Pendahuluan Ambroxol
Ambroxol adalah obat sekretolitik yang secara luas digunakan di Indonesia dalam tata laksana batuk, misalnya pada kasus bronkitis dan penyakit paru obstruktif kronik. Ambroxol merupakan substitusi dari benzylamine, turunan senyawa aktif N-desmethyl dari bromhexine. [1]
Ambroxol yang memiliki formula molekular C13H18Br2N2O merupakan suatu agen mukolitik dan ekspektoran. [2] Sebagai agen mukolitik, ambroxol menurunkan viskositas mukus yang diproduksi pada saluran pernapasan. Sebagai ekspektoran, ambroxol meningkatkan sekresi mukus. [3] Selain itu, secara preklinis ambroxol menunjukkan aktivitas meningkatkan bersihan mukosilier, menstimulasi produksi surfaktan, serta mampu bertindak sebagai agen antiinflamasi dan antioksidan. [1,3,4]
Ambroxol sering kali digunakan sebagai sekretolitik pada gangguan saluran napas akut dan kronik, khususnya pada bronkitis akut, bronkitis kronik, dan penyakit paru obstruktif kronik. [5] Ambroxol bekerja dengan menghambat aktivasi guanylate cyclase oleh gas nitrit oksida, sehingga menekan sekresi mukus, serta menurunkan viskositas mukus dan memperbaiki bersihan mukosilier. [2]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Ambroxol
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Obat saluran napas |
Subkelas | Mukolitik Ekspektoran [6] |
Akses | Bebas dan Resep [1,6] |
Wanita hamil | FDA : C [7] |
Wanita menyusui | Tidak direkomendasikan karena disekresikan dalam ASI [5,7] |
Anak-anak | Belum ada data |
Infant | Belum ada data |
FDA | Approved [8] |