Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Amitriptyline
Penggunaan amitriptyline pada kehamilan dikategorikan sebagai kategori C oleh FDA. Pada ibu menyusui, amitriptyline diekskresikan pada ASI dengan kadar yang sama dengan plasma.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan amitriptyline pada kehamilan termasuk dalam kategori C. Penggunaan amitriptyline pada ibu hamil hanya diberikan bila dirasa manfaat klinisnya lebih banyak dibanding potensial risiko yang ada dan tidak ada obat yang dapat menggantikannya.[2,7]
Terdapat laporan terjadi gejala seperti agitasi, hiper atau hipotonus, somnolen, distress pernafasan dan gangguan makan pada penggunaan antidepresan. Walaupun terdapat kemungkinan gejala tersebut adalah akibat penyebab lain di luar penggunaan antidepresan, FDA tetap memutuskan bahwa antidepresan, termasuk amitriptyline berpotensi untuk menyebabkan sindrom ekstrapiramidal dan/atau gejala putus obat pada penggunaan di trimester ketiga kehamilan.[13]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Ditemukan bahwa kadar amitriptyline pada ASI sama dengan kadar amitriptyline pada plasma. Namun tidak ditemukan akumulasi amitriptyline pada neonatus. Belum terdapat bukti ilmiah yang cukup mengenai efek amitriptyline pada neonatus yang mengonsumsi ASI dari ibu dalam terapi amitriptyline. Penggunaan amitriptyline pada ibu menyusui saat ini masih kontroversi karena terdapat sumber yang merekomendasikan sebagai antidepresan pilihan pada ibu menyusui tidak direkomendasikan untuk meresepkan amitriptyline pada ibu menyusui.[2,14]. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi karena beberapa sumber menyatakan bahwa amitriptyline adalah obat pilihan antidepresan pada ibu menyusui.[15]