Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • SKP Online
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit
  • Obat
  • Tindakan Medis
Farmakologi Amitriptyline general_alomedika 2021-11-26T09:24:43+07:00 2021-11-26T09:24:43+07:00
Amitriptyline
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Amitriptyline

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Farmakologi amitriptyline sebagai obat golongan antidepresan trisiklik yang bekerja meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin dengan menghambat ambillan kembali kedua neurotransmiter tersebut pada sinaps.

Farmakodinamik

Amitriptyline adalah golongan antidepresan trisiklik derivat dibenzosikloheptadin. Amitriptyline seperti golongan trisiklik lainnya memiliki 2 cincin benzena yang dihubungkan oleh cincin sentral imino membentuk molekul seperti planar.

Obat ini bekerja meningkatkan kadar serotonin dan/atau norepinefrin pada sinaps dalam sistem darah pusat dengan menghambat ambilan kembali serotonin dan norepinefrin pada sinaps. Amitriptyline bekerja secara aktif terhadap blokade ambilan kembali serotonin dan norepinefrin. Sedangkan nortriptylinine bekerja lebih selektif terhadap blokade ambilan kembali norepinefrin. Amitriptyline dan derivatnya bekerja pada reseptor kedua neurotransmiter tersebut sebagai antagonis reseptor 5-HT2A, 5-HT2C, 5-HT3, 5-HT6, 5-HT7, α1-adrenergik, anti histamin H1, H2, H4, mACh dan σ1.

Amitriptyline menghambat saluran natrium, saluran kalsium tipe-L, saluran kalium KV1.1, Kv7.2, dan Kv7.3. Amitriptyline juga ditemukan bertindak sebagai agonis reseptor TrkA dan TrkB. Proses ini akhirnya menyebabkan terjadinya heterodimerisasi protein TrkA dan TrkB tanpa keterlibatan NGF (neuro growth factor) atau tidak mengikuti NGF-Trk signalling pathway. Heterodimerisasi protein TrkA dan TrkB ini memiliki aktivitas neurotropik poten yang menimbulkan efek anti depresan yang kuat.

Amitriptyline juga bertindak sebagai FIASMA (functional inhibitor of acid sphingomyelinase).

Amitriptyline dan metabolitnya nortriptilin merupakan antagonis reseptor serotonin 2A namun efeknya secara klinis masih belum diketahui. Amitriptyline tidak memiliki efek pada ambilan kembali dopamin.

Efek samping yang terjadi pada penggunaan amitriptyline berkaitan dengan kerjanya pada reseptor lain misalnya agonis reseptor α1-adrengerik (menyebabkan hipotensi ortostatik), agonis reseptor H1-histaminik (menyebabkan sedasi, peningkatan berat badan) dan agonis reseptor antikolinergik (menyebabkan mulut kering, retensi urin, konstipasi, gangguan memori dan penglihatan buram).[2,9,10]

Farmakokinetik

Farmakokinetik amitriptyline berupa aspek absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.

Absorbsi

Amitriptyline diabsorbsi dengan baik pada traktur gastrointestinal. Kadar dalam darah mencapai puncak setelah 4-6 jam konsumsi oral. Bioavaibilitas adalah 43-46%. Amitriptyline bersifat lipofilik.

Distribusi

Amitriptyline terikat pada protein plasma 96% yakni glikoprotein α1-acid dan albumin. Obat ini melewati sawar darah plasenta dan terdistribusi pada ASI. Amitriptyline yang tidak terikat pada protein plasma dapat menembus sawar darah otak.

Metabolisme

Amitriptyline dimetabolisme di hati membentuk metabolit nortriptilin melalui dimetilisasi. Metabolisme juga melibatkan proses hidroksilasi oleh CYP2D6 dan n-oksidasi, serta enzim CYP2C19, CYP2C9, CYP2D6, dan CYP3A4.

Pada anak dan remaja, metabolisme amitriptyline oleh enzim hepatik lebih cepat dibanding pada orang dewasa. Namun terdapat proporsi yang lebih kecil, 5-10% anak dan remaja yang digolongkan pada metabolisme lambat oleh karena proses hidroksilasi yang lambat. Hal ini dipengaruhi secara genetik.

Eliminasi

Amitriptyline diekskresikan terutama melalui urin dalam bentuk metabolit nortriptilin, baik dalam keadaan bebas atau terkonjugasi dengan glukoronida atau sufat. Hanya sebagian kecil yang diekskresikan dalam bentuk amitriptyline. Sebagian kecil obat ini juga diekskresikan melalui feses. Waktu paruh 9-27 jam.[2,9-11]

Referensi

2. Medscape. Amitriptilin. 2017. Dapat diakses pada: https://reference.medscape.com/drug/levate-amitriptyline-342936

9. Leucht C, Huhn M, Leucht S. Amitriptyline versus placebo formajor depressive disorder (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews. 2012; 12 (CD009138) DOI: 10.1002/14651858.CD009138.pub2

10. Lenox RH, Frazer A. Mechanism of Action of Antidepressants and Mood Stabilizers. Dalam: Davis KL, Charney D, Coyle JT, Nemeroff C (ed). Neuropsychopharmacology: The Fifth Generation of Progress. Lippincott, Williams, & Wilkins, Philadelphia, Pennsylvania, 2002

11. Daly JM, Wilens T. The Use of Tricyclic Antidepressants in Children and Adolescents. Pediatr Clin North Am. 1998; 45(5): 1123-35

Pendahuluan Amitriptyline
Formulasi Amitriptyline

Artikel Terkait

  • Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
    Peran Obat Pelemas Otot dalam Terapi Nyeri Punggung Bawah Nonspesifik
  • Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
    Kolik Renal Mereda Bukan Tanda Hilangnya Batu Ginjal
  • Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
    Manajemen Nyeri kanker Dengan Prinsip Pain Relief Ladder WHO
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
8 hari yang lalu
Kemana rujukan depresi akibat kerja?
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
Alo dr. Fani SpOK.. ada pasien wanita 27 tahun, datang dg keluhan kecemasan hingga beranggapan lebih baik tdk ada di dunia ini. Saat anamnesis sepertinya...
Anonymous
31 Mei 2022
Indikasi tappering off antidepresan - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO, dr. Irwan Supriyanto, Ph.D., Sp.KJ,Ijin bertanya dok. Indikasi tappering off untuk pasien depresi yang mendapat pengobatan apa dan bagaimana...
dr. Gabriela Widjaja
31 Maret 2022
Antibiotik Tablet Hisap pada Nyeri Tenggorok - THT Ask the Expert
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO dr Suyanti, Sp THT-KL, ijin bertanya Dok, apakah obat antibiotik tablet hisap masih efektif dan boleh untuk terapi tonsilofaringitis bakterial, Dok?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.