Pengawasan Klinis Ambroxol
Pengawasan klinis terkait penggunaan ambroxol jarang diperlukan. Konsumsi ambroxol jarang menimbulkan efek samping berat. Pengawasan klinis dapat dilakukan pada pasien yang berisiko terkait reaksi alergi yang berat, seperti eritema multiformis, sindroma Steven-Johnson, dan Toxic Epidermal Necrolysis. Apabila didapati reaksi alergi, maka konsumsi ambroxol harus dihentikan segera. [4,5]
Selain itu, pengawasan dilakukan sesuai kondisi klinis pasien. Misalnya, dilakukan pengawasan klinis dan spirometri untuk mengetahui respon terapi pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik.
Penggunaan ambroxol pada kehamilan dan ibu menyusui tidak disarankan. Apabila tidak ada pilihan lain dan ambroxol harus digunakan, maka lakukan pemantauan terhadap janin dan bayi yang menyusu. [5,7]