Indikasi dan Dosis Dabigatran
Indikasi utama dabigatran adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke pada pasien dengan atrial fibrilasi. Namun, obat antikoagulan ini juga dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan venotromboemboli dan emboli pulmonal, misalnya pada pasien yang menggunakan protesa panggul dan lutut (total hip and knee replacement surgery) atau protesa jantung mekanik. [15]
Dosis obat yang dibahas di bagian ini adalah untuk dewasa, karena obat ini saat ini belum diperbolehkan untuk anak-anak.
Profilaksis terjadinya Tromboemboli pada Atrial Fibrilasi
Dosis yang direkomendasikan untuk profilaksis kejadian tromboemboli pada atrial fibrilasi adalah 150 mg, 2 kali sehari pada pasien dengan fungsi ginjal normal (klirens kreatinin >30mL/menit).
Obat perlu diturunkan pada orang dengan gangguan fungsi ginjal menjadi 75 mg, 2 kali sehari pada orang dengan klirens kreatinin 15-30 mL/menit. Tidak ada data mengenai dosis pada orang dengan klirens kreatinin <15 mL/menit. [14]
Pencegahan Tromboemboli Vena atau Emboli Paru Setelah Operasi
Dosis yang direkomendasikan untuk pencegahan tromboemboli vena atau emboli paru setelah operasi adalah 110 mg, 1-4 jam setelah dilakukan operasi sampai hemostasis tercapai. Lalu, lanjutkan dengan dosis 220 mg 1 kali sehari selama 30 hari pada orang dengan klirens kreatinin >30 mL/menit.
Tidak ada data mengenai dosis pada orang dengan klirens kreatinin <30 mL/menit. Jika obat tidak dimulai saat hari pertama operasi, terapi mulai diberikan pada dosis 220 mg per hari sampai hemostasis tercapai. [14,16]
Pengobatan Deep Vein Thrombosis atau Emboli Paru
Dabigatran diindikasikan sebagai pengganti antikoagulan parenteral pada pasien deep vein thrombosis atau emboli paru yang telah mendapatkan terapi parenteral selama 5-10 hari. Dosis yang direkomendasikan adalah 150 mg, 2 kali sehari pada pasien dengan klirens kreatinin >30 mL/menit. Tidak ada data mengenai dosis yang tepat pada pasien dengan klirens kreatinin <30 mL/menit. [16]
Dosis pada Populasi Khusus
Pada lanjut usia, dosis untuk profilaksis terjadinya tromboemboli pada pasien fibrilasi atrium adalah 110 mg diberikan dua kali sehari. Sedangkan untuk profilaksis tromboemboli vena pasca operasi dapat diberikan dosis awal 75 mg dalam 1-4 jam pasca operasi, dilanjutkan dengan 150 mg, satu kali sehari selama 10 hari. [14,16]
Belum ada penelitian dan data mengenai dosis yang tepat pada pasien dengan penyakit ginjal kronis (klirens kreatinin <30 mL/menit). Rekomendasi yang ada tidak menyarankan penggunaan obat dabigatran pada pasien dengan klirens kreatinin <30 mL/menit.
Pada pasien dengan gagal ginjal akut dan pada gangguan fungsi hati sedang dan berat (Klasifikasi Child-Pugh B dan C) atau kenaikan enzim hati dua kali dari hasil normal, obat harus segera dihentikan. [3,16]
Penghentian Obat Dabigatran
Penggunaan obat dabigatran harus dihentikan sebelum melakukan tindakan invasif atau tindakan operatif. Lama penghentian obat dabigatran sebelum tindakan tergantung pada fungsi ginjal (klirens kreatinin) dan risiko perdarahan yang dapat terjadi (risiko tinggi atau standar)
Tabel 1. Waktu Penghentian Dabigatran Sebelum Tindakan Operatif
Klirens Kreatinin (mL/menit) | Estimasi Waktu Paruh (jam) | Hentikan Dabigatran (jam) Sebelum Tindakan | |
Risiko Perdarahan Tinggi | Standar | ||
>80 | 13 | 48 jam | 24 jam |
50-80 | 15 | 48-72 jam | 24-48 jam |
30-50 | 18 | 72-96 jam | 48-72 jam [20] |
Sumber: dr. Eric, 2019. [20]