh dan protein yang dihasilkan oleh EBV. EBV juga mengkode RNA yang menginduksi aktivasi sistem imun melalui ekspresi IFN tipe I. Antibodi spesifik terhadap antigen nukleus EBV1 (EBNA1) juga dapat bereaksi silang dengan dsDNA karena kesamaan konformasi epitope sehingga infeksi EBV juga dapat memicu respon autoimun.[1,4,7-9]

Paparan Sinar UV

Paparan sinar UV memicu terjadinya kerusakan DNA sehingga mengubah ekspresi gen, menyebabkan fragmentasi asam nukleat serta memicu apoptosis atau kematian sel. [1,4,7-9]  

Obat-Obatan

Beberapa jenis obat menyebabkan metilasi DNA seperti hidralazin. Hidralazin menghambat jalur sinyal yang menyebabkan penurunan ekspresi DNA metiltransferase yang memediasi metilasi DNA. Terganggunya proses metilasi DNA menyebabkan gangguan ekspresi gen dan memediasi aktivasi sistem imun. [1,4,7,8]

Merokok dan Menghirup Silika

Merokok dan menghirup silika memicu respon inflamasi di sel epitel dan mononuklear di paru. Kondisi ini menyebabkan modifikasi protein atau memicu proses inflamasi nonspesifik. [1,4,7,8]  

Hormon dan Jenis Kelamin

Wanita usia reproduksi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami SLE. Beberapa faktor yang mendasari hal ini yaitu hormon estrogen yang terdapat pada perempuan dapat memodulasi aktivasi limfosit. Selain itu pada penderita SLE terdapat peningkatan kadar serum prolaktin dibandingkan dengan kontrol, kemungkinan timbulnya gejala SLE dipengaruhi oleh kadar prolaktin namun mekanismenya belum dapat dijelaskan secara pasti. [1,4,7,8]  

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko lain yang dapat memicu timbulnya gejala SLE yaitu:

  • Bayi lahir prematur (≥ 1 bulan lebih cepat)
  • Bayi dengan berat lahir rendah (<2.500 g)
  • Anak yang terkena paparan pestisida
  • Kehamilan
  • Defisiensi vitamin D[5]

Referensi

1. C. Gordon, M. Amissah-Arthur, M. Gayed, S. Brown, I.N. Bruce, D. D’Cruz, et al, Rheumatology, 2018, 57, 1-45. https://academic.oup.com/rheumatology/article-abstract/57/1/e1/4318863
2. Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Diagnosis dan Pengelolaan Lupus Eritematosus Sistemik, Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Jakarta, 2011. https://www.pbpapdi.org/images/file_guidelines/14_Rekomendasi_Lupus.pdf
3. Infodatin, Situasi Lupus di Indonesia, Pusdatin, Jakarta, 2017. www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/Infodatin-Lupus-2017.pdf
4. A. Kaul, C. Gordon, M.K. Crow, Z. Touma, M.B. Urowitz, R. van Vollenhoven, et al, Nature Reviews Disease Primers, 2016, 2, 1-21. http://www.nature.com/articles/nrdp201639
5. C.M. Bartels, H.S. Diamond, et al. Systemic Lupus Erythematosis (SLE), 2017. https://emedicine.medscape.com/article/332244-overview
6. G.C. Tsokos, N Engl J Med, 2011, 365, 2110-2121. http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1100359
7. D. J. Tunnicliffe, D. Singh-Grewal, S. Kim, JC. Craid, A. Tong, Arthritis Care Res, 2015, 67(10), 1440-1452.http://onlinelibrary.wiley.com/resolve/doi?DOI=10.1002/acr.22591
8. D.L. Kasper, S.L. Hauser, J.L. Jameson, A. S. Fauci, D.L. Longo, J. Loscalzo, Harrison’s Principles of Internal Medicine, Mc Graw Hill, New York, 2012.
9. G.M.C. La Paglia, M.C. Leone, G. Lepri, R. Vagelli, E. Valentini, et al. Clin Exp Rheumatol, 2017, 35, 551-561.http://www.clinexprheumatol.org/article.asp?a=12006

Patofisiologi Lupus Eritematosus...
Epidemiologi Lupus Eritematosus ...
Diskusi Terkait
Anonymous
03 Agustus 2022
Apakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan pengobatan? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Shandy, Sp.OG,Ijin bertanya dok, untuk pasien denganapakah ada indikasi terminasi kehamilan pada pasien SLE yang sedang menjalankan...
Anonymous
24 Mei 2022
Rekomendasi Olahraga untuk Pasien SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dok, ijin bertanya, rekomendasi olahraga yang dapat kita berikan pada pasien dengan SLE apa ya Dok? Adakah jenis olahraga yang tidak diperbolehkan?...
Anonymous
24 Mei 2022
Perlukah pemberian terapi topikal untuk ulkus oral SLE - Penyakit Dalam Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin ingin bertanya pada dr. Resti, SP.PD, pada pasien SLE yang mengalam ulkus oral apakah diperlukan pemberian terapi topikal atau cukup peroral saja dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.