Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Indikasi dan Dosis Amitriptyline general_alomedika 2021-11-26T09:30:34+07:00 2021-11-26T09:30:34+07:00
Amitriptyline
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Amitriptyline

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Indikasi utama amitriptyline adalah untuk pasien depresi dengan dosis inisial rawat jalan 25-50 mg per oral, sekali sehari saat malam dan dosis rawat inap 100-300 mg, sekali sehari saat malam.

Depresi

Pada pasien depresi rawat jalan, berikan amitriptyline dengan dosis inisial 25-50 mg, sekali sehari waktu malam, dititrasi naik 25 mg setiap 5-7 hari. Dosis terapeutik umumnya tercapai pada kisaran 100-200 mg per hari. Pada depresi berat, dosis obat dapat ditingkatkan hingga 300 mg/hari. Pemberian obat dapat juga dibagi dalam beberapa dosis.

Untuk penatalaksanaan depresi pada pasien rawat inap, amitriptyline diberikan dengan dosis 100-300 mg, per hari.

Pada pasien geriatri dan remaja, dilakukan penyesuaian dosis. Dosis inisial menjadi 10-25 mg, dititrasi naik 10-25 mg setiap minggu bila dibutuhkan. Dosis terapeutik umumnya tercapai pada kisaran 25-150 mg per hari. Dokter harus memperhatikan risiko efek samping hipotensi ortostatik pada pasien geriatri dan menganjurkan pasien untuk tidak melakukan perubahan posisi secara mendadak.

Penggunaan dosis pada anak dimulai dari 1 mg/kgBB per hari terbagi dalam 3 dosis untuk 3 hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 1,5 mg/kgBB per hari PO terbagi dalam 3 dosis.

Neuralgia Post Herpetik

Untuk neuralgia post herpetik, amitriptyline diberikan dengan dosis 65-100 mg, sekali sehari, diberikan setidaknya selama 3 minggu.

Profilaksis Migraine

Profilaksis migraine dapat dilakukan dengan menggunakan amitriptyline dosis 10-25 mg, sekali sehari waktu malam.

Gangguan Makan

Amitriptyline dapat digunakan untuk gangguan makan dengan dosis 150 mg, sekali sehari waktu malam, selama 8 minggu.

Penanganan Nyeri Kronik pada Anak

Penanganan nyeri kronik pada anak dapat ditangani dengan pemberian amitriptyline 0,1 mg/kgBB, sekali sehari waktu malam. Obat dapat dinaikkan setiap 2-3 minggu bila peru. Dosis rumatan 0,5-2 mg/kgBB, sekali sehari waktu malam.

Profilaksis Migraine pada Anak

Penggunaan amitriptyline pada pasien anak untuk profilaksis migraine adalah 0,25 mg/kgBB, sekali sehari, dititrasi naik 0,25 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 1 mg/kgBB per hari.

Pencegahan Nocturnal Enuresis

Penggunaan pada pasien anak untuk mencegah nocturnal enuresis (mengompol) dibagi berdasarkan usia:

  • 6-10 tahun dengan dosis 10-20 mg
  • 11-16 tahun dosis 25-50 mg
  • Pemberian 1 kali menjelang tidur per oral. Lama pemakaian, termasuk pengurangan dosis secara bertahap, maksimal 3 bulan.[2]

Referensi

2. Medscape. Amitriptilin. 2017. Dapat diakses pada: https://reference.medscape.com/drug/levate-amitriptyline-342936

Formulasi Amitriptyline
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
8 hari yang lalu
Kemana rujukan depresi akibat kerja?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Fani SpOK.. ada pasien wanita 27 tahun, datang dg keluhan kecemasan hingga beranggapan lebih baik tdk ada di dunia ini. Saat anamnesis sepertinya...
Anonymous
31 Mei 2022
Indikasi tappering off antidepresan - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO, dr. Irwan Supriyanto, Ph.D., Sp.KJ,Ijin bertanya dok. Indikasi tappering off untuk pasien depresi yang mendapat pengobatan apa dan bagaimana...
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.