Indikasi dan Dosis Ambroxol
Indikasi ambroxol adalah sebagai mukolitik. Ambroxol sering kali digunakan dalam tata laksana berbagai gangguan saluran napas, seperti bronkitis akut, bronkitis kronik, dan penyakit paru obstruktif kronik. [4,5,6,11]. Sediaan kapsul lepas lambat sering digunakan untuk penyakit paru kronis yang membutuhkan terapi ambroxol jangka panjang. [1,12]
Ambroxol juga dapat digunakan untuk penderita asthma bronchial. Namun, pedoman tata laksana asthma yang ada sudah tidak lagi menyarankan penggunaan ambroxol dalam tata laksana asthma. [5,6]
Dosis Ambroxol untuk Dewasa
Pada pasien dewasa, ambroxol digunakan untuk meredakan batuk pada berbagai kasus gangguan saluran napas, seperti bronkitis akut, bronkitis kronik, dan penyakit paru obstruktif kronik.
Penggunaan kapsul lepas lambat disarankan hanya 1 kali sehari dengan dosis 75 mg. Penggunaan sediaan tablet dosis 30 mg dapat diberikan 2-3 kali sehari.
Farmakokinetik ambroxol tidak dipengaruhi makanan. Namun, pada pasien yang memiliki keluhan gastrointestinal, pemberian setelah makan dapat dipertimbangkan. [1,11]
Dosis Ambroxol untuk Anak
Penggunaan sediaan tablet (1 tablet dengan dosis 30 mg) disarankan diberikan pada anak di atas usia 12 tahun, 2-3 kali sehari. Pada anak usia 6-12 tahun, dapat diberikan ambroxol tablet 15 mg, 2-3 kali sehari. [4-6]
Dosis pemberian sirup ambroxol 15mg/5ml disesuaikan dengan usia. Pada anak usia di bawah 2 tahun, dapat diberikan dosis 7,5 mg (setara 2,5 ml) sebanyak 2 kali sehari. Anak usia 2-6 tahun diberikan sebanyak 3 kali sehari. Anak usia 6-12 tahun dapat diberikan dosis 15 mg (setara 5 ml) 2-3 kali sehari.
Ambroxol juga tersedia dalam bentuk sirup tetes (drops) 15 mg/mL yang umumnya diberikan untuk anak sampai dengan usia 2 tahun dengan dosis 0,5mL 2 kali sehari.
Pengukuran dosis juga bisa dilakukan sesuai berat badan anak, yaitu 1,2-1,6 mg/kgBB per hari dibagi menjadi 2-3 dosis. [5,6]