Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Vaksin Hepatitis B general_alomedika 2018-11-08T09:13:49+07:00 2018-11-08T09:13:49+07:00
Vaksin Hepatitis B
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Vaksin Hepatitis B

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Indikasi vaksin hepatitis B adalah untuk pencegahan penyakit hepatitis B dalam bentuk formulasi sesuai dengan usia. Vaksin hepatitis B dapat diberikan pada semua usia, dari bayi baru lahir sampai dewasa.

Dewasa

Pasien dewasa diberikan dosis 20 mcg/mL, baik dalam vaksin tunggal (Engerix-B®) atau kombinasi dengan vaksin hepatitis A (Twinrix®). Vaksin diberikan 3 kali, dengan rekomendasi jarak dosis ke-2 minimal 4 minggu dari dosis pertama, dan dosis ke-3 minimal 16 minggu dari dosis pertama atau 8 minggu dari dosis kedua.  [4,10]

Anak-anak

Pemberian vaksin hepatitis B saat lahir tergantung dari status serologi hepatitis B ibu.

  • Anak dengan ibu HbsAg-negatif mendapatkan 1 dosis dalam 24 jam setelah lahir
  • Anak dengan ibu HbsAg-positif mendapatkan 1 dosis vaksin hepatitis B dan 0,5 mL imunoglobulin hepatitis B dalam 12 jam setelah lahir, di lokasi injeksi yang berbeda, tanpa perlu melihat berat badan. Anak dapat diperiksakan serologi hepatitis B nya saat berusia 9 – 12 bulan atau 1 – 2 bulan setelah dosis terakhir
  • Anak dengan riwayat HbsAg ibu yang tidak diketahui mendapatkan vaksin hepatitis B dalam 12 jam setelah lahir, tanpa melihat berat badan saat lahir. Untuk anak dengan berat badan lahir < 2000 gram, diberikan 0,5 mL imunoglobulin hepatitis B dalam kurun waktu 12 jam pasca kelahiran. Jika setelah diperiksa ibu memiliki HbsAg positif, imunoglobulin harus segera diberikan (tidak lebih dari usia 7 hari) [4]

Untuk pemberian vaksin dosis kedua, ketiga, dan keempat, dosis yang diberikan adalah 10 mcg/0,5 mL, baik dalam vaksin tunggal (Engerix-B®) atau kombinasi dengan vaksin lain. [4]

Protokol Pemberian

Vaksin hepatitis B diberikan 3 kali dengan durasi minimal antar pemberian adalah 4 minggu. Pemberian dengan dosis yang lebih banyak tidak direkomendasikan karena tidak meningkatkan efektivitas. [10]

Jadwal pemberian vaksin hepatitis B yang ideal adalah dosis pertama diberikan saat lahir, dosis kedua dan ketiga diberikan bersamaan dengan vaksin DPT pertama dan ketiga. Pemberian pertama diberikan pada 24 jam pertama pada bayi yang sehat. Untuk bayi prematur dengan berat badan <2000 gram, pemberian dosis pertama dilakukan pada usia kronologis 1 bulan. [10]

Akan tetapi, di Indonesia sediaan DPT tunggal sudah tidak tersedia dan vaksin hepatitis B bergabung dengan DPT dalam vaksin pentabio. Dengan demikian, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), merekomendasikan jadwal pemberian vaksin hepatitis B pada saat lahir, usia 2 bulan, usia 3 bulan, dan usia 4 bulan. [4,17]

Untuk anak, remaja, maupun dewasa yang tidak diberikan vaksin sesuai jadwal yang ada, vaksin tetap diberikan dalam 3 dosis dengan jarak yang disarankan antara dosis pertama dengan dosis kedua adalah 4 minggu dan jarak antara dosis pertama dan ketiga adalah 16 minggu. [4,10]

Vaksinasi Dibutuhkan Secara Cepat

Pada kondisi tertentu, dimana proteksi secara cepat dibutuhkan (mis. hendak bepergian ke daerah endemis hepatitis B) injeksi dapat diberikan pada 0, 7, dan 21 hari. Dosis keempat dapat diberikan 12 bulan setelah dosis pertama. Beberapa vaksin hepatitis b dapat diberikan dalam 2 dosis pada remaja dan dewasa. Jarak antara kedua dosis tersebut adalah 4 – 6 bulan. [10]

Vaksin Tidak Sesuai Jadwal

Jika terdapat interupsi diantara pemberian jadwal, pemberian vaksin tidak perlu diulang dari awal. Jika interupsi terjadi setelah dosisi pertama, maka dosis kedua diberikan sesegera mungkin dan dosis ketiga diberikan dengan jarak minimal 4 minggu dari dosis kedua. Jika dosisi ketiga yang tertunda, maka dosis ketiga dapat langsung diberikan sesegera mungkin. [10]

Kelompok dengan Respons Inadekuat

Setelah seri pemberian vaksin pertama, ada beberapa individu yang tidak memberikan respon yang baik, seperti pada individu berusia > 40 tahun, obesitas, merokok, atau memiliki penyakit kronik. Untuk kelompok tersebut, vaksin hepatitis B dapat diberikan 1 rangkaian lagi sehingga total menjadi 6 dosis. Pemeriksaan serologi untuk memastikan respon dilakukan 1 – 2 bulan pasca penyuntikan terakhir. Jika setelah diberikan 6 dosis, kekebalan belum adekuat, pemeriksaan HbsAg perlu dilakukan. Apabila HBsAg positif, pasien ditatalaksana sebagai infeksi kronik; sedangkan apabila HbsAg negatif, pasien dikatakan rentan mengalami infeksi dan memerlukan pemberian imunoglobulin profilaksis. [4,10]

Populasi Risiko Tinggi

Yang termasuk populasi risiko tinggi adalah :

  • Tenaga kesehatan: dokter, dokter gigi, perawat, paramedis yang berkontak langsung dengan pasien (staf hemodialisa, nefrologi, hepatologi, hematologi dan onkologi), petugas laboratorium, petugas bank darah, petugas kamar jenazah, petugas kebersihan, dan mahasiswa kedokteran
  • Individu yang rutin menerima produk darah (pasien thalasemia, anemia sickle-cell, sirosis, hemofilia, gagal ginjal kronik yang harus rutin hemodialisa)

  • Individu yang berkontak dekat dengan kelompok risiko tinggi (mis. personel di dalam penjara)
  • Individu yang memiliki perilaku seksual tidak aman (lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki; riwayat infeksi menular seksual pada pasangan seksual)
  • Pengguna narkotika jarum suntik
  • Individu yang akan berpergian ke daerah endemis hepatitis B
  • Kontak dekat dengan individu yang memiliki infeksi hepatitis B akut atau kronik
  • Bayi yang lahir dari ibu dengan HbsAg positif
  • Pasien dengan diabetes melitus
  • Pasien dengan penyakit hepar kronis atau berisiko mengalami penyakit hepar kronis (karier hepatitis C, individu yang sering mengkonsumsi minuman beralkohol) [4,11]

Penyesuaian dosis

Penyesuaian dosis terhadap gangguan hepar tidak diperlukan. Penyesuaian dosis vaksin hepatitis B diperlukan pada pasien yang melakukan dialisis (hemodialisis intermiten, kontinyu, atau peritoneal dialisis). Dosis yang diberikan menjadi 40 mcg/mL. Untuk pasien dengan gangguan ginjal yang tidak membutuhkan dialisis, penyesuaian dosis tidak dibutuhkan.[4,13]

Referensi

4. CDC. Hepatitis B. May 2018. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/hepb.html
10. World Health Organization. Hepatitis B vaccines: WHO position paper-July 2017. July 2017. Available from: http://www.who.int/immunization/topics/WHO_position_paper_HepB.pdf
11. Drugbank. Hepatitis B vaccine (recombinant). September 2018. Available from: https://www.drugbank.ca/drugs/DB11627
13. Prescriber’s digital reference. Hepatitis B vaccine recombinant-drug summary. 2018. Available from: http://www.pdr.net/drug-summary/Engerix-B-hepatitis-B-vaccine--recombinant--186.5915

Formulasi Vaksin Hepatitis B
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
    Manajemen Hepatitis B pada Populasi Khusus
  • Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
    Memahami Hasil Serologi Hepatitis B
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
    Interval Pemberian Vaksin COVID-19 dan Vaksin Lain
  • Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C
    Menyusui pada Ibu dengan Hepatitis B dan C

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Dr Melda Tiomas Simanjuntak
11 hari yang lalu
Pasien ibu pasca melahirkan dengan hepatitis B bagaimana protokol terapinya
Oleh: dr.Dr Melda Tiomas Simanjuntak
2 Balasan
Alo dokterPasien ibu pasca melahirkan dengan hepatitis B, bagaimana protokol terapinya?Terimakasih
Anonymous
17 hari yang lalu
Skrining Hepatitis B bagi Tenaga Kesehatan - Patologi Klinik Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Petty Altmadja, SpPKIjin bertanya dok, untuk tenaga kesehatan yang terkena needle stick injury, apabila pada pasiennya tidak didapatkan anti HIV,...
dr. Eunike Nindya Christina
24 Maret 2022
Interpretasi hasil laboratorium HBSAg
Oleh: dr. Eunike Nindya Christina
5 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien yang tidak memiliki gejala klinis yang berkaitan dengan hepatitis B. Pasien ini melakukan medical check up untuk pekerjaan....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.